Hasil imbang 1-1 melawan Panama mengantarkan Ekuador ke fase gugur. ”La Tri” langsung fokus pada babak tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Hasil imbang 1-1 kontra Panama cukup untuk mengantarkan Ekuador ke babak gugur Piala Dunia U-17 2023. Fokus tim langsung diarahkan ke babak tersebut. Lawan berat siap dihadapi demi melaju jauh dalam turnamen itu.
Panama dan Ekuador berhadapan dalam laga penentu Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2023). Ekuador unggul lebih dahulu melalui tandukan, bek Elkan Ruiz, pada menit ke-24. Gol itu tercipta melalui skema sepak pojok yang dieksekusi gelandang Jairo Reyes.
Laga berjalan cukup keras setelahnya. Duel fisik kerap terjadi. Tempo pertandingan pun relatif tinggi. Kedua tim mengandalkan kecepatan sayap dan penyerang masing-masing. Kerasnya laga didasari peluang lolos dari kedua tim. Panama wajib menang, sedangkan Ekuador cukup imbang.
Oldemar Castillo menjadi tumpuan Panama dalam laga tersebut. Barisan tengah Panama kerap kali mengirimkan umpan-umpan ke daerah lawan guna memanfaatkan kecepatan Castillo. Hasilnya, Castillo berhasil menjebol gawang Ekuador pada menit ke-79. Castillo melewati beberapa pemain lawan sebelum menceploskan bola ke gawang.
Panama terus mencoba menambah keunggulan. Bahkan, mereka menambah striker dengan menurunkan Frederick Krug yang masuk menggantikan bek Juan Jimenez pada babak kedua. Hanya saja, lini pertahanan Ekuador yang dikawa duet bek Jesus Polo dan Elkan Ruiz tampil rapi. Pertandingan berakhir dengan skor 1-1.
”Ini pertandingan yang sulit. Saya pikir Panama adalah tim yang bagus. Mereka mengandalkan fisik dan kecepatan. Dan, mereka juga sangat kuat,” kata Pelatih Ekuador M Diego Martinez seusai laga.
Hasil imbang memberikan satu poin bagi Ekuador. Total 5 poin diperoleh tim tersebut dari tiga laga yang dijalaninya. ”La Tri” sudah mengunci posisi kedua Grup A dengan capaian tersebut. Untuk itu, mereka memastikan diri lolos ke babak selanjutnya, mendampingi Maroko yang menduduki peringkat pertama setelah mengalahkan Indonesia, 3-1.
Kami harus siap melawan siapa pun tim yang akan datang ke kami nantinya. (Bermundez)
Sebelum laga dimulai, Ekuador menduduki peringkat pertama grup. Namun, mereka hanya bisa memperoleh satu poin tambahan pada laga terakhirnya. Akhirnya, mereka harus puas finis di peringkat kedua grup.
”Saya sama sekali tidak kecewa dengan peringkat ini. Tentu, kami ingin berada di peringkat atas. Tetapi, kami menghasilkan gol penting untuk melaju ke babak selanjutnya,” ungkap Martinez.
Berada di posisi dua, anak-anak asuhan Martinez berpeluang menjumpai lawan yang cenderung lebih kuat di babak selanjutnya. Mereka berpotensi melawan juara-juara grup lainnya. Pihaknya tak akan mempermasalahkan lawan kuat yang akan dilawan.
”Saya tidak bisa memilih siapa yang akan saya lawan. Semua lawan yang ada akan kami hadapi dan kami akan melakukan yang terbaik dalam laga selanjutnya,” sebut Martinez.
Hal serupa disampaikan gelandang Ekuador, Michael Bermudez. Ia siap melawan tim-tim lainnya entah seberapa besar kekuatannya. Saat ini, mereka hanya ingin fokus agar bisa melangkah lebih jauh dalam turnamen tersebut.
”Kami harus siap melawan siapa pun tim yang akan datang ke kami nantinya. Tetapi, kami juga perlu sedikit merayakan keberhasilan lolos grup. Setelahnya, kami akan fokus lagi untuk laga berikutnya,” kata Bermudez.
Hanya saja, lanjut Bermudez, pihaknya mesti mengenali siapa persisnya lawan yang bakal dihadapi selanjutnya. Tanpa mengetahui lawan, ia akan kesulitan menyiapkan cara bermain yang tepat.
”Kami akan bersiap untuk laga selanjutnya setelah kami tahu siapa lawannya. Lalu, kami akan menganalisis gaya bermain mereka,” kata Bermudez.