Secercah Harapan Baru Diggia ke VR46
Fabio Di Giannantonio mengalami momen janggal di Lusail, berlimpah kegembiraan karena meraih kemenangan perdana dalam MotoGP, sekaligus fakta bahwa dia belum memiliki tim untuk musim depan. Namun, dia tetap optimistis.

Pebalap Gresini Racing Italia, Fabio Di Giannantonio, meluapkan kegembiraannya seusai meraih kemenangan pada MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Senin (20/11/2023) dini hari WIB. Ini kemenangan pertamanya dalam balapan MotoGP musim 2023.
CHESTE, SELASA — Fabio Di Giannantonio pulang ke Roma membawa secercah harapan dirinya tetap bisa bertahan di MotoGP musim depan. Asa itu kembali menyala setelah dia meraih kemenangan pertama dalam MotoGP di Lusail, Qatar, mengalahkan kandidat juara musim ini, Francesco Bagnaia.
Momentum positif akan dia pertahankan dalam seri penutup di Valencia akhir pekan ini, yang bisa menguatkan peluangnya untuk bertahan di MotoGP. Saat ini, tim yang berpotensi dia bela adalah VR46 menyusul negosiasi alot tim milik Valentino Rossi itu dengan Fermin Aldeguer.
”Akhirnya saya melihat secercah cahaya setelah periode yang cukup sulit,” ungkap Diego Tavano, manajer Di Giannantonio kepada Sky Sport Italia.
”Penderitaan ini tidak mudah untuk dijalani. Saya pikir sesuatu bisa bergerak, kami melakukan pembicaraan pertama dengan VR46, saya optimistis,” lanjut Tavano.
Peluang pebalap berjuluk Diggia itu bergabung dengan VR46 kini terbuka menyusul negosiasi yang alot untuk merekrut pebalap Moto2 Fermin Aldeguer. Berdasar laporan Sky, pemilik tim Speed Up Racing Moto2, Luca Boscoscuro, ingin mempertahankan Aldeguer. Dia enggan melepas pebalap berusia 18 tahun itu ke VR46 karena sedang dalam momentum positif. Aldeguer mengalami lompatan performa dalam tiga balapan terakhir dengan memenangi balapan di Thailand, Malaysia, dan Qatar. Dia juga meraih pole position serta lap tercepat di Buriram dan Sepang.
Peluang pebalap berjuluk Diggia itu bergabung dengan VR46 kini terbuka menyusul negosiasi yang alot untuk merekrut pebalap Moto2, Fermin Aldeguer.
Aldeguer menjadi target utama tim VR46 untuk mengisi posisi yang akan ditinggalkan Luca Marini, yang diyakini akan pindah ke tim pabrikan Honda musim depan. Marini akan mengisi posisi yang ditinggalkan Marc Marquez, yang bergabung dengan Gresini Racing pada 2024. Marquez menggusur Diggia yang kini belum memiliki tim untuk bertahan di MotoGP musim depan.
Diggia saat ini dalam momen yang sangat berat karena ketidakpastian yang dia hadapi. Namun, dalam situasi sulit itu, pebalap berusia 25 tahun itu justru bisa tampil solid. Dia meraih podium ketiga dalam balapan di Australia, dan kemudian finis kedua dalam sprint di Qatar yang dilanjutkan dengan meraih kemenangan perdana dalam balapan utama di Lusail.

Pebalap Gresini Racing Italia, Fabio Di Giannantonio, memacu motornya pada MotoGP seri Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Senin (20/11/2023) dini hari WIB.
”Kapan pun Anda berpikir untuk berhenti, pikirkan tentang semua orang yang ingin melihat Anda gagal,” tulis Diggia dalam unggahan di akun media sosialnya setelah finis terdepan di Lusail.
Terkait dengan masa depannya di MotoGP, Diggia mengakui dirinya berada dalam situasi sulit karena selalu saja ada hambatan untuk mendapatkan tim baru. Setiap kali pintu negosiasi tertutup, kemudian muncul peluang baru untuk dimasuki. Namun, hingga saat ini belum ada proses negosiasi yang mencapai tahap melegakan.
Dia sempat dikabarkan menjadi salah satu target Honda untuk mengisi posisi Marc Marquez setelah pebalap yang diincar Miguel Oliveira bertahan di Aprilia. Peluang untuk bergabung dengan Honda kemudian berubah menyusul respons dari Luca Marini terhadap tawaran bergabung dengan tim pabrikan asal Jepang itu.
Langkah Marini yang semakin mendekat ke Honda itu kemudian membuka peluang Diggia untuk mengisi posisi adik Valentino Rossi itu di tim VR46. Namun, situasi kembali berubah, karena VR46 mengincar pebalap belia Fermin Aldeguer. Kini, Aldeguer masih menjadi incaran utama VR46 untuk menjadi rekan setim Marco Bezzecchi musim depan. Peluang Diggia juga masih tetap terbuka karena Boscoscuro masih enggan melepas pebalapnya itu ke VR46.
”Kami mengerjakan itu, tetapi sepertinya setiap kali kami selalu mengalami sendatan kecil. saya tidak tahu mengapa keadaan berubah setiap jam di sini, setiap kami pintu tertutup, yang lainnya terbuka. Tetapi saat ini saya hanya memikirkan perayaan (kemenangan),” ungkap Diggia seusai memenangi balapan utama MotoGP seri Qatar, Minggu (19/11/2023).

Pebalap Gresini Racing Italia, Fabio Di Giannantonio, merayakan dengan timnya seusai meraih kemenangan pada Grand Prix Moto GP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, di kota Lusail, Senin (20/11/2023) dini hari.
”Kemungkinan tidak lagi mengendarai Ducati musim depan melukai saya karena saya menyukai itu. Ini merupakan lingkaran penutup,” ujar Diggia.
Potensi Diggia tidak mendapat tim di MotoGP musim depan dinilai tidak layak oleh Direktur Olahraga Ducati Corse Paolo Ciabatti. Namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena Gresini dan VR46 yang menggunakan motor Ducati memiliki hak mandiri untuk menentukan pebalap mereka. Ciabatti hanya berharap Diggia bisa mendapat tim musim depan karena dia layak mendapatkan itu.
”Hari ini Fabio lebih cepat dari pebalap lain dan dia belum tahu apakah dia memiliki tempat di MotoGP tahun depan, di mana ini sangat, menurut saya, tidak bisa diterima karena dia telah menunjukkan dalam bagian terakhir kejuaraan ini, bahwa dia salah satu pebalap terbaik saat ini,” ungkap Ciabatti kepada MotoGP.
”Tetapi, apa pun itu, seperti inilah adanya. Saya berharap dia mendapat tempat untuk musim depan dan yang pasti kemenangan ini istimewa bagi dia,” ungkap Ciabatti.
”Kami berharap bisa menemukan motor untuk (dia) tahun depan. Menurut saya satu-satunya pilihan adalah, jika Marini ke Honda, pada saat ini adalah VR46. Tetapi itu tidak di tangan kami. Seperti yang Anda tahu, VR46 dan Gresini memutuskan sendiri pebalap mereka,” ujar Ciabatti.

Pebalap Red Bull KTM Factory Racing, Jack Miller (depan), memimpin di depan pebalap GASGAS Factory Racing Tech3, Augusto Fernandez (tengah), dan pebalap Gresini Racing MotoGP, Fabio Di Giannantonio, saat MotoGP seri Jepang di Motegi, Minggu (1/10/2023).
”Menurut saya, dia menunjukkan pantas untuk menang dan dia bisa menjadi pebalap yang sangat bagus di tim apa pun. Jika tidak, kita akan lihat apakah kami bisa menawari dia sesuatu, meskipun jumlah wild card tahun depan mungkin terbatas karena aturan baru,” lanjut Ciabatti.
”Jadi, apa pun itu, saya berharap dia mendapat tempat untuk balapan semusim penuh,” ujar Ciabatti.
Diggia kini bertekad melanjutkan momentum positif yang dia raih di Qatar berjalan hingga seri penutup MotoGP 2023 di Valencia, 24-26 November. Dia kini memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk bertarung dengan para pebalap papan atas seperti Francesco Bagnaia yang dia kalahkan di Lusail. Diggia yang melakukan start dengan solid dalam balapan utama, melakukan manuver brilian saat balapan menyisakan empat putaran.
Dia mulai menyerang setelah mendapat informasi tim ”Mapping 8” di layar informasi motornya saat balapan memasuki lima putaran terakhir. Itu merupakan kode unik yang sempat muncul pada 2017 yang ditujukan kepada Jorge Lorenzo saat membela Ducati. Lorenzo yang memimpin balapan mendapat pesan itu melalui pitboard yang kemudian membuka jalan Andrea Dovizioso memenangi balapan.
”Itu untuk membuat Anda bingung,” ujar Diggia bercanda terkait Mapping 8.
”Kami merencanakan balapan dengan sangat detail, 'harus start dengan bagus, harus berada di posisi ini dalam lap-lap awal. Anda harus di posisi ini untuk menjaga ban di tengah balapan'. Kemudian kami memutuskan sinyal untuk diberikan. 'Dan kemudian Anda melihat pesan ini (Mapping 8), Anda perlu menyerang',” ujar Diggia dalam konferensi pers di Qatar.
”Jadi, saya berada di sana (mengikuti Bagnaia) dan jujur, itu sulit karena saya tidak melihatpitboardselama separuh balapan. Saya tidak tahu berapa banyak putaran tersisa. Tetapi, kemudian saya melihat Mapping 8 dan saya mengatakan, 'kini saatnya menyerang'. Jadi saya mulai tancap gas dan saya melakukan manuver pada Pecco (Bagnaia),” ungkap Diggia.

Pemenang balapan dari Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio (tengah), berpose di podium bersama pebalap Italia tim Ducati Lenovo di tempat kedua, Francesco Bagnaia (kiri), dan pebalap Italia Mooney VR46 Racing pada tempat ketiga, Luca Marini, setelah MotoGP seri Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Senin (20/11/2023) dini hari WIB.
Terkait pesan Mapping 8, Ciabatti mengaku dirinya tidak tahu bagaimana pesan itu bisa dimunculkan oleh Gresini. Namun, dia menegaskan, selama ini Ducati memang tidak memberi instruksi apa pun supaya pebalap Ducati lainnya membantu Bagnaia dalam persaingan juara dengan Jorge Martin.
”Saya tidak tahu. Dan, saya tidak tahu pasti bagaimana itu bisa muncul. Tetapi, apa pun itu, kami selalu mengatakan bahwa kami tidak pernah menginginkan seorang pebalap, yang memiliki peluang menang, untuk melepaskan kemenangan dan khususnya jika dia lebih cepat. Hari ini, Fabio lebih cepat dari pebalap lain,” ujar Ciabatti.
Kemenangan perdana Diggia itu akan menjadi kisah epik dalam karier MotoGP yang dia jalani sejak 2022, terutama jika dia tidak mendapat tim musim depan.
”Ini hari terbaik dalam hidup saya, ini gila, ya ampun, apa yang telah kami lakukan,” ujar Diggia kepada Sky.
”Kami bekerja keras dan pada akhirnya kemenangan ini tiba. Juga terima kasih kepada tim yang percaya pada saya. Kami merancang rencana yang presisi di sepanjang balapan, kami menjalankan dengan jitu yang menjadi momen terbaik untuk menyerang Bagnaia karena saya memiliki pace yang super. Memiliki acuan di depan seperti Pecco membantu saya, saya berusaha sedikit menghemat ban saya, tetapi jika sata selalu di depan, saya tidak akan bisa melakukan ini,” ujar Diggia.