Christian Wuck tak kunjung puas dengan penampilan timnya meski Jerman U-17 sudah mengemas dua kemenangan. Laga pamungkas grup kontra Venezuela jadi kesempatan terakhir Jerman mengasah diri sebelum terjun di fase gugur.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagai juara bertahan Piala Eropa U-17 2023, Pelatih Jerman Christian Wuck memasang standar yang sangat tinggi terhadap timnya. Mengemas dua kemenangan meyakinkan tidak cukup memuaskan Wuck yang menyebut timnya masih banyak kekurangan. Pertandingan melawan Venezuela di Stadion Internasional Jakarta (JIS), Sabtu (18/11/2023) pukul 16.00 WIB, menawarkan kesempatan terakhir bagi Jerman untuk mengasah diri sebelum menjalani ujian yang lebih berat di babak 16 besar Piala Dunia U-17.
Performa Jerman dalam dua pertandingan Grup F sebelumnya tidak terlalu buruk. Mereka sukses membekap Meksiko, 3-1, dan setelahnya mengalahkan Selandia Baru dengan skor yang sama. Hasil itu membuat Jerman kini telah mencetak tiga gol atau lebih dalam 12 dari 17 pertandingan terakhir fase grup Piala Dunia U-17.
Berkat penampilan solid itu juga, Jerman pun sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar Piala Dunia U-17. Tim ”Panser Muda” bahkan berpeluang menjadi juara Grup F dengan syarat bisa menahan imbang atau tidak kalah dari Venezuela di laga pamungkas.
Akan tetapi, Wuck menilai para pemainnya belum mampu tampil optimal seperti yang dia harapkan. Pada pertandingan pertama melawan Meksiko, Wuck menyayangkan timnya yang gagal mencatatkan nirbobol lewat eksekusi bola mati. Kemudian, pada pertandingan kedua melawan Selandia Baru, Wuck belum puas dengan penampilan para pemainnya yang terlalu banyak membuat kesalahan sendiri dan gugup.
Saya jelas senang kami memenangi pertandingan ini. Namun, saya tidak senang dengan cara kami bermain hari ini. Itu bukanlah hal yang mampu kami lakukan dan hal tersebut bukanlah hal yang kami inginkan.
”Saya jelas senang kami memenangi pertandingan ini. Namun, saya tidak senang dengan cara kami bermain hari ini. Itu bukanlah hal yang mampu kami lakukan dan hal tersebut bukanlah hal yang kami inginkan,” ujar Wuck dikutip dari laman resmi FIFA.
Kemenangan bukan tujuan utama Jerman dalam setiap kali turnamen internasional level usia muda. Hal yang lebih penting, tim kepelatihan Jerman selalu menekankan kepada pemainnya untuk bermain solid sebagai tim.
Sebagai pemain muda, Wuck juga menginginkan mereka untuk memperbanyak sentuhan bola. Wuck mencanangkan agar para pemainnya bisa naik level setelah berlaga di Piala Dunia U-17. Pengalaman menghadapi tim-tim dari berbagai belahan dunia dengan karakteristik bermain yang berbeda-beda tentunya akan jadi pengalaman berharga bagi pemain-pemain masa depan Jerman.
”Itu sebabnya, kami memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan. Kami melakukannya secara berlebihan dengan permainan individu. Kami pasti harus membicarakan hal itu,” kata Wuck.
Menghadapi Venezuela akan jadi kesempatan sempurna bagi Wuck untuk mengasah lagi soliditas timnya. Bagaimanapun, Jerman sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar, apa pun hasilnya. Inilah kesempatan para pemain muda Jerman untuk menerapkan instruksi pelatih tanpa terbebani tekanan terhadap hasil pertandingan.
Venezuela jadi lawan yang cocok untuk Jerman. Wakil Conmebol tersebut mampu memaksakan hasil imbang 2-2 saat bertemu Meksiko. Dalam pertandingan itu, para pemain Venezuela menunjukkan kegigihan tingkat tinggi. Meski sempat tertinggal 1-2 dan bermain dengan 10 pemain, Venezuela mampu bangkit dan menyamakan kedudukan di babak kedua.
”Di babak kedua, kami menunjukkan kegigihan kami untuk mendapatkan hasil imbang. Saya pikir itu adalah penampilan yang sangat bagus. Tim kami tidak pernah menyerah,” kata gelandang Venezuela U-17, Nicola Profeta.
Amerika Serikat vs Perancis
Setelah pertandingan antara Jerman dan Venezuela, Stadion JIS juga menyajikan laga Perancis U-17 melawan Amerika Serikat pada pukul 19.00 WIB. Laga diprediksi tidak akan berlangsung dalam intensitas tinggi karena kedua tim sudah sama-sama mengantongi tiket lolos ke 16 besar.
Perancis untuk sementara memimpin Grup dengan perolehan enam poin. Adapun Amerika Serikat juga mengoleksi poin yang sama, tetapi kalah dalam hal selisih gol. Perancis sejauh ini tampil sempurna dengan mencetak empat gol tanpa kebobolan. Sementara Amerika Serikat mengalami inkonsistensi.
Tim besutan Pelatih Gonzalo Segares tersebut mampu tampil meyakinkan dan solid di pertandingan pertama melawan Korea Selatan. Namun, performa mereka menurun drastis di laga kedua melawan Burkina Faso. Amerika Serikat sering kehilangan keseimbangan di lini tengah sehingga membuat Burkina Faso leluasa menekan mereka.
”Kami akan menghadapi Perancis yang sedang bagus. Sekarang saatnya beristirahat dan berbuat yang terbaik di pertandingan berikutnya. Saya ingin para pemain lebih banyak mendapatkan pengalaman seperti ini. Situasi inilah yang akan membuat mereka lebih berkembang nantinya,” kata Segares.