Suasana Malam Terakhir Tim U-17 Indonesia di Surabaya
Tim U-17 Indonesia menghabiskan malam terakhir di Surabaya, Jatim, Sabtu (18/11/2023), dengan rapat tim perpisahan. Lalu, apa saja yang didapat tim dan pelatih setelah tampil di Piala Dunia U-17?
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Waktu menunjukkan baru saja lima menit melewati pukul 18.30 WIB. Sayup-sayup teriakan ”Garuda! Garuda! Garuda!” terdengar di salah satu aula di hotel bintang lima yang berada di kawasan Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023).
Di ruangan itu terdapat 21 pemain tim U-17 Indonesia yang duduk berhadapan satu sama lain. Mereka dengan saksama mendengarkan pidato ”perpisahan” pada rapat tim pamungkas dari tim pelatih yang dipimpin Pelatih Kepala Bima Sakti dan Penasihat Teknik Frank Wormuth.
Anggota skuad Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 serempak mengenakan kaus polo berwarna putih dengan logo Garuda di dada sebelah kiri lalu mengenakan celana panjang olahraga berwarna merah. Padanan baju itu telah mereka gunakan sejak menyantap makan siang bersama sekitar pukul 11.00 WIB.
Dengan pakaian itu, mereka lalu shalat Dzuhur dan Ashar berjemaah. Setelah itu, mereka menyaksikan bersama pertandingan antara Meksiko melawan Selandia Baru di layar besar, Sabtu sore. Harapan Indonesia untuk melaju ke babak 16 besar pupus setelah gelandang sayap Meksiko, Fidel Barajas, membobol gawang Selandia Baru melalui sepakan jarak jauh pada menit ke-42.
Indonesia menutup kiprah perdana di Piala Dunia U-17 2023 dengan berada di peringkat ketiga fase grup. Mereka mengemas dua poin dan selalu mencetak satu gol di tiga pertandingan babak penyisihan. Catatan itu lebih baik dibandingkan dua tuan rumah debutan sebelumnya, yakni Finlandia (2003) dan India (2017).
Meski mimpi melanjutkan perjalanan di Piala Dunia U-17 2023 terhenti, semua pemain terlihat tegar. Tidak ada lagi raut kekecewaan dari wajah mereka. M Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan sudah menerima hasil perjuangan dan jerih payah mereka sejak menjalani pemusatan latihan, Agustus lalu.
Suasana itu kontras ketika mereka meninggalkan lapangan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, setelah peluit akhir duel melawan Maroko, Kamis (16/11/2023) malam. Mayoritas pemain menangis. Mata mereka masih berkaca-kaca dan wajah memerah ketika melewati mixed zone sebelum memasuki ruang ganti.
Bima berharap mereka semakin bersemangat untuk meningkatkan level kemampuan dan kualitas permainan karena telah memiliki bekal tampil di Piala Dunia U-17.
Demi memberikan semangat kepada skuad Garuda Muda, semua wartawan dan sukarelawan yang berada di mixed zone menyambut pemain dan Bima dengan tepuk tangan. Mereka hanya membalas dengan perkataan yang lirih, ”Terima kasih.”
Arkhan Kaka mengatakan, pengalaman tampil di Piala Dunia U-17 2023 amat berharga bagi langkah awal kariernya untuk menjadi pesepak bola profesional. ”Setelah selesai Piala Dunia U-17 ini, saya akan kembali berlatih bersama klub (Persis Solo), Mas,” ujar Kaka yang mencetak dua gol di Indonesia 2023.
Kehadiran Kaka akan menjadi suntikan kualitas yang bagus bagi Persis yang berambisi tampil konsisten di putaran kedua BRI Liga 1 2023-2024. Kaka akan bersaing dengan penyerang lokal lainnya, Ramadhan Sananta, untuk tampil reguler bagi ”Laskar Sambernyawa”.
Sertifikat
Semua anggota tim menyelingi nonton barengitu dengan shalat Maghrib berjemaah lalu makan malam bersama. Setelah itu, rapat tim penutupan dipimpin oleh Bima menjadi kesempatan bagi tim pelatih untuk mengapresiasi dan memberikan semangat kepada 21 pemain masa depan Indonesia itu.
Bima berharap mereka semakin bersemangat untuk meningkatkan level kemampuan dan kualitas permainan karena telah memiliki bekal tampil di Piala Dunia U-17. Pengalaman itu tidak pernah dirasakan oleh para senior mereka yang kini masih bermain dan yang sudah gantung sepatu.
Rapat tim itu rampung sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelum meninggalkan ruangan aula dan kembali ke kamar hotel mereka, tim pelatih menyerahkan sertifikat dan paspor milik pemain. Sertifikat itu merupakan bentuk apresiasi FIFA terhadap partisipasi para pemain belia itu. Logo FIFA di sisi kiri sertifikat memberikan kesan berharga dari secarik kertas itu.
Untuk tim pelatih Indonesia, mereka juga mendapat cendera mata berupa replika tiga dimensi logo Piala Dunia U-17 2023 berbahan dasar logam kuningan. Cendera mata berukuran sekitar 10 sentimeter itu diberikan di dalam kotak hitam yang di dalamnya dilengkapi busa.
Skuad Indonesia sudah meninggalkan Surabaya, Minggu sore, dengan menggunakan dua kloter penerbangan menuju Jakarta. Awal pekan ini, mereka akan dibubarkan melalui acara yang diinisiasi Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta.
Setelah itu, pemain akan melanjutkan perjuangan untuk meniti karier profesional demi mengejar ambisi menjadi langganan tim nasional Indonesia di masa depan. Tegakkan kepala dan maju terus, Garuda Muda!