Masih Ada Hambatan ”Messiah” Argentina di Maracana
Stadion Maracana, Rio De Janeiro, akan jadi saksi Superclasico Brasil (lima piala dunia) dan Argentina (tiga piala dunia) yang sedang terluka dan hendak bangkit dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
WISNU AJI DEWABRATA
Megabintang Argentina, Lionel Messi, dan Brasil, Neymar, dalam laga final Copa America 2021 di Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Brasil, 10 Juli 2021. Arena ini kembali mempertemukan kedua tim untuk kualifikasi Piala Dunia 2026, Rabu (22/11/2023) waktu Indonesia.
RIO DE JANEIRO, SELASA — Lionel Andres Messi, pemenang segala turnamen sebagai kapten Argentina, masih punya penghambat penyempurna karier sepak bolanya. Hambatan itu akan coba diatasi ketika Argentina melawan Brasil di Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Rabu (22/11/2023) pukul 07.30 WIB, dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan.
Megabintang 36 tahun berjuluk ”Messiah” atau ”La Pulga” (Si Kutu) telah mencetak 31 gol bagi ”La Albiceleste”, julukan Argentina, di kualifikasi Piala Dunia. Namun, tidak satu pun gol dicetak ke gawang Brasil dalam laga kandang dan tandang. Kapten pemenang Copa America 2021, Finalissima 2022, dan Piala Dunia 2022, memang pernah mencetak lima gol ke gawang ”Selecao”, julukan Brasil, tetapi dalam laga persahabatan atau bukan babak kualifikasi dan turnamen.
Bentrok kedua tim disebut Superclasico. Brasil dengan 5 piala dunia dan Argentina dengan 3 piala dunia menjadi negara terkemuka sepak bola bukan sekadar di Amerika Selatan, melainkan Planet Bumi. Pertandingan di Maracana atau Stadion Jornalista Mario Filho akan panas karena keduanya perlu bangkit dari hasil buruk di laga terdahulu. Sebelumnya, Argentina mendapat kekalahan perdana di kualifikasi, yakni 0-2 dari tim tamu Uruguay di La Bombonera. Brasil yang sempat unggul 1-0 malah ditekuk 1-2 oleh tuan rumah Kolombia di El Metro.
Pertandingan di Maracana atau Stadion Jornalista Mario Filho akan panas karena keduanya perlu bangkit.
Kemenangan di Maracana akan menjadi harga mati bagi Lionel Scaloni, Pelatih Argentina, dan Fernando Diniz, pelatih interim Brasil. Apalagi, 69.000 tiket di Maracana, menurut CBF atau Konfederasi Sepak Bola Brasil, telah ludes terjual. Penonton ingin melihat Messi kembali di Maracana setelah kalah 0-1 dari Jerman di final Piala Dunia 2014, tetapi menang 1-0 atas Brasil di final Copa America 2021.
Di klasemen sementara, Argentina memimpin di antara 10 tim anggota CONMEBOL dengan 12 poin dari empat kemenangan dan satu kekalahan. Brasil di urutan kelima dengan 7 poin dari dua kemenangan, sekali seri, dan dua kekalahan.
AFP/EITAN ABRAMOVICH
Ekspresi pemain depan Brasil Matheus Cunha saat kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara Uruguay dan Brasil di Stadion Centenario di Montevideo, Rabu (18/11/2023) dini hari WIB.
Dalam duel Superclasico itu tidak ada yang lebih diunggulkan. Namun, Selecao masih punya keyakinan terhadap Diniz meski di tiga laga terakhir berakhir seri 1-1 dengan Venezuela, kalah 0-2 dari Uruguay, dan kalah 1-2 dari Kolombia. Brasil, bagai ”sumur” tiada habis, yang terus melahirkan pemain sepak bola hebat, diprediksi akan menurunkan talenta muda.
Utamanya adalah Endrick (17), yang tahun depan akan bergabung dengan Real Madrid, kaisar Liga Champions (14 trofi). Carlos Augusto diprediksi turun perdana untuk memperkuat pertahanan kiri. Gabriel Jesus akan mengambil alih peran sayap serang Vinicius Junior yang cedera di laga kontra Kolombia.
”Bagiku, Pele adalah raja (sepak bola) dan tiada yang dapat mendekatinya,” ujar Endrick. Pele adalah satu-satunya pemain peraih tiga piala dunia.
”Messi memang fenonemal, terbaik di dunia, dan aku akan menikmati bermain melawan dirinya, sosok yang selama ini hanya aku lihat di video gim,” kata Endrick, sang penyerang yang mengaku pengagum Cristiano Ronaldo (Portugal), pemain yang selalu dibandingkan dengan Messi.
AP PHOTO/MATILDE CAMPODONICO
Neymar dibawa keluar lapangan setelah cedera saat pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara Uruguay dan Brasil di Stadion Centenario di Montevideo, Uruguay, Rabu (18/11/2023) dini hari WIB.
Diniz mengatakan, performa Brasil memang diragukan setelah kehilangan kapten Neymar lalu Vinicius. Apalagi, tim yang akan dihadapi adalah Argentina dengan Messi sebagai kreator dan inspirator. ”Menghadapi Messi jelas berbeda dan anda akan khawatir. Mustahil tidak khawatir tentang Messi,” ujarnya.
Diniz mengharapkan atmosfer Maracana akan membantu Brasil menjungkalkan Argentina. Brasil harus bermain dengan indah dan baik disertai pendukung yang selalu bersama sepanjang laga menciptakan suasana pemenangan. ”Kami harus bersiap yang terbaik untuk menghadapi lawan terbesar,” katanya.
Reaksi pemain Brasil, Raphael Veiga, dan rekan satu timnya setelah kekalahan 0-2 dari Uruguay pada kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di Stadion Centenario di Montevideo, Uruguay, Rabu (18/11/2023) dini hari WIB.
Seusai latihan pada Minggu, Scaloni tidak memberi pernyataan resmi tentang persiapan menghadapi Brasil. Namun, ia diprediksi akan menurunkan kekuatan utama, termasuk veteran pemenang Qatar. Selain Messi ialah sayap serang Angel Di Maria, Nicolas Gonzalez, dan Leandro Paredes. Lautaro Martínez yang belum berkontribusi bagi Argentina di 14 laga terkini boleh jadi digantikan Julian Alvarez.
Di saat bersamaan, Paraguay akan menjamu Kolombia. Uruguay, pemenang dua piala dunia, akan tandang ke rumah Bolivia. Ekuador menjamu Chile, sedangkan Venezuela tandang ke Peru yang saat ini di dasar klasemen sementara. Setelah ini, kualifikasi lanjutan putaran ketujuh dan kedelapan akan dilaksanakan pada September 2024 setelah Copa America di Amerika Serikat.
Piala Dunia 2026 akan dilaksanakan di AS, Meksiko, dan Kanada. Untuk pertama kali, turnamen terbesar ini diikuti 48 tim nasional. Bagi CONMEBOL, akan ada enam tim yang lolos otomatis dari jalur kualifikasi. Urutan ketujuh bisa lolos jika memenangi playoff lintas konfederasi. Kualifikasi Zona Amerika Selatan memainkan 18 laga. (AP/REUTERS)