Pelari Filipina Sabet Gelar Asia Trail Master 2023
John Ray Onifa melahap rute sejauh 80 kilometer melintasi lereng dan puncak Gunung Lawu dalam waktu 9 jam 45 menit.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
·3 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Pelari Filipina, John Ray Onifa, menyabet gelar Asia Trail Master 2023 kategori putra setelah menjadi yang tercepat pada ajang Siksorogo Lawu Ultra di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023). John melahap rute sejauh 80 kilometer melintasi lereng dan puncak Gunung Lawu dalam waktu 9 jam 45 menit.
Asia Trail Master (ATM) merupakan seri ajang lari trail internasional yang digelar tahunan. Indonesia menjadi tuan rumah final kejuaraan ini pertama kalinya melalui ajang Siksorogo Lawu Ultra (SLU). Para peserta final ATM adalah mereka yang telah mengumpulkan poin tertentu dari setiap seri penyelenggaraan di sejumlah negara Asia sejak awal tahun.
Sebelum start, John menempati peringkat teratas dalam peringkat kejuaraan ATM 2023 dengan 2.000 poin. Dia pun menjadi pelari favorit untuk memenangi final di SLU 2023.
John mencapai garis finis di Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar, pada pukul 14.45. Para peserta final ATM 2023 memulai lomba pada pukul 05.00. Total elevasi (elevation gain) di rute kategori ini adalah 5.300 meter.
Saat melintasi garis finis, John tampak kelelahan meski sesekali tetap bisa melemparkan senyum. Pakaiannya basah kuyup oleh keringat. Dia disambut warga, panitia, dan para peserta SLU yang berkumpul menunggu kedatangannya.
”Sekarang kondisi oke, tapi waktu lari sangat melelahkan. Pendakiannya sangat berat dengan turunan yang panjang di Gunung Lawu,” ujar pelari yang memiliki julukan ”Stingray” ini saat diwawancara seusai lomba.
Lebih lanjut, secara umum dia mengatakan sangat menikmati jalannya perlombaan dengan jalur di Gunung Lawu ini. Cuaca juga dinilainya bersahabat. ”Tujuh jam pertama cuaca bagus, tapi di sisa jalur, kelembabannya tinggi,” katanya.
Alhamdulillah saya bisa selesaikan lomba meski sempat jatuh dan melukai jari tangan.
Dia pun bisa menyelesaikan lomba sesuai target pribadinya, yakni di bawah 10 jam. Selama dua minggu dia telah berada di Indonesia dan menjajal rute di Gunung Lawu.
Hingga berita ini diturunkan pukul 17.00, pelari kategori putri final ATM 2023 masih menjalani lomba. Tahun lalu, pemenang ATM kategori putra adalah Arnie Macaneras dari Filipina dan Hau Ha dari Vietnam untuk kategori putri.
Juara bertahan
Adapun untuk kategori 50K (50 kilometer), SLU 2023 telah menghasilkan pemenang, yakni Arief Wismoyono. Arief mempertahankan gelarnya pada ajang SLU 2023 setelah pada 2022 dia menjadi penamat tercepat kategori 50K.
Namun, tahun ini dia mampu mempertajam catatan waktunya menjadi 7 jam 42 menit. Catatan waktu ini jauh lebih cepat ketimbang tahun lalu, 8 jam 34 menit. Total elevasi (elevation gain) di rute kategori 50K ini adalah 3.800 meter.
Seusai lomba, Arief mengaku bersyukur bisa kembali menyelesaikan lomba sebagai yang tercepat. ”Alhamdulillah saya bisa selesaikan lomba meski sempat jatuh dan jari tangan terluka” tuturnya.
Menurut dia, medan SLU sangat menyenangkan sekaligus memberikan tantangan bagi para pelari. Dia pun senang dengan start lomba tahun ini yang lebih pagi, yakni pada pukul 07.00.
”Start lebih pagi sehingga bisa enak berlari di jalur karena masih terang (saat selesai lomba). Cuaca juga bagus, tidak panas dan tidak hujan,” katanya.
SLU 2023 masih akan berlanjut pada Minggu (3/12/2023). Kategori yang akan dilombakan adalah 7K, 15K, dan 30K. Total peserta seluruh kategori tahun ini adalah 2.968 pelari.