Tiga Momen Penting dari Laga Pertama Piala Dunia U-17 2023
Aksi atraktif pemain sayap, parade penyelamatan kiper, dan petaka kartu merah adalah momen penting yang menentukan hasil akhir di 12 laga perdana Piala Dunia U-17 2023.
Sebanyak 12 pertandingan di laga perdana telah rampung dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023) hingga Minggu (12/11/2023). Meskipun para pemain masih berusia remaja, mereka mampu menyajikan pertandingan kelas tinggi yang sarat dengan permainan terbuka dan drama di atas lapangan hijau.
Indonesia mencetak sejarah dengan mengemas gol dan poin perdana di turnamen resmi FIFA. Lalu, Inggris mencatatkan kemenangan terbesar mereka di ajang Piala Dunia U-17. Tak ketinggalan, laga paling mendebarkan yang diperlihatkan Iran ketika membalikkan ketertinggalan dua gol menjadi kemenangan, 3-2, atas Brasil.
Secara total, seluruh pertandingan di laga pertama menghasilkan rerata 3,16 gol per pertandingan. Adapun jumlah rata-rata penonton pada 12 gim di empat stadion berada di angka 8.308 orang per laga.
Terdapat tiga hal kunci yang menentukan hasil akhir pada 12 pertandingan laga pertama. Berikut ulasannya.
Pamer kualitas pemain sayap
Pertandingan pertama di Piala Dunia U-17 2023 menegaskan kembali taktik favorit mayoritas tim yang memfokuskan serangan dari kedua sisi sayap. Oleh karena itu, hasil akhir pertandingan amat ditentukan oleh performa pemain yang bergerak di sisi lapangan.
Di pertandingan pertama, Maroko, Ekuador, dan Indonesia langsung menunjukkan itu. Penyerang sayap kanan Maroko, Abdelhamid Maali, membantu timnya mengalahkan Panama, 2-0, berkat dua asis yang diciptakannya. Kemudian, Ekuador dan Indonesia sama-sama mencetak gol yang diawali pergerakan dan asis matang dua pemain sayap.
Kemudian, Senegal membuktikan pantas menyandang predikat juara Piala Afrika U-17 dengan mengalahkan Argentina, 2-1, juga berkat aksi brilian penyerang sayap, Amara Diouf. Pemain berusia 15 tahun itu adalah wonder kid milik Senegal yang telah mencatatkan satu penampilan bersama tim senior Senegal.
Perancis, yang gagal membongkar pertahanan Burkina Faso di babak pertama, akhirnya bisa mencetak tiga gol di paruh kedua melalui aksi pemain sayap lincah, Tidiam Gomis. Pemain asal Caen itu mencetak gol penalti sekaligus sekali pula dilanggar pemain Burkina Faso yang menyebabkan wasit menunjuk titik putih.
Baca juga: Indonesia Pantang Lengah Hadapi Panama
Pertandingan pertama di Piala Dunia U-17 2023 menegaskan kembali taktik favorit mayoritas tim yang memfokuskan serangan dari kedua sisi sayap.
Amerika Serikat memulai perjalanan di Piala Dunia U-17 2023 dengan positif yang dibantu performa apik penyerang sayap kanan, Nimfasha Berchimas. Ia mencatatkan 100 persen tembakan akurat. Dari tiga tembakan yang dihasilkan, dua di antaranya berbuah gol yang mengunci kemenangan AS atas Korea Selatan, 3-1.
Di tim Jerman, penyerang sayap, Charles Herrmann, tampil menonjol. Ia tidak mencatatkan nama di papan skor. Namun, Herrmann, yang merupakan produk akademi Borussia Dortmund, menghasilkan dua asis.
Parade penyelamatan penjaga gawang
Selain kegemilangan pemain sayap, para kiper juga mencuri perhatian di laga pertama. Raihan poin perdana Indonesia tidak lepas dari performa kiper, Ikram Al Giffari, yang melakukan sejumlah penyelamatan penting, terutama dalam 30 menit akhir pertandingan.
Kemudian, pada duel Jepang melawan Polandia, permainan terbuka kedua tim hanya berujung sebuah gol akibat performa apik dua kiper yang pamer penyelamatan krusial. Kiper Jepang, Wataru Goto, mampu menjaga gawangnya nirbobol setelah melakukan tujuh penyelamatan dari gempuran pemain-pemain Polandia, terutama di babak pertama.
Baca juga: Waspada, Generasi Emas Jerman Telah Tiba
Adapun kiper Polandia, Michal Matys, juga tidak kalah dengan sang lawan. Meskipun kemasukan satu gol, Matys pun mencatatkan tujuh kali menggagalkan peluang pemain Jepang.
Kejutan besar yang dihasilkan Iran untuk mengalahkan Brasil juga tidak lepas dari penampilan gemilang kiper, Arsha Shakouri. Sebanyak sembilan penyelamatan diciptakan Shakouri. Keputusan Brasil untuk menerapkan taktik shoot on sight atau melepaskan tembakan dari segala sisi hanya berbuah dua gol di babak pertama.
Shakouri pun menebus kegagalannya menghalau dua gol Brasil dengan menciptakan asis bagi gol kedua Iran yang diciptakan, Kasra Taheri. Tak ayal, Shakouri adalah kiper pertama yang menciptakan asis di Piala Dunia U-17 2023.
Baca juga: Adu Fisik yang Menentukan Kemenangan Amerika Serikat
Kartu merah sumber petaka
Performa pemain bisa mengangkat tim, tetapi kecerobohan seorang pemain juga menyebabkan tim terjerembap ke hasil negatif. Itu dialami oleh Kanada dan Kaledonia Baru.
Dari sisi kualitas, Kanada jelas berada di bawah Spanyol. Kondisi itu semakin memburuk ketika gelandang, Alessandro Biello, mendapat kartu merah dari wasit Roberto Perez. Hukuman kartu merah itu diberikan setelah wasit menyaksikan tayangan ulang asisten wasit video (VAR) momen tekel Biello kepada pemain Spanyol.
Bermain dengan 10 orang membuat Kanada tidak berdaya. Mereka mampu terhindar dari kekalahan lebih buruk karena hanya kemasukan dua gol, tetapi Kanada tidak membuat bek dan kiper Spanyol berkeringat dan rutin menginjak kotak penalti mereka sendiri.
Selama duel di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Kanada hanya mampu menghasilkan dua tembakan, tetapi tidak ada yang tepat sasaran. Tembakan itu tercipta ketika mereka masih bermain dengan 11 orang.
Hal serupa juga dialami Kaledonia Baru yang dihabisi Inggris, 0-10. Mereka sudah tertinggal tiga gol di akhir babak pertama. Apesnya, ketika babak kedua belum genap berjalan satu menit, penyerang Nolhann Alebate menerima kartu merah.
Ketika jumlah pemain seimbang pun Kaledonia Baru berada dua tingkat di bawah Inggris sehingga mereka kian merana saat hanya bermain dengan 10 orang. Inggris bisa menciptakan tujuh gol tambahan di babak kedua.
Satu hal yang patut disyukuri Kaledonia Baru adalah mereka tidak menderita kekalahan sebesar yang dialami Selandia Baru dari Spanyol di edisi 1997. Kala itu, Spanyol menghancurkan Selandia Baru, 13-0. Hasil itu masih tercatat sebagai margin kemenangan terbesar di turnamen Piala Dunia U-17.