Pertarungan sesama tim Italia di semifinal Liga Champions Eropa 2022-2023 sulit tercipta di musim ini. Tiga duta Italia bakal menemui lawan sulit sejak babak 16 besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MADRID, KAMIS – Tiga wakil Liga Italia, yakni Lazio, Inter Milan, dan Napoli, melaju ke fase gugur Liga Champions Eropa musim 2023-2024. Capaian Italia itu hanya kalah dari Spanyol yang meloloskan empat wakilnya. Namun, ketiga tim Italia itu akan menemui aral berat di babak 16 besar karena berpeluang berjumpa tim-tim unggulan dari tiga liga penguasa Eropa.
Undian babak perdelapan final Liga Champions akan dilangsungkan di Kantor Pusat UEFA di Nyon, Swiss, Senin (18/12/2023) pukul 18.00 WIB. Tiga tim Italia yang berpredikat runner-up di grupnya masing-masing itu akan masuk pot kedua. Mereka akan menjamu tim-tim yang lolos sebagai juara grup. Tim Italia menjalani laga pertama babak 16 besar di kandang sendiri.
Trio Italia itu akan menghadapi salah satu dari delapan tim posisi pertama yang berasal dari tiga liga penguasa Liga Champions dalam satu dekade terakhir, yakni Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Jerman. Liga Spanyol masih diperkuat perwakilan mereka sejak awal fase grup, yaitu Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Sociedad.
Sejak edisi 2012-2023, tim-tim Spanyol telah enam kali meraih ”Si Kuping Besar”. Dua edisi final, 2013-2014 dan 2015-2016, mempertemukan duo klub asal ibu kota Spanyol, Madrid, yaitu Real kontra Atletico.
Kemudian, salah satu dari tiga tim Italia itu juga berpeluang menghadapi dua tim terbaik Liga Inggris musim 2022-2023, Manchester City dan Arsenal. Mereka juga bisa berjumpa dua tim Jerman, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.
Duo Jerman itu menghadirkan final Eropa rasa Liga Jerman pada edisi 2012-2013 yang dimenangkan Bayern. Pada musim 2019-2020, Bayern juga meraih gelar juara Eropa setelah menumbangkan Paris Saint-Germain.
Inggris pun telah mengukuhkan diri sebagai kekuatan dominan baru di Liga Champions. Dalam lima musim terkini, tiga tim Inggris menjadi juara, yaitu Liverpool (2018-2019), Chelsea (2020-2021), dan City (2022-2023). Liverpool dan Chelsea memenangkan final usai menumbangkan sesama tim Inggris.
Kami akan mengerahkan segalanya untuk melaju sejauh mungkin di Liga Champions. Kami akan membuat lawan tidak senang menghadapi kami.
Pelatih Lazio Maurizio Sarri tidak mempermasalahkan timnya kalah, 0-2, dari Atletico pada laga pamungkas Grup E, Kamis (14/12/2023) dini hari WIB, di Stadion Wanda Metropolitano. Hasil itu membuat Lazio gagal menyalip Atletico di puncak klasemen. Sarri menegaskan, timnya siap menghadapi tim mana pun yang berpredikat juara grup di babak 16 besar.
Jika bisa memilih, Sarri ingin bertemu Barcelona. “Saya berharap jumpa Barcelona yang merupakan satu-satunya tim yang belum saya lawan dalam karier saya. Meski mereka bermain di stadion lain (bukan Camp Nou), tetapi saya akan bangga datang ke sana,” ucap Sarri.
Sarri membawa Lazio mencatatkan penampilan keduanya di fase gugur Liga Champions dalam 20 tahun terakhir. Jika bisa menang di babak 16 besar, maka itu akan menjadi prestasi terbaik “Si Elang” di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu.
Terhindar rival segrup
Dari delapan tim juara grup, Lazio hanya akan terhindar berjumpa kembali Atletico. Sesuai aturan kompetisi UEFA, tim yang bersua di babak penyisihan dan berasal dari negara yang sama tidak akan bertemu di babak 16 besar. Aturan itu menguap ketika kompetisi memasuki fase perempat final.
Napoli dan Inter pun juga akan terhindar dari salah satu dari empat tim Spanyol yang melaju ke fase gugur. Napoli sudah berduel dengan Real, sedangkan Inter telah merasakan sulitnya bertarung dengan Real Sociedad.
Inter, salah satu dari dua tim Italia yang mampu menembus final Liga Champions dalam satu dekade terakhir, akan menghadapi tantangan lebih sulit apabila ingin menembus final pada dua edisi beruntun.
Pada musim lalu, Inter menghadapi duo Portugal, Porto dan Benfica, di perdelapan final dan perempat final. Mereka akan menghadapi lawan berat pada musim ini, salah satunya potensi menjalani laga ulangan final kontra Manchester City.
Davide Frattesi, gelandang Inter, menuturkan, babak 16 besar menuntut semua pemain Inter untuk mempersiapkan diri secara maksimal. Kata Frattesi, Inter siap menghadapi tim mana pun.
“Kami harus berpikir untuk meraih kemenangan melawan siapa pun, bahkan ketika menghadapi tim top Eropa. Saya yakin kami adalah tim yang kuat dan grup yang sangat bersatu,” kata Frattesi dilansir laman UEFA.
Sebelum Inter tampil di Istanbul 2023, Juventus adalah wakil Italia yang telah dua kali tampil di final, yaitu edisi 2014-2015 dan 2016-2017. Tetapi, Juve, yang tidak berlaga di Eropa pada musim ini, dikalahkan duo Spanyol, Barca dan Real.
Bek Inter, Matteo Darmian, juga menebarkan teror kepada calon lawan Inter di fase gugur. “Kami akan mengerahkan segalanya untuk melaju sejauh mungkin di Liga Champions. Kami akan membuat lawan tidak senang menghadapi kami,” kata Darmian seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Sementara Pelatih Napoli Walter Mazzarri mengakui banyak hal yang perlu dibenahi skuadnya untuk menghadapi fase gugur. Mazzarri menilai, Napoli harus memaksimalkan dengan baik penampilan di kandang.
Napoli hanya meraih kemenangan di Stadion Diego Maradona pada laga pamungkas babak penyisihan grup dengan melibas Braga, 2-0. Sebelum itu, Napoli tumbang dari Real Madrid dan ditahan Union Berlin.
“Kami harus membenahi diri, terutama untuk menemukan performa konsisten ketika tampil di kandang,” kata Mazzarri dilansir laman UEFA.
Tim berjuluk “Si Keledai Kecil” itu bertekad meningkatkan capaian mereka menembus perempat final musim lalu. Langkah Napoli terhenti karena tumbang dari tim Italia lainnya, AC Milan.
Adapun Milan turun kasta ke Liga Europa karena hanya finis di peringkat ketiga Grup F. "I Rossoneri" kalah bersaing dengan Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain.