Aldila Sutjiadi meraih gelar pertama pada 2024. Petenis Indonesia itu mendapatkannya dari ganda putri di WTA Hua Hin.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HUA HIN, MINGGU — Setelah mendapat hasil buruk pada tiga turnamen di Australia, petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, meraih gelar pertama pada 2024. Gelar juara ganda putri bersama Miyu Kato (Jepang), yang didapat dari turnamen WTA 250 Hua Hin, Thailand, ini diharapkan bisa menjadi jalan bagi mereka untuk menjuarai ajang lebih besar.
Gelar juara didapat setelah Aldila/Kato mengalahkan duet pemain China, Guo Hanyu/Jiang Xinyu, pada laga final. Pertemuan dua unggulan teratas di True Arena, Hua Hin, Minggu (4/2/2024), itu dimenangi Aldila/Kato dengan skor 6-4, 1-6, 10-7.
Saat super tiebreak pada set ketiga, Aldila/Kato bangkit dari ketertinggalan 2-4 menjadi 7-4. Mereka memenangi dua poin terakhir saat Kato memegang servis.
Gelar tersebut didapat setelah Aldila/Kato kalah di babak awal dalam tiga turnamen di Australia yang selalu terjadi dalam laga ketat. Hasil ini juga memperbaiki performa mereka di Hua Hin 2023 ketika kalah di babak pertama.
Aldila, yang dihubungi di Hua Hin, menuturkan, turnamen tersebut sebetulnya tidak ada dalam agenda pada awal tahun. Namun, karena mendapat hasil yang tidak diharapkan di Australia, mereka menambahkan ajang tersebut sebelum tur di Timur Tengah.
Pada turnamen pertama 2024, WTA 500 Brisbane, semifinalis WTA 1000 Indian Wells 2023 itu mendapat bye di babak pertama, tetapi mereka kalah di babak kedua saat bertemu duet pemain Amerika Serikat, Ashlyn Kruger/Sloane Stephens. Setelah itu, Aldila/Kato tersingkir pada babak pertama WTA 500 Adelaide dan Grand Slam Australia Terbuka. Hasil tersebut menurunkan posisi Aldila dalam daftar peringkat dunia ganda dari ke-27 di awal tahun menjadi ke-30.
”Kami ingin memperbanyak pertandingan agar bisa memperbaiki permainan menjadi seperti tahun lalu. Saya bersyukur akhirnya kami bisa bermain baik di Hua Hin,” kata Aldila.
Hasil juara di Hua Hin, kota di tepi pantai sekitar 198 kilometer di selatan Bangkok, akan membangun kepercayaan diri Aldila/Kato untuk menjalani tur pada 2024 dengan target tertinggi juara Grand Slam. Pada 2023, mereka mendapat hasil yang sama di setiap Grand Slam, yaitu babak ketiga. Sementara, pada turnamen WTA 1000, yang merupakan ajang tertinggi dalam struktur turnamen WTA, hasil terbaik adalah semifinal di Indian Wells, AS.
Sebelum mengikuti rangkaian WTA 1000 Indian Wells dan Miami, pada Maret, Aldila/Kato ikut serta bersaing pada turnamen di Timur Tengah sepanjang Februari. Dimulai dengan WTA 500 Abu Dhabi, 5-11 Februari, perjalanan mereka berlanjut ke WTA 1000 Doha dan Dubai dalam dua pekan berikutnya.
Pemain-pemain top dunia pun turun kembali setelah terakhir kali bersaing di Australia Terbuka pada 14-28 Januari. Pada persaingan ganda putri di Abu Dhabi, unggulan teratas ditempati petenis peringkat ke-11 dan ke-12 ganda, Nicole Melichar-Martinez/Ellen Perez (AS/Australia).
Aldila/Kato akan menghadapi lawan yang tak mudah di babak pertama, yaitu duet pemain AS, Sofia Kenin/Bethanie Mattek-Sands. Mereka pernah mengalahkan Mattek-Sands, yang punya segudang pengalaman bermain di nomor ganda, yaitu di final WTA 250 Auckland pada Januari 2023. Saat itu, Mattek-Sands (pemilik sembilan gelar juara Grand Slam nomor ganda), berpasangan dengan Leylah Fernandez.
Jika bisa memenangi babak pertama, Aldila/Kato berpeluang bertemu unggulan keempat, Sara Sorribes Tormo/Marie Bouzkova (Spanyol/Ceko), pada babak kedua. Tormo/Bouzkova adalah lawan yang dihadapi Aldila/Kato saat didiskualifikasi pada babak ketiga Perancis Terbuka.
Pada nomor tunggal, persaingan menarik berpeluang terjadi pada babak kedua. Unggulan teratas yang merupakan juara Wimbledon 2022, Elena Rybakina, bisa bertemu empat kali juara Grand Slam, Naomi Osaka, pada babak kedua. Namun, Osaka harus memenangi dulu babak pertama melawan salah satu petenis kualifikasi.
WTA 500 Abu Dhabi menjadi turnamen ketiga Osaka pada 2024 setelah kalah pada babak pertama WTA 500 Brisbane dan babak pertama Australia Terbuka. Petenis Jepang itu kembali bertanding setelah rehat 16 bulan karena hamil.
Setelah kalah dari Caroline Garcia di Australia Terbuka, Osaka menyatakan kekecewaannya karena tak bisa memanfaatkan kesempatan yang diimpikan tersebut dengan baik. Namun, ibu dari putri bernama Shai itu pun menyadari harus belajar menyeimbangkan ambisi dan kesabaran.
”Setelah memiliki Shai, saya belajar bersabar. Saya belajar tidak terganggu oleh hal-hal yang sebelumnya bisa mengganggu saya. Setelah kalah, saya pun belajar untuk tidak menyesalinya terlalu lama. Dunia terus berputar dan saya pun harus melanjutkan hidup,” katanya.
Selain Rybakina, petenis peringkat sepuluh besar dunia yang juga bersaing di Abu Dhabi adalah Ons Jabeur. Seperti Rybakina, dia mendapat bye di babak pertama dan akan berhadapan dengan Emma Raducanu atau Bouzkova di babak kedua. Petenis lain yang menjadi unggulan di antaranya Maria Sakkari, Jelena Ostapenko, dan Barbora Krejcikova. (AFP)