Kemarau kemenangan Tottenham Hotspur di lima laga sebelumnya berakhir saat menjamu Newcastle United.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Tottenham Hotspur menyudahi penderitaan dalam lima laga sebelumnya yang tanpa kemenangan dengan mengempaskan Newcastle United, 4-1, di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Senin (11/12/2023) dini hari WIB. Fase lima laga tanpa kemenangan itu merusak awal mengesankan Spur bersama manajer baru Ange Postecoglou. Kini kemenangan penting atas Newcastle memberi ”Si Lili Putih” napas kedua untuk finis di peringkat empat besar pada akhir musim.
Awal penderitaan Spurs terjadi ketika kalah di markas sendiri dengan skor mencolok 1-4 menghadapi Chelsea. Spurs yang saat itu menempati peringkat kedua liga langsung jatuh ke peringkat keempat. Setelahnya, grafik performa Son Heung-min dan rekan-rekannya terus merosot. Mereka dipecundangi Wolverhampton Wanderers 1-2, lalu dibekuk Aston Villa dengan skor sama. Rentetan kekalahan tersebut membuat Spurs turun ke peringkat kelima.
Performa Spurs sempat sedikit membaik ketika mampu menahan imbang juara bertahan Manchester City 3-3. Namun, mereka kembali kehilangan momentum untuk bangkit setelah kalah 1-2 dari West Ham di laga berikutnya. Oase yang mereka tunggu-tunggu akhirnya hadir saat menjamu Newcastle. Berkat tambahan tiga poin dari Newcastle, Spurs bisa menipiskan jarak menjadi tiga angka dari City di peringkat keempat.
Postecoglou mengakui dirinya terlalu keras kepada para pemain saat ”bulan madu” Spurs di awal musim berakhir dengan kekalahan dari Chelsea. Ketika melawan Chelsea, Spurs banyak kehilangan pemain karena mendapat kartu merah dan juga cedera. Cristian Romero dan Destiny Udogie harus absen akibat kartu merah, sedangkan gelandang kreatif Spurs, James Maddison, beserta bek Micky Van De Ven tidak dapat meneruskan pertandingan setelah mengalami cedera.
”Saya tidak memberikan banyak keleluasaan kepada para pemain untuk mencari alasan (dalam performa buruk baru-baru ini). Namun, jika dipikir-pikir, kenyataannya adalah kami hancur (kehilangan banyak pemain) setelah pertandingan melawan Chelsea. Bukan suatu kebetulan bahwa kami memiliki beberapa pemain yang kembali dan kami terlihat lebih kuat,” tuturnya, dikutip dari Sky Sports.
Kembalinya sejumlah pemain kunci memberikan napas kedua bagi Spurs untuk mengejar lagi angan menembus peringkat empat besar di akhir musim lalu tampil di Liga Champions Eropa musim depan. Richarlison yang kembali setelah menjalani operasi selangkangan langsung tampil meyakinkan dengan mencetak dua gol. Dengan skuad yang lebih lengkap, Postecoglou mempunyai banyak opsi untuk meramu taktik.
Kembalinya sejumlah pemain kunci memberikan napas kedua bagi Spurs untuk mengejar lagi angan menembus peringkat empat besar di akhir musim lalu tampil di Liga Champions Eropa musim depan.
Seperti yang manajer asal Australia itu praktikkan di pertandingan ini, ia mengubah posisi Son dari seorang target man menjadi pemain sayap kiri. Posisi Son lalu digantikan oleh Richarlison. Son sebelumnya dipercaya sebagai target man karena memiliki kualitas penyelesaian akhir yang bagus. Selain itu, Son juga memiliki kecepatan yang bisa dimanfaatkan untuk mengeksploitasi ruang kosong di antara kiper dan pemain belakang.
Menurut Postecoglou, perubahan itu didasarkan pada alasan posisi asli Richarlison sebagai penyerang tengah atau target man. Richarlison sempat menuai kritik akibat penampilannya yang kurang meyakinkan sebagai penyerang tengah. Itulah sebabnya Postecoglou sempat memainkannya agak melebar untuk memberinya ruang lebih leluasa. Saat bermain sebagai target man, Richarlison selalu kesulitan keluar dari penjagaan pemain lawan. Kali ini Richarlison menjawab kepercayaan sang manajer dengan mencetak gol kedua dan ketiga Spurs.
Tetap tajam
Walau digeser sebagai penyerang sayap kiri, itu tidak mereduksi ketajaman Son. Penempatan posisi dan kemampuannya lepas dari tekanan lawan menunjukkan Spurs beruntung memiliki Son sebagai pemain serba bisa. Buktinya, dia menghasilkan dua asis, satunya untuk gol pertama Spurs yang dicetak Udogie. Magis Son kembali terpancar ketika membantu Richarlison mencetak gol kedua Spurs.
Tidak hanya piawai melayani rekan-rekannya, Son juga turut menyumbang gol keempat Spurs dari eksekusi penalti. Wasit memberi hadiah penalti kepada Spurs setelah kiper Martin Dubravka menjatuhkan Son saat sedang berakselerasi di dalam kotak 16.
Determinasi Son sepanjang pertandingan membuat para pemain lain turut bermain luar biasa. Postecoglou turut memuji kegigihan Richarlison, terutama kekuatan fisik dan staminanya. Padahal, Richarlison belum lama pulih dari cedera.
”Kami bilang, kami seharusnya lebih kejam hari ini,” kata Son mengomentari kemenangan timnya.
Di sisi lain, Newcastle tampil tanpa energi dan gairah. Pertahanan mereka dengan mudah ditembus para pemain Spurs. Upaya-upaya serangan Newcastle pun kerap mentok terbentur kokohnya pertahanan Spurs yang digalang Ben Davies dan Romero. Satu gol hiburan Newcastle dicetak Joelinton yang memanfaatkan umpan matang Callum Wilson.
Manajer Newcastle Eddie Howe mengakui, timnya tampil tanpa kondisi fisik terbaik. Howe menyebut para pemainnya kelelahan setelah menjalani banyak pertandingan musim ini. ”Liga Champions adalah turnamen yang sangat spesial, tetapi disertai dengan lebih banyak pertandingan. Kami berharap skuad kami mampu mengatasi hal tersebut. Namun, dengan cedera yang kami alami, saya pikir kami mengalami kondisi yang lebih buruk dibandingkan tim mana pun yang saya ingat,” kata Howe. (AP)