Di balik performa para pebalap di sirkuit, ada sosok-sosok kunci yang bekerja di balik layar. Mereka menganalisis data telemetri yang menjadi acuan perbaikan performa kuda besi dan pemacunya.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
Rheza Danica Ahrens baru saja menyelesaikan sesi latihan di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Jumat (1/12/2023). Saat pebalap Astra Honda Racing Team itu melepas baju balapnya, personel timnya bergerak cekatan mengunduh data dari perekam data yang terhubung ke berbagai sensor pada motor CBR250RR. Data itu kemudian tampil di layar laptop dalam bentuk grafik dan angka-angka yang hanya bisa dipahami oleh para ahli telemetri balapan.
Sosok-sosok analis data itu bekerja dalam sunyi di dalam garasi tim, tepatnya di ruangan belakang, di balik paddock tempat para mekanik menyetel motor. Mereka membenamkan fokus pada detail data yang tampil di layar laptop masing-masing. Di sana ada data tentang performa ban, posisi titik pengereman, lama pengereman, kemiringan motor saat menikung di setiap tikungan, akselerasi, respons suspensi, dan masih banyak lagi data yang rumit.
”Data yang diperoleh dari setiap sesi latihan itu menjadi bahan evaluasi pebalap dengan pelatih. Jadi bisa diketahui di mana mereka perlu melakukan perbaikan, juga di sektor mana mereka masih bisa lebih cepat lagi,” ujar Manajer Motorsport Astra Honda Motor Rizky Christianto saat menjelaskan alur kerja tim Astra Honda Racing.
”Datanya banyak sekali. Ban juga bisa diketahui laju keausannya. Itu bisa terlihat dari titik pengereman yang bergeser, serta perubahan kemiringan motor saat menikung. Semua data itu dianalisis untuk mendapatkan setelan motor yang paling optimal, juga untuk membantu pebalap menyesuaikan gaya berkendaranya,” kata Rizky.
Tim analis data itu bekerja di meja panjang sederhana. Mereka bekerja sangat efisien karena waktu yang tersedia antarsesi latihan sangat pendek. Hasil analisis mereka itu sangat krusial untuk melakukan perubahan setelan motor yang akan dicoba oleh pebalap dalam sesi latihan berikutnya.
Perubahan setelan motor dilakukan setelah pebalap bersama pelatih asal Jepang, Hideki Ueno, membahas data telemetri. Ueno juga memberi sarah-saran terkain gaya berkendara, kontrol emosi, serta tips yang membuat pebalap bisa tampil lebih kompetitif.
Rheza dan Herjun Atna Firdaus yang bersaing meraih juara, selalu terlibat diskusi mendalam dengan Ueno selama sesi latihan. Bimbingan dari ahli senior itu krusial dalam usaha Rheza mengunci gelar juara kelas Asia Production 250 dalam seri terakhir ARRC di Buriram. Pebalap asal Sleman, DI Yogyakarta, itu pun meraih gelar juara keduanya setelah musim 2018.
Sains selaras manusiawi
Di dalam ruangan paddock itulah sisi sains dan sisi manusiawi coba diselaraskan. Saat kedua faktor itu mencapai harmoni, raungan motor di lintasan balap pun akan selaras dengan performa pebalap. Proses mencapai harmoni itu tidak selalu mulus, kadang perlu dilakukan eksperimen setelan motor untuk mendapatkan setelan yang terbaik.
Kondisi itu dialami Herjun Atna Firdaus yang bersaing meraih gelar juara dengan Rheza. Dalam sesi latihan dia mencoba berbagai setelan motor untuk mendapatkan feeling pengendalian serta performa motor terbaik. Setelan itu mencapai puncaknya dalam balapan dua, Minggu (3/12/2023), di mana dia bertarung sengit dengan para pebalap Thailand, hingga finis di posisi kedua.
Di dalam ruangan paddock itulah sisi sains dan sisi manusiawi coba diselaraskan.
Performa itu membuat Herjun sangat lega meskipun musim ini belum bisa juara. Tahun depan, pebalap asal Pati, Jawa Tengah, itu bertekad menuntaskan misi juara AP250.
Tim analis data ini pula yang mencari solusi bagaimana menyiasati pemangkasan 1.000 RPM yang diberlakukan pada tim AHRT di kelas AP250 sejak seri ketiga di Sugo. Pemangkasan putaran mesin itu diberlakukan supaya persaingan di kelas 250 cc itu lebih seimbang karena motor CBR250RR racikan tim AHRT terlalu dominan. Kondisi itu menuntut kerja keras pebalap, tim mekanik dan analis data untuk mencari setelan motor yang maksimal. Secara sederhana, tim berusaha menempatkan kurva torsi untuk setiap trek apakah di putaran mesin rendah, menengah, atau tinggi.
Selain melibatkan mekanik dan analisis performa mesin, ada juga personel yang mengurusi suspensi serta onderdil. Personel suspensi merupakan ahli dari Showa yang terus mengikuti tim di setiap seri balapan Asia Road Racing Championship. Meja kerja khusus suspensi berada di dekat laci-laci tempat onderdil cadangan. Tugas personel ini adalah mengubah setelan peredam kejut depan ataupun belakang sesuai dengan karakter trek sehingga pebalap bisa mendapat rasa pengendalian motor yang terbaik.
Membongkar shock ini bukan perkara mudah karena perlu sangat presisi dalam pengaturan valve sehingga aliran oli serta tekanan nitrogen bisa memberi respons peredaman yang optimal. Perakitan suspensi belakang paling rumit, karena dilakukan dalam kotak hampa udara sehingga tekanan nitrogen di dalam suspensi benar-benar akurat.
Setelan suspensi depan menjadi salah satu fokus pembenahan Reza setelah balapan pertama, Sabtu. Dia merasa kurang nyaman sehingga tidak mendapatkan feeling pengendalian yang solid. Perubahan setelan suspensi itu krusial dalam balapan kedua, Minggu (3/12/2023), yang menjadi penentu juara ARRC. Dalam balapan itu, Rheza finis di posisi kedelapan dan mengunci gelar juara Asia Production 250 untuk kedua kali setelah 2018.
”Kami juga ada tim yang mengurusi onderdil yang sangat krusial jika ada kerusakan pada motor. Suku cadang yang ada bisa untuk merakit satu motor lagi. Jadi, selain motor yang dipakai untuk balapan, ada motor cadangan, serta onderdil yang jika dirakit bisa menjadi satu motor lagi,” ungkap Rizky.
Onderdil cadangan ini sangat krusial jika pebalap mengalami kecelakaan, dan ada kerusakan pada motor. Kondisi itu bisa cepat diatasi dengan persediaan onderdil yang lengkap. Jika sampai terjadi kekurangan onderdil, pebalap dan tim akan rugi besar karena tidak bisa ikut balapan untuk meraih poin kejuaraan.
Di bagian paddock belakang itu juga ada personel yang mengurusi ban. Mereka bertanggung jawab memanasi ban-ban baru dalam suhu 85 derajat celsius sebelum dipakai untuk balapan. Setelah balapan mereka juga memeriksa kondisi ban-ban, velg, serta mengukur ketebalan piringan rem dan membersihkan komponen penting itu. Jika ketebalan piringan cakram masih memenuhi batas toleransi dan tidak ada kendala, komponen bisa dipakai kembali.
Selain perlengkapan terkait balapan, ruangan itu juga memiliki tempat makan dan shalat. Di ruangan makan terdapat meja panjang yang di atasnya tersusun makanan, cemilan, dan minuman ringan. Sedangkan tempat shalat ada di salah satu sudut ruangan yang dialasi karpet dan tergelar sajadah di atasnya.