Grup A akan menyajikan laga pamungkas, Senin (22/1/2024). Qatar pastikan juara grup, tiga tim lain berpeluang lolos.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR dari Doha, Qatar
·5 menit baca
DOHA, KOMPAS – China dan Qatar sama-sama mengejar tiga poin dengan tujuan berbeda ketika saling jumpa pada laga pamungkas Grup A Piala Asia 2023 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Senin (22/1/2024) pukul 22.00 WIB. Kemenangan dibutuhkan China untuk melaju ke babak 16 besar, sedangkan Qatar ingin menatap fase gugur dengan penampilan sempurna.
Setelah menjalani dua laga Grup A kontra Tajikistan dan Lebanon, China gagal memberikan performa terbaik dalam permainan menyerang. Meskipun mampu menjaga gawang tak kebobolan, tim ”Naga” kehabisan akal untuk menaklukkan lini pertahanan lawan. Dua laga itu berakhir imbang, 0-0.
Mencermati performa lini depan itu, efektivitas serangan China memang perlu ditingkatkan. Kehadiran penyerang senior yang pernah bermain di Eropa, Wu Lei, nyatanya belum bisa dioptimalkan. Pada dua gim Grup A, Wu Lei selalu menjadi pilihan utama, tetapi ia tidak pernah mengakhiri pertandingan dalam waktu penuh.
Tidak hanya Wu Lei, tandemnya di lini depan, Zhang Yuning, juga selalu diganti oleh Pelatih China Aleksandar Jankovic pada babak kedua di dua pertandingan Piala Asia. Padahal, harapan besar bergantung di kaki dan kepala keduanya untuk memenuhi ambisi tim Naga lolos ke fase gugur.
Wu Lei dan Yuning adalah penyerang tertajam di skuad China saat ini. Wu Lei, yang pernah berkarier di Spanyol bersama Espanyol, datang ke Qatar dengan koleksi 32 gol, sedangkan Yuning telah menyumbang lima gol untuk negaranya.
Namun, mereka belum mampu menjawab ekspektasi besar publik sepak bola China. Itu terlihat dari akurasi tembakan China yang hanya 20 persen pada laga melawan Tajikistan. Di duel melawan Lebanon, statistik itu meningkat menjadi 47 persen dari 15 tembakan.
Dalam konferensi pers jelang laga, Minggu (21/1/2024), di Doha, Jankovic menuturkan, skuadnya telah membenahi berbagai kekurangan yang terlihat pada dua pertandingan sebelumnya. China, katanya, mengejar tiga poin demi memastikan langkah ke fase gugur.
”Kami memiliki privilese untuk menentukan takdir kami sendiri. Kami menghormati Qatar, tim tuan rumah dan juara bertahan, tetapi kami datang ke laga nanti dengan ambisi mengemas tiga poin,” kata Jankovic.
Juru taktik asal Serbia itu menambahkan, ”Kami tidak memedulikan kemungkinan Qatar melakukan perubahan susunan pemain. Saya hanya fokus mempersiapkan tim untuk cara kami bertahan, menyerang, dan memaksimalkan ruang.”
Hal serupa disampaikan gelandang China, Wang Shangyuan. Ia tidak gentar menghadapi Qatar yang bakal mendapat dukungan mayoritas pendukung di tribune penonton.
”Kami sangat bersemangat untuk memainkan laga melawan Qatar. Kami berusaha untuk mengalahkan Qatar demi memanfaatkan kans lolos yang ada di tangan kami,” ucap Shangyuang yang bermain untuk tim Liga China, Henan FC.
China dan Qatar sudah saling jumpa empat kali pada putaran final Piala Asia. Dalam rekor pertemuan itu, China unggul tiga kali, sedangkan Qatar baru merasakan satu kemenangan atas tim Naga. Kemenangan China tercipta pada babak penyisihan edisi Jepang 1992 dan China 2004, lalu perempat final Lebanon 2000.
Adapun satu-satunya kekalahan China dari Qatar tercipta pada duel terakhir mereka di edisi Qatar 2011. Kala itu, kedua tim juga bertemu di Stadion Internasional Khalifa pada fase grup. Sepasang gol dari penyerang Qatar, Youssef Ahmed, menghadirkan keunggulan perdana Qatar atas China.
Kami menghormati Qatar, tim tuan rumah dan juara bertahan, tetapi kami datang ke laga nanti dengan ambisi mengemas tiga poin.
Sapu bersih
Sementara itu, Qatar tidak ingin melepas satu pun poin di Grup A. Meskipun telah memastikan lolos sebagai juara Grup A, ”Si Marun” ingin menutup persaingan babak penyisihan dengan catatan tanpa cela. Mereka bertekad menang dan tetap tak kemasukan gol.
Menurut Pelatih Qatar Marquez “Tintin” Lopez, raihan poin sempurna di fase grup adalah bekal penting untuk memasuki babak gugur. Meskipun berpeluang melakukan rotasi sejumlah pemain utama, Tintin menegaskan, tiga poin adalah harga mati bagi skuadnya.
”Saya memiliki 26 pemain yang bisa menyajikan performa tingkat tinggi. Tujuan kami jelas, untuk menang dengan pemain yang kami turunkan,” ucap Tintin.
Pada laga melawan Tajikistan, Tintin sudah mencoba melakukan rotasi pada susunan 11 pemain awal. Hassan Al-Haydos, gelandang dan kapten tim yang selama ini tak tergantikan, baru dimasukkan pada pertengahan babak kedua. Itu mengindikasikan Tintin berpeluang kembali melakukan perubahan pada daftar pemain inti.
Tintin memahami bahwa China memang masih gagal mencetak gol di Piala Asia 2023. Namun, ia mengingatkan, hal itu bukan jaminan sang lawan bermain buruk.
”Mereka menghasilkan banyak peluang di dua pertandingan pertama. Dengan kualitas skuad mereka, saya pastikan kami harus siap menjalani laga sulit demi menutup fase grup dengan kemenangan,” kata Tintin yang berpaspor Spanyol.
Ahmed Fathy, gelandang Qatar, menyebutkan, kemenangan atas China adalah hal yang penting didapatkan timnya. Si Marun, lanjutnya, wajib mengoleksi sembilan poin di tiga laga penyisihan demi datang ke fase gugur dengan momentum positif.
”Kami sudah memastikan lolos, tetapi itu tidak mengurangi ambisi kami untuk mengalahkan China. Kami ingin melaju dengan koleksi poin terbaik karena itu akan memengaruhi persiapan mental kami menuju babak selanjutnya,” kata Fathy.
Dalam sejarah keikutsertaan di Piala Asia, Qatar hanya satu kali tampil sempurna di babak penyisihan. Itu terjadi ketika mereka menjadi juara pada edisi Uni Emirat Arab 2019.
Pada laga lain di Grup A, Tajikistan akan menghadapi Lebanon di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, pada waktu yang bersamaan. Tim yang mendapat tiga poin dari laga ini juga masih memiliki kans untuk mendampingi Qatar ke fase gugur.