Puspa Qinarya, Pelestari Seni Indonesia di Qatar
Kesenian Indonesia menjadi primadona dalam agenda penting di Qatar. Puspa Qinarya adalah pelestari seni Tanah Air.
Di mana ada acara besar di Qatar, di situ pasti ada pertunjukan seni tari Indonesia. Penampilan tari tradisional Indonesia di negara kaya minyak dan gas itu disajikan oleh sanggar Puspa Qinarya.
Hal serupa juga tersaji pada tiga pertandingan Indonesia di fase grup Piala Asia 2023. Sebelum pertandingan dimulai, penari-penari mengenakan kostum tradisional Indonesia menyemarakkan suasana sekaligus menghibur suporter ”Garuda” sebelum masuk ke tribune stadion.
Baca juga: Kans ”Garuda” Mengukir Tinta Emas
Jelang duel Indonesia menghadapi Jepang, Rabu (24/1/2024), di Stadion Al Thumama, Doha, Puspa Qinarya menyajikan sejumlah tarian tradisional Indonesia, lengkap dengan pakaian khasnya. Penampilan itu tersaji di zona fans di dalam kompleks stadion.
Kehadiran anggota Puspa Qinarya yang menari dengan lihai dan diiringi pula lagu-lagu tradisional Indonesia menyemarakkan suasana di kompleks stadion yang juga menyelenggarakan tujuh laga di Piala Dunia 2022.
Tidak hanya para suporter Indonesia yang menikmati performa itu, pendukung Jepang hingga wajah-wajah Arab juga menikmati tarian perempuan diaspora Indonesia. Mereka antusias menyaksikan pertunjukan itu sekaligus mengabadikan tarian tradisional Indonesia dengan telepon genggam mereka.
Seperti yang tersaji di Stadion Al Thumama, di mana pun dan dalam acara apa pun kehadiran Puspa Qinarya selalu menjadi primadona. Secara khusus, Panitia Lokal Piala Asia 2023 menggunakan foto anggota Puspa Qinarya yang mengenakan kostum untuk penampilan tarian Lenggang Nyai pada foto promosi aktivitas kesenian yang tersaji di pengalaman hari pertandingan.
Baca juga:Demi Petik Poin, Indonesia Wajib Waspada di Masa-masa Krusial
Selama Januari hingga Februari ini, agenda Puspa Qinarya amat padat. Selain mengisi aktivitas kesenian pada pertandingan Piala Asia 2023, mereka juga tampil di pavilium Indonesia di Lusail Boulevard pada acara Hello Asia yang merupakan aktivitas penunjang pesta sepak bola terakbar Asia itu. Tak ketinggalan, performa Indonesia juga mendapat slot penampilan di Doha Expo 2023 yang berlangsung di Taman Al Bidda, Doha.
Tak ketinggalan, Puspa Qinarya juga tampil pada inagurasi penerbangan rute baru Qatar Airways ke Indonesia dengan tujuan Bandara Internasional Hamad, Doha, ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, 14 Januari lalu.
Bisa dikatakan Puspa Qinarya adalah sanggar tari di Qatar, bahkan kelompok tari diaspora Indonesia yang paling sibuk di luar negeri. Tidak hanya tampil pada acara yang bersinggungan dengan Indonesia, tetapi mereka juga memeriahkan berbagai acara berskala internasional di Qatar.
Sebelum menjadi salah satu performa rutin di Piala Asia 2023, Puspa Qinarya menjadi perwakilan Indonesia pada Piala Dunia 2022. Mereka juga tampil pada ajang sepak bola lain, seperti Piala Emir Qatar dan Piala Arab 2021. Untuk agenda nasional di Qatar, Puspa Qinarya eksis di Hari Nasional Qatar, Hari Olahraga Qatar (Februari 2023), dan Festival Makanan Internasional Qatar (Maret 2023).
Baca juga:Sepak Bola Merekatkan Persaudaraan Diaspora Indonesia di Qatar
Jika diminta memilih capaian paling membekas bagi Puspa Qinarya, Ketua Sanggar Puspa Qinarya Margi Listi Wirasani menyebut hal itu adalah penampilan mereka untuk menyemarakkan pembukaan Piala Asia 2023 di Stadion Lusail, kota Lusail, serta pembukaan penerbangan Qatar Airways tersebut.
Kesamaan minat
Margi menuturkan, pada awalnya sanggar tari itu adalah untuk sekadar berkesenian sekaligus menjadi ajang berkumpul diaspora Indonesia yang punya kesamaan minat untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia di Qatar. Dalam perkembangan waktu, ujar Margi, Puspa Qinarya juga melatih anak-anak seiring keinginan orangtua agar anak-anak mereka tetap mengenal dan mencintai budaya Indonesia meski jauh dari Tanah Air.
Dukungan dari Kedutaan Besar RI di Qatar, katanya, tak bisa dimungkiri sebagai dasar aktifnya sanggar tari di Qatar. Setiap kota di Qatar terdapat pula sanggar-sanggar tari Indonesia.
Tantangan kami lebih karena tinggal di luar negeri sehingga eksposur anak-anak terhadap budaya Indonesia kurang. Awalnya sulit untuk belajar, apalagi pengajar memang agak susah didapat.
”Tantangan kami lebih karena tinggal di luar negeri sehingga eksposur anak-anak terhadap budaya Indonesia kurang. Awalnya sulit untuk belajar, apalagi pengajar memang agak susah didapat. Namun, begitu mereka sudah bisa dan mengenal panggung, kemampuan mereka juga sudah tidak diragukan lagi,” kata Margi di Doha, Rabu (24/1/2024).
Lihat juga: Mengintip Latihan Terakhir Indonesia Jelang Lawan Jepang
Khusus anak-anak sekolah, mereka tidak hanya tampil di acara-cara resmi. Dalam kegiatan sekolah, salah satunya international day, mereka juga menggunakan kemampuan seni tari untuk mempresentasikan tentang Indonesia.
Berbagai tari tradisional yang telah ditampilkan Puspa Qinarya di antaranya tari kipas, tari rampak, tari sirih kuning, tari piring, tari pendet, tari sipatokaan. Meskipun sudah memiliki perbendaharaan kemampuan beragam tarian tradisional itu, Margi belum cukup puas. Ia berharap kemampuan jenis tari Puspa Qinarya, baik tim tari ibu rumah tangga maupun anak-anak dan remaja perempuan, bisa terus bertambah.
”Harapan dan mimpi saya ada pengajar secara rutin dikirimkan Kemendikbud dari Indonesia agar bisa menjelaskan secara filosofis tarian di Indonesia beserta pakem-pakemnya dari sejumlah daerah. Kalau bisa juga ada standar kurikulum setiap tahun untuk sanggar di luar Indonesia dan bisa bekerja sama mempromosikan kebudayaan sehingga kami yang di luar negeri akan lebih efektif sebagai duta seni,” kata Margi.
Ali Murtado, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Qatar, menyebut, antusiasme diaspora Indonesia untuk melestarikan kesenian tradisional Tanah Air amat besar. Berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, anak-anak, hingga pria dewasa, juga aktif untuk belajar dan memopulerkan kesenian Indonesia. Salah satu dukungan itu diberikan KBRI Qatar dengan menyediakan lantai dasar KBRI sebagai tempat latihan tari.
”KBRI Qatar sangat mendukung aktivitas para diaspora. Apalagi Pemerintah Qatar juga menyambut positif kehadiran kami. Itu ditunjukkan dengan keterlibatan kesenian Indonesia dalam berbagai agenda nasional dan internasional di negara ini,” ujar Ali.