Warisan Terbesar dan ”Tarian Terakhir” Klopp di Liverpool
Klopp disambut nyanyian ”You’ll Never Walk Alone” dan ”I Feel Fine”. Dia lebih dari pantas mendapatkan penghormatan itu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU — Di laga pertama setelah pengumuman perpisahan Manajer Juergen Klopp pada akhir musim, Liverpool berpesta gol dalam babak keempat Piala FA. Kepercayaan Klopp terhadap para pemain muda dari akademi kembali terbayar. Dia tampak sedang mempersiapkan warisan untuk suksesornya di masa depan.
Suasana haru dan intim menyelimuti kemenangan Liverpool atas tim Divisi 2, Norwich City, 5-2, di Stadion Anfield pada Minggu (29/1/2024). Merespons Klopp yang akan hengkang di akhir musim, puluhan ribu pendukung tuan rumah memberikan penghormatan kepadanya jelang laga dimulai.
The Kop, pendukung Liverpool, menyanyikan lagu kebanggaan ”You’ll Never Walk Alone” seperti biasa. Bedanya, lagu itu diperuntukkan khusus bagi Klopp. Banyak di antara mereka yang memegang syal dan poster berisi pesan untuk sang manajer. Salah satunya bertuliskan, ”Juergen hidup selamanya (di hati kami)”.
Klopp hanya tertunduk dengan mata berkaca-kaca saat mendengar nyanyian itu. Lalu, dia tersenyum lebar di akhir lagu.
Klopp hanya tertunduk dengan mata berkaca-kaca saat mendengar nyanyian itu. Lalu, dia tersenyum lebar di akhir lagu. Belum sampai semenit laga berjalan, The Kop kembali mengumandangkan nyanyian ”I Feel Fine”. Lagu itu berisi tentang kecintaan dan kebanggaan terhadap Klopp yang merupakan bagian dari ”Si Merah”.
”Saya tersentuh, sangat emosional. Sangat menyenangkan para pendukung menunjukkan rasa cintanya. Saya harus menenangkan diri, (karena) saya tidak terbuat dari kayu. Saya meminta mereka untuk tidak bernyanyi tentang saya lagi, tetapi baguslah mereka tampaknya sudah tidak mendengarkan saya,” tutur Klopp.
Kemenangan Liverpool diinspirasi oleh para pemain akademi. Tiga asis datang dari kreativitas dua pemain muda yang dipercaya tampil sejak awal laga, yaitu bek sayap Conor Bradley (20) dan gelandang James McConnell (19). Sepasang asis dari mereka bahkan diciptakan untuk dua gol awal tuan rumah.
McConnell tidak menyia-nyiakan kesempatan jadi starter pertama kali di tim senior.
Seolah memiliki ”mata elang”, dia mengirim umpan lambung ke kotak penalti di tengah tumpukan blok sangat rendah lawan. Umpan itu dieksekusi Curtis Jones dan membuka keunggulan 1-0. Norwich terpaksa keluar dari rencana bertahan total.
Setelah Norwich menyamakan kedudukan dari bola mati, giliran Bradley beraksi. Dia memberikan umpan terobosan yang berujung gol Darwin Nunez dan Liverpool kembali unggul 2-1. Bradley yang menggantikan peran Trent Alexander-Arnold di empat laga terakhir juga menyumbang asis lagi untuk gol penutup Si Merah.
Pujian juga patut disematkan pada Jones yang membuka keunggulan dan menginspirasi gol Diogo Jota saat skor masih 2-1. Seperti diketahui, sang gelandang 22 tahun itu juga merupakan lulusan akademi Liverpool yang diberikan kesempatan debut oleh Klopp. Dia sudah bermain reguler di tim senior sejak musim lalu.
”Curtis sedang berada dalam momen luar biasa bagi kami. Dia sangat penting di berbagai departemen. Dia contoh ideal untuk pemain lain dari akademi. Jika dia bisa melakukan, maka yang lain juga bisa. Anda melihat itu dari James yang bermain super hari ini. Juga Bradley yang punya segalanya sebagai bek sayap,” kata Klopp memuji.
Para pemain berkualitas akademi dan kultur pembinaan akan menjadi warisan terbesar Klopp saat pergi di akhir musim. Dia sukses membuat Liga Inggris tidak hanya tentang uang dan transfer pemain, tetapi juga pembinaan dari dalam. Adapun produk asli akademi terhebat yang diciptakan Klopp adalah Alexander-Arnold.
Kapten tim Virgil van Dijk menjadi saksi warisan kultur pembinaan tersebut. ”Saya sangat terpukau dengan para pemain muda hari ini. Saya melihat mereka di latihan setiap hari. Mereka (beruntung) karena berada di klub fantastis dengan kultur yang memahami pemain muda. Anda harus bisa memanfaatkan kesempatan itu,” katanya.
Menurut The Athletic, para pemain sempat terkejut seusai Klopp mengumumkan masa depannya dalam rapat tim. Beberapa di antara mereka langsung menyebut musim ini sebagai ”tarian terakhir”, yang merujuk serial dokumenter The Last Dance tentang musim terakhir pebasket legendaris Michael Jordan di Chicago Bulls.
Van Dijk mengonfirmasi itu. ”Saya hanya bisa berbicara untuk diri sendiri. Kami sudah melewati banyak hal bersama dan saya bersyukur dengan apa yang dilakukannya untuk pribadi, keluarga, dan karier saya. Mengapa tidak mengakhiri itu setinggi mungkin dan membuat memori lebih banyak?” katanya.
Rasa lapar Si Merah bisa terlihat dalam laga tadi. Mereka selalu fokus menyerang dengan intens sejak menit pertama. Total, Liverpool mencatat 29 tembakan dan 73 persen penguasaan bola. Manajer Norwich David Wagner turut mengakui kualitas Liverpool dan atmosfer luar biasa di Anfield. ”Mereka pantas menang,” ucapnya.
Meskipun begitu, sisi emosional skuad Liverpool bisa menjadi bumerang jika tidak segera dikontrol. Mereka kecolongan dua kali karena terlalu berambisi menambah gol. Hal itu yang membuat Klopp berharap nuansa perpisahan bisa disingkirkan lebih dulu. Chelsea dan Arsenal sudah menanti mereka dalam sepekan ke depan. (AP/REUTERS)