AS Roma tidak bisa berlama-lama menikmati kemenangan atas Napoli. Juventus bisa merintangi upaya Roma mencapai titik keseimbangan seusai mengawali musim dengan buruk.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TURIN, JUMAT — AS Roma mulai menemukan jalan menuju titik keseimbangan menyusul kemenangan penting atas Napoli di pertandingan sebelumnya. Upaya Roma menggapai keseimbangan itu terancam gagal karena akan bersua Juventus pada laga lanjutan Liga Italia di Stadion Allianz, Minggu (31/12/2023), pukul 02.45 WIB. Juventus yang sedang dalam tren positif berpotensi besar menjadi perintang bagi Roma.
Tim besutan pelatih Massimiliano Allegri tersebut tidak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di liga. Dari 12 pertandingan, ”Si Nyonya Besar” merengkuh sembilan kemenangan dan tiga kali imbang. Rekor itu agak sulit diruntuhkan Roma, apalagi Juventus akan mendapat suntikan semangat dari ribuan pendukungnya di stadion.
Situasi bertambah rumit bagi Roma yang tengah didera krisis di lini belakang. Sejumlah bek andalan Roma seperti Chris Smalling akan absen karena cedera peradangan pada tendon. Sementara bek tengah lainnya, Gianluca Mancini, terkena larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning. Di lini depan, Tammy Abraham juga belum bisa diturunkan karena masih menjalani pemulihan dari cedera.
”Ini bukan kritik, tapi kami memiliki sekelompok pemain dengan riwayat cedera yang rumit. Jika kami memiliki semua pemain yang tersedia untuk setiap pertandingan, saya tidak akan memiliki masalah untuk mengatakan bahwa kami bisa bertarung dengan semua orang, bukan untuk gelar, melainkan untuk empat besar,” ujar Pelatih Roma Jose Mourinho, dikutip dari Football Italia, Jumat (29/12/2023).
Meski cedera pemain dan hukuman akumulasi kartu akan mereduksi kekuatan timnya, Mourinho masih bisa memberikan kejutan. Sebab, para pemain Roma sedang berada dalam rasa percaya diri yang tinggi seusai membekuk juara bertahan Napoli di laga sebelumnya.
Kemenangan atas Napoli itu begitu penting bagi Mourinho yang kesulitan membawa Roma meraih hasil positif di awal musim. Sebelum mengalahkan Napoli, performa ”Il Giallorossi” amat tidak konsisten sehingga gagal mempertahankan tempat di peringkat keempat klasemen.
Di tengah situasi yang kurang menguntungkan, secercah harapan menyinari Roma seiring mulai pulihnya penyerang Paulo Dybala.
Maka dari itu, Mourinho bertekad menjadikan kemenangan atas Napoli sebagai titik balik bagi timnya untuk mencapai keseimbangan. Sayangnya upaya itu sudah harus mendapat ujian berat dengan menghadapi Juventus.
Di tengah situasi yang kurang menguntungkan, secercah harapan menyinari Roma seiring mulai pulihnya penyerang Paulo Dybala. Kehadiran Dybala akan mempertajam lini depan Roma yang musim ini kedatangan penyerang klinis Romelu Lukaku. Lukaku berkontribusi terhadap kemenangan Roma atas Napoli melalui sumbangan satu golnya di pengujung laga.
Dybala akan menjadi tandem Lukaku di lini depan dalam formasi 3-5-2. Akan tetapi, Dybala diperkirakan tidak akan menjadi pemain mula, tetapi memulai pertandingan dari bangku cadangan. Apabila demikian, Dybala bisa menjadi kartu as bagi Roma karena pernah menjadi bagian dari Juventus.
Pemain timnas Argentina itu pun tidak asing dengan Stadion Allianz dan kemungkinan besar akan mendapatkan sambutan hangat dari pendukung tuan rumah. Dybala menghabiskan tujuh tahun di Juventus dan menyumbangkan 115 gol dan 48 asis dalam 300 pertandingan. Ia juga membantu Juventus meraih 12 trofi, termasuk lima gelar Liga Italia.
Hal sebaliknya kemungkinan akan dirasakan Mourinho dan Lukaku. Mereka kurang mendapat tempat di hati pendukung Juventus. Mourinho adalah rival Juventus kala masih mengarsiteki Inter Milan yang meraih tiga gelar pada 2010. Adapun Lukaku pernah mendapatkan serangan rasis ketika membela Inter melawan Juventus di semifinal Piala Italia awal tahun ini.
Mantan pemain Roma dan Juventus, Miralem Pjanic, berpendapat laga akan berlangsung sengit, tetapi kemungkinan besar berakhir tanpa banyak gol tercipta. Pjanic menilai Roma terlalu bertumpu pada Lukaku dan Dybala. Berkebalikan dengan Juventus di bawah Allegri yang menampilkan kolektivitas tim.
”Jose Mourinho mampu menemukan keseimbangan yang baik, tapi dia sadar itu tidak akan mudah di Turin karena Juventus sedang dalam momen bagus. Saya mengharapkan pertandingan taktis tanpa banyak gol,” kata Pjanic.
Roma, bagaimanapun, wajib memetik hasil positif untuk terus menghidupkan asa menembus peringkat empat besar. Tim ”Serigala Ibu Kota” saat ini tercecer di peringkat keenam dengan koleksi 28 poin dari 17 laga. Mereka hanya terpaut tiga poin dari Bologna di peringkat keempat. Juventus perlu membungkam Roma agar bisa terus menempel Inter yang unggul empat poin di puncak klasemen. (AP)