Jorge Martin sengaja mengikuti Francesco Bagnaia di akhir sesi latihan MotoGP seri Valencia untuk memberi tekanan lebih pada rival terkuatnya dalam persaingan juara itu. Namun, Bagnaia menilai permainan mental itu seru.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
CHESTE, JUMAT – Jorge Martin yang tertinggal 21 poin dari Francesco Bagnaia dalam perburuan juara MotoGP 2023 melakukan langkah agresif untuk memberi tekanan pada rival terkuatnya itu. Martin pun sengaja terus membuntuti Bagnaia dalam lima menit terakhir sesi latihan di Sirkuit Ricardo Tormo, Jumat (24/11/2023), untuk mengusik time attack sekaligus mempelajari gaya berkendara pebalap tim pabrikan Ducati itu. Taktik Martin itu tidak disukai oleh Bagnaia, tetapi dia juga menilai permainan psikologis itu menyenangkan.
Tekanan yang diberikan oleh Martin itu membuat Pecco, sapaan Bagnaia, kehilangan waktu untuk melakukan time attack sehingga hanya bisa mencetak waktu putaran di posisi ke-15. Adapun Martin menempati posisi kedua dan lolos langsung ke kualifikasi kedua (Q2), sedangkan Pecco harus berjuang dari kualifikasi pertama (Q1).
Hasil sesi latihan Jumat itu merupakan sesuatu yang diharapkan oleh Martin, di mana Pecco mengalami kesulitan dan dirinya bisa kompetitif. Ini sangat penting dalam penentuan juara karena Martin perlu memenangi balapan sprint dan balapan utama di Valencia untuk membuka peluang juara. Namun, meskipun meraih 37 poin maksimal, gelar juara baru bisa dia raih jika Pecco meraih poin kurang dari 16 dalam kedua balapan.
”Ya, jelas saya akan berusaha melakukan itu. Ini bukan sesuatu yang besar, tetapi paling tidak dia memiliki sejumlah kesulitan,” ujar Martin kepada MotoGP.
”Kami berusaha bisa kencang, berusaha fokus sejak awal. Sejak sesi pagi saya merasa kompetitif dan berusaha halus dalam komentar saya (kepada tim mekanik) untuk memahami apa yang kami perlukan. Dan, menurut saya, kami melakukan langkah sangat bagus pada sesi siang, jadi saya sangat senang dan fokus pada balapan besok,” lanjut pebalap tim Prima Pramac Racing itu.
Selain fokus mengasah gaya berkendara dan mencari setelan motor terbaik, Martin juga berusaha mempelajari gaya berkendara Bagnaia. Itulah mengapa dia mengikuti Pecco untuk mengetahui di mana rivalnya itu bisa kencang, sekaligus memberi tekanan mental.
”Saya pikir, penting untuk bisa dekat dengan rival saya, berusaha memahami di mana dia kencang, di mana kami bisa menjadi lebih baik. Saya melihat dia sedikit kesulitan hari ini. Namun, yang pasti, kami perlu memberi tekanan dengan suatu cara dan saya pikir inilah caranya,” ucap Martin terkait alasan dia membuntuti Pecco di akhir sesi latihan.
Selain fokus mengasah gaya berkendara dan mencari setelan motor terbaik, Martin juga berusaha mempelajari gaya berkendara Bagnaia.
Namun, Martin menegaskan, dirinya tidak memiliki maksud untuk membuat Pecco gagal lolos ke Q2. Sebab, saat membuntuti Pecco hingga akhir sesi latihan, dia juga sudah siap berada di Q1.
”Tidak, tidak, saya hanya berusaha berada dekat (dengan Pecco). Saya tidak tahu apakah saya akan masuk Q2. Saya sudah siap masuk Q1, bagi saya itu bukan masalah. Tetapi, akhirnya kami berada (di posisi 10 besar). Tetapi, Anda tahu, ini bukan apa yang ingin saya lakukan, tetapi kadang Anda perlu melakukan hal-hal sulit,” ujar Martin.
Sesi latihan Jumat itu memang tidak mulus bagi Pecco karena dia kehilangan banyak waktu di tiga tikungan sejak sesi pagi. Kondisi tersebut membuat dirinya kesulitan mencetak waktu satu putaran yang solid. Namun, juara MotoGP 2022 itu optimistis dirinya bisa bangkit pada Sabtu dan menyerang saat kualifikasi serta balapan sprint. Pecco bisa mengunci gelar juara dalam sprint jika meraih minimal empat poin lebih banyak dari Martin dalam balapan 13 putaran itu. Sprint akan berlangsung pada Sabtu mulai pukul 21.00 WIB.
”Ya, jujur, kami perlu waktu lebih lama untuk memperbaiki situasi kami. Saya kesulitan dan biasanya kami menyelesaikan pekerjaan di bagian akhir sesi. Tetapi, hari ini kami mengalami kesulitan lebih,” tutur Bagnaia.
”Untuk besok (sesi Sabtu), kami sudah memiliki pemikiran di mana saja yang perlu diperbaiki karena kami sudah memeriksa data dan sepertinya kami kehilangan 0,5 detik dalam tiga tikungan. Jadi, lebih baik situasinya seperti itu, jadi kami bisa menyelesaikan itu dan bersiap untuk balapan sprint,” lanjut Pecco.
Terkait dengan taktik yang diterapkan oleh Martin dengan mengikuti dirinya, Pecco menilai, rivalnya itu seharusnya fokus pada dirinya sendiri.
”Menurut saya, dia seharusnya lebih fokus pada tugas dia saat ini karena dia bukan yang tercepat dan melakukan itu jelas bukan saatnya. Tetapi itu menyenangkan, jujur,” ujar Pecco, diiringi senyum tipis.
Pebalap asal Italia itu juga optimistis bisa bangkit pada Sabtu dan kompetitif dalam kualifikasi serta balapan. ”Pasti,” jawab Pecco singkat terkait apakah dia bisa menemukan kecepatan untuk bersaing di depan.