Persaingan Bagnaia dengan Jorge Martin semakin panas. Bagnaia bertekad memenangi balapan utama MotoGP seri Qatar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
LUSAIL, SABTU — Francesco Bagnaia hanya bisa finis di posisi kelima dalam balapan sprint MotoGP seri Qatar, sedangkan pesaing terdekatnya dalam perburuan juara, Jorge Martin, finis terdepan, Minggu (19/11/2023) dini hari WIB. Bagnaia kini hanya tinggal unggul tujuh poin atas Martin yang tampil sangat agresif di Lusail untuk mendahului Bagnaia, Alex Marquez, Luca Marini, dan Fabio Di Giannantonio. Kini, persaingan Bagnaia dan Martin akan semakin panas dalam balapan utama, Senin (20/11/2023) dini hari WIB.
Martin, yang start dari posisi kelima, satu posisi di belakang Bagnaia, melakukan manuver sangat agresif di lap awal. Dia dua kali melancarkan serangan yang agresif hingga bersenggolan dengan Bagnaia untuk memperbaiki posisi. Dia kemudian mendahului Marquez, Marini, dan Di Giannantonio, untuk memetik 12 poin dalam sprint. Di belakangnya ada Di Giannantonio, Marini, Marquez, dan Bagnaia di posisi kelima.
Hasil balapan itu sangat melegakan bagi Martin yang mengalami kendala daya cengkeram ban selama sesi latihan Jumat. Namun, dalam sprint, dia bisa menemukan feeling yang solid sehingga bisa mencetak pace yang sangat kuat untuk memenangi balapan.
”Saya sangat senang. Ini sangat melegakan bisa menang setelah hari yang sulit seperti kemarin. Pagi ini, saya merasa masih ada sesuatu yang salah, tetapi kemudian kami menemukan sesuatu serta pilihan ban yang tepat di mana biasanya kami melakukan kesalahan besar dengan itu,” ujar Martin kepada MotoGP.
”Kami menggunakan pengalaman dengan temperatur untuk menjadi lebih cepat dan saya sebenarnya sangat percaya diri saat akan menjalani balapan bahwa saya akan memenangi ini,” ujar pebalap tim Prima Pramac Racing itu.
”Ketika saya melakukan kesalahan kecil di tikungan empat, saya kesulitan untuk tetap tenang. Namun, saya melihat bahwa saya lebih kencang dibandingkan mereka dan saya berusaha mencetak pace saya di trek,” ujar Martin yang kini mengumpulkan 410 poin.
Martin pun menjalani balapan dengan sangat berani, memaksimalkan potensi motor dengan berani mengambil risiko. Salah satu manuver yang sangat menarik adalah saat dia dua kali mendahului Bagnaia dengan agresif. Dia pun ingin menonton rekaman balapan sprint itu.
”Saya tidak sabar untuk menonton (kembali) balapan itu. Saya memiliki banyak keraguan menjelang start balapan karena saya tidak melakukan start yang bagus dalam latihan. Saya mengalami ban tergelincir dan berpikir saya akan berada di posisi ke-20 pada lap pertama jika saya melakukan hal yang sama. Namun, saya bisa melakukan start yang sangat bagus,” ungkap Martin.
Terkait persaingan juara dengan Martin, Bagnaia menilai, dirinya harus berjuang lebih keras untuk meraih kemenangan dalam balapan utama di Lusail. Dia merasa memiliki pace yang cukup untuk memenangi balapan. Namun, dia perlu menemukan feeling yang bagus dengan motor untuk bisa memaksimalkan kecepatan yang dia miliki.
”Bekerja dengan cara yang sama di sepanjang akhir pekan, memiliki feeling sama di sepanjang akhir pekan dan kemudian ketika sangat penting meraih hasil bagus, feeling saya berubah total. Satu-satunya yang berubah adalah ban dan itu cukup aneh memiliki rasa seperti ini. Namun, ini sesuatu yang bisa terjadi. Kami hanya sedikit kurang beruntung menemui situasi ini dalam balapan,” ujar Bagnaia.
”Kehilangan tujuh poin karena alasan itu merupakan sesuatu yang disayangkan, tetapi ini sesuatu yang bisa kami atasi. Pace saya cukup bagus untuk memikirkan kemenangan hari ini. Jadi, besok, saya berpikir dan saya berharap semuanya akan oke untuk bertarung meraih kemenangan karena kami memiliki kecepatan,” ujar Bagnaia.
Terkait dengan potensi kembali terlibat persaingan sengit dengan Martin, Bagnaia menilai, itu sesuatu yang membuat dia bisa melakukan hal yang sama.
”Menurut saya, ini sangat bagus dia melakukan itu. Jadi, dia membuka situasi yang bisa menarik besok,” ujar Bagnaia menyiratkan dia juga akan lebih agresif.