”Garuda” menampilkan performa membanggakan melawan Jepang. Kini, Indonesia butuh keajaiban untuk lolos ke fase gugur.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
·5 menit baca
DOHA, KOMPAS — Mimpi Indonesia untuk mencetak capaian baru lolos ke fase gugur Piala Asia akhirnya bergantung kepada tim lain. Kekalahan ”Garuda”, 1-3, dari Jepang pada duel pamungkas Grup D Piala Asia 2023, Rabu (24/1/2024), di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, tidak serta-merta membuat kans lolos gugur, tetapi Indonesia membutuhkan keajaiban.
Indonesia menutup babak penyisihan Qatar 2023 dengan koleksi tiga poin dan selisih -3 gol. Anak asuhan Shin Tae-yong berada di posisi kritis untuk menempati satu tempat peringkat ketiga terbaik. Indonesia berada di peringkat keempat atau posisi terbuncit peringkat ketiga terbaik untuk merebut jatah tampil di fase gugur.
Sebelum laga penentu Grup E dan F yang berlangsung, Kamis (25/11/2024) malam WIB, Indonesia berada di bawah Palestina (Grup C) dan Suriah (Grup B) yang telah menyegel posisi ketiga terbaik dengan koleksi empat poin. Lalu, ada pula Bahrain (Grup E) yang duduk di atas Indonesia berkat keunggulan selisih gol (-1) gol.
Namun, kondisi itu bisa berubah. Bahrain bisa berada di bawah Indonesia apabila mereka kalah dengan skor 0-3 dari Jordania pada laga pamungkas babak penyisihan. Jordania pun belum memastikan tempat di fase gugur meski telah memiliki empat poin berkat menumbangkan Malaysia dan menahan Korea Selatan.
Sementara itu, Indonesia juga perlu peringkat ketiga saat ini dari Grup F, yakni Oman, gagal menang atas Kirgistan. Apabila Kirgistan yang menang, mereka tidak akan melampaui Indonesia jika kemenangan itu hanya 1-0.
Indonesia hanya butuh hasil akhir salah satu dari dua grup itu yang memihak. Pasalnya, peringkat ketiga dari Grup A, yaitu China, menutup persaingan fase grup dengan hanya mengumpulkan dua poin.
Tentu (saya percaya keajaiban). Semua hal masih bisa terjadi.
Ketika disinggung keajaiban yang dibutuhkan timnya, Shin menjawab, ”Tentu (saya percaya keajaiban). Semua hal masih bisa terjadi.”
Itu pun membuat skuad Garuda juga masih berada di Doha setidaknya hingga Jumat (26/1/2024). Jordi Amat dan kawan-kawan pun masih mengagendakan latihan pemulihan fisik pada Kamis (25/1/2024) besok. Selain itu, Shin akan memberikan waktu kepada pemainnya untuk menikmati waktu masing-masing demi menyaksikan laga di Grup E dan F.
”Saya akan membiarkan pemain merasakan rileks dan tenang, tanpa tekanan, setelah menjalani laga hari ini (kontra Jepang),” kata Shin.
Jika beruntung bisa melaju ke fase gugur untuk pertama kali, Indonesia akan menjalani pertandingan babak 16 besar, Minggu (28/1/2024). Lawan terfavorit Indonesia di babak perdelapan final adalah Australia yang lolos dengan predikat juara Grup B. Duel itu akan berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan.
Sementara itu, Jepang lolos sebagai peringkat kedua Grup B. Mereka mengemas enam poin.
Pada laga lain, Irak menumbangkan Vietnam, 3-2, di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan. Sumbangan dua gol dari penyerang Aymen Hussein, masing-masing pada menit ke-73 dan 90+12, memastikan raihan sempurna Irak di Grup D. Skuad ”Singa Mesopotamia” lolos sebagai juara Grup D berkat koleksi sembilan poin.
Dengan kondisi itu, Irak akan bertemu salah satu peringkat ketiga terbaik dari Grup E atau Grup F. Sementara itu, Jepang, pemilik empat gelar Piala Asia, berpeluang menghadapi juara Grup E yang diperebutkan Jordania dan Korea Selatan.
Masa krusial
Indonesia dihukum Jepang berkat kelengahan di awal masing-masing babak. Jepang telah unggul lebih dulu melalui eksekusi penalti penyerang tengah, Ayase Ueda, pada menit keenam. Hukuman penalti itu diberikan wasit Khamis Mohamed al-Marri setelah berkonsultasi dan menyaksikan tayangan asisten wasit video (VAR) insiden Ueda dijatuhkan di kotak penalti oleh bek tengah sekaligus kapten Indonesia, Jordi Amat, saat laga baru berjalan empat menit.
Meski Jordi sempat protes, sang pengadil menjelaskan kepada Jordi bahwa dirinya melakukan tarikan kepada Ueda. Itu mengonfirmasi pelanggaran pada kesempatan perdana Jepang memasuki kotak penalti Indonesia.
Tanpa kesulitan, Ueda menaklukan kiper Indonesia, Ernando Ari. Penyerang klub Belanda, Feyenoord, itu mengarahkan bola ke pojok kiri gawang Indonesia yang tidak bisa dijangkau Ernando.
Ketika babak kedua baru berjalan tujuh menit, gawang Indonesia kembali dibobol oleh Ueda. Ia memanfaatkan umpan silang penyerang sayap, Ritsu Doan, pada proses transisi serangan balik. Itu adalah gol ke-10 Ueda dari 22 penampilan bersama tim ”Samurai Biru”.
Di pengujung laga, lini pertahanan Indonesia kembali lengah mengantisipasi serangan balik cepat Jepang dari sisi sayap. Itu mengawali gol bunuh diri bek Justin Hubner pada menit ke-88. Justin berusaha memotong umpan Ueda kepada penyerang pengganti, Daizen Maeda.
Garuda mengemas gol penting pada menit 90+1 melalui sepakan bek sayap kanan, Sandy Walsh. Ia memanfaatkan kemelut yang diawali skema lemparan jarak jauh bek sayap kiri, Pratama Arhan. Itu adalah satu-satunya tembakan tepat sasaran Indonesia ke gawang Jepang yang dikawal Zion Suzuki.
Selama laga yang disaksikan 26.453 penonton itu, Indonesia hanya dua kali menciptakan tembakan. Satu tembakan Indonesia dihasilkan gelandang Marselino Ferdinan. Sayang, tembakan pemain klub Belgia, Deinze, itu melambung ke atas mistar gawang.
Di luar kekalahan itu, Indonesia juga merepotkan Jepang berkat kegigihan dan kedisiplinan pemain. Itu menyebabkan dua pemain andalan Jepang, Wataru Endo dan Takumi Minamino, diganjar kartu kuning karena melanggar pemain Indonesia dalam proses serangan balik.
”Saya puas dengan performa dan hasil yang kami dapatkan. Melawan Vietnam dan Jepang, kami menunjukkan penampilan yang bagus dan itu penting bagi perkembangan kami,” ujar Shin yang berasal dari Korea Selatan.
Ueda menuturkan, hasil laga melawan Indonesia menunjukkan adanya perbaikan dari permainan timnya dibandingkan dengan duel kontra Irak.
”Kami berusaha membenahi performa babak pertama dan menekan lawan dari garis depan. Rencana permainan itu berhasil berkat terlihat dari permainan kami dan hasil akhir, ” kata Ueda.