Tottenham Hotspur masih dalam pengembaraan mencari pengganti sepadan Harry Kane. Muara pencarian itu menemui secercah cahaya dalam diri Dominic Solanke.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BOURNEMOUTH, SELASA – Penampilan gemilang Dominic Solanke bersama Bournemouth sejak November menarik minat klub-klub rakasasa di peringkat empat besar Liga Inggris. Tottenham Hotspur menjadi pihak terdepan yang tertarik menggunakan jasanya. Spurs sedang memantau perkembangan Solanke sebagai target transfer di akhir musim. Solanke dianggap bisa menjadi pengganti Harry Kane yang hengkang ke Bayern Muenchen awal musim ini. Selain Spurs, Arsenal juga dikabarkan meminatinya.
Kepergian Kane tidak begitu memberikan pengaruh besar terhadap ketajaman lini depan Spurs. ”Si Lili Putih”, yang saat ini menempati peringkat keempat di liga, masih memiliki pemain yang bisa diandalkan, seperti Son Heung-min dan Richarlison. Keduanya cukup fasih bermain sebagai ujung tombak dalam skema manajer Ange Postecoglou. Namun, tetap saja Spurs merasa perlu mencari penyerang tengah murni untuk memperkuat tim di masa depan.
Penyerang Brighton and Hove Albion, Evan Ferguson, sempat masuk radar Spurs untuk menggantikan Harry Kane. Namun, Brighton memasang harga tinggi untuk pemain berusia 18 tahun tersebut. Spurs merasa upaya menggaet Ferguson sebagai hal yang nyaris mustahil dan mencari alternatif lain.
Pada saat yang bersamaan, Solanke tengah mencuri perhatian dengan penampilan solidnya dalam beberapa pekan belakangan. Terbaru, mantan bintang tim Inggris U-20 tersebut mencetak hattrick yang membantu Bournemouth mengatasi Nottingham Forest, 3-2. Tambahan tiga gol tersebut membawa Solanke menjadi pemain tersubur ketiga di Liga Inggris dengan 11 gol. Spurs telah memantau Solanke sejak lama. Namun, fenomena menggemparkan Solanke menggiring Spurs untuk mengamati perkembangannya lekat-lekat.
”Dia memenuhi banyak kriteria untuk Spurs dan Bournemouth tahu jika dia terus menunjukkan performa terbaiknya, maka mereka akan kesulitan menghentikan klub lain untuk mengendusnya. Mereka bersiap untuk menerima tawaran,” tulis media Inggris, The Sun, dalam laporannya, Selasa (26/12/2023).
Performa Solanke musim ini jauh berbeda. Musim lalu, ia hanya mampu mencetak enam gol di Liga Inggris untuk Bournemouth. Pemain berusia 26 tahun itu adalah bagian penting dari tim Inggris U-20 yang memenangi Piala Dunia U-20 2017 di Korea Selatan. Solanke mencetak empat gol dalam tujuh penampilan di Piala Dunia U-20. Ia digadang-gadang sebagai pemain bermasa depan cerah selepas turnamen tersebut.
Hanya saja, kenyataannya Solanke justru kesulitan bersaing di level klub. Sebelum berlabuh ke Bournemouth, Solanke sempat menjadi bagian dari Chelsea U-23 dan Liverpool, tetapi kesulitan menemukan performa terbaik di sana.
Setelah pindah ke Bournemouth demi mendapatkan menit bermain lebih banyak, Solanke juga tidak kunjung menemukan ketajamannya. Ia hanya mencetak empat gol di musim pertamanya bergabung bersama Bournemouth. Solanke sempat tampil bagus saat bermain di Divisi Championship pada 2020 hingga 2022. Saat itu ia mencetak total 44 gol untuk Bournemouth dalam 86 penampilan.
Penyerang lengkap
Sebagai penyerang tengah, Solanke dipandang memiliki kemampuan yang lebih lengkap dibandingkan pemain lainnya. Sebagai contoh, dalam skema menekan tinggi yang diinstruksikan Manajer Bournemouth Andoni Iraola, Solanke bisa berperan sebagai penyerang yang oportunis sekaligus piawai menerapkan tekanan tinggi kepada bek lawan.
Kelebihan lain Solanke adalah kemampuan menggiring bolanya. Saat mencetak tiga gol melawan Forest, Solanke mampu menggiring bola dengan sangat cepat dalam skema serangan balik. Kemampuan ini membuatnya sulit dihentikan bek-bek lawan. Hanya dengan beberapa sentuhan bola, Solanke sudah berada dekat dengan jantung pertahanan lawan.
Sebagai penyerang tengah, Solanke dipandang memiliki kemampuan yang lebih lengkap dibandingkan pemain lainnya.
”Dia bisa bermain di blok rendah karena dia sangat bagus dalam menyerang ruang melalui serangan balik. Jika kami memiliki lebih banyak penguasaan bola seperti hari ini, dia sangat bagus di dalam kotak penalti,” kata Iraola.
Spurs masih harus terus mengamatinya lebih lama. Bagaimanapun penampilan cemerlang Solanke bisa jadi hanyalah sesaat. Dengan kata lain, ketika bek-bek lawan sudah menemukan formula untuk mengantisipasi pergerakannya, Solanke rentan kembali jatuh dalam kebuntuan.
Apabila transfer Solanke ke Spurs benar-benar terjadi, Liverpool akan menjadi pihak yang turut mendapatkan keuntungan. Dalam klausul kontrak kepindahannya ke Bournemouth, Liverpool disebutkan berhak atas fee sebesar 20 persen dari nilai penjualannya.
Spurs bukan satu-satunya klub papan atas yang meminati Solanke. Tim dari London utara lainnya, Arsenal, juga sempat menyatakan ketertarikannya untuk merekrut Solanke. Bedanya, Arsenal yang memimpin klasemen liga, berencana merekrut Solanke pada bursa transfer musim dingin nanti.
Di lini depan, Arsenal masih memiliki Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah. Namun, untuk bersaing merebut gelar Liga Inggris atau bahkan Liga Champions Eropa, keberadaan Jesus dan Nketiah dinilai belum cukup. Arsenal butuh satu penyerang tambahan demi menjaga kedalaman skuad sekaligus menghadirkan rivalitas yang memacu para penyerang menunjukkan level permainan tertingginya.
Solanke masih menyisakan kontrak bersama Bournemouth hingga 2027. Untuk menebusnya, Bournemouth memasang harga sekitar 50 juta pound sterling atau Rp 979 miliar. Harga tinggi itu bisa menjadi penghalang bagi Arsenal yang berpotensi melanggar aturan Financial Fair Play karena telah membelanjakan lebih dari 200 juta pound sterling (Rp 3,9 triliun) untuk belanja pemain di bursa transfer musim panas lalu.