Tawa serta Canda Selimuti Latihan Jepang dan Argentina
Tim Jepang dan Argentina menyambut Piala Dunia U-17 2023 dengan senyum lebar. Mereka tidak mau terbebani dan ingin bersenang-senang sejak dari latihan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dua hari jelang laga pembuka Grup D Piala Dunia U-17 2023, semangat berkompetisi semakin terasa di skuad Argentina dan Jepang. Berlatih di tengah suhu 24 derajat celsius, para pemain kedua tim itu tampak bahagia. Mereka menebar tawa dan bercanda satu sama lain.
Jepang menjalani sesi latihan terlebih dulu di Lapangan Sasana Olahraga Ganesha Institut Teknologi Bandung, Kota Bandung, pada Kamis (9/11/2023) pukul 16.30. Tim asuhan pelatih Yoshiro Moriyama itu berlatih selama dua jam di tengah langit yang mendung dan angin sepoi-sepoi.
Gaku Nawata dan rekan-rekannya tampak semringah sejak memasuki lapangan. Mereka mengawali latihan dengan bermain ”kucing-kucingan” tanpa bola. Ada pemain yang berlari, sebagian lagi mengejar. Sesi dilanjutkan dengan latihan umpan.
Seusai berlatih, skuad muda Jepang berkumpul untuk berfoto bersama dengan botol air mineral di tangan masing-masing. Tiba-tiba, mereka melemparkan air ke udara, beberapa mengarahkannya ke Moriyama. Sang pelatih basah kuyup, para pemain pun tertawa terbahak-bahak.
Kata Nawata, para pemain sudah merencanakan kejutan itu untuk merayakan ulang tahun ke-56 Moriyama, kemarin. Sang pelatih hanya bisa pasrah dengan kelakuan para pemainnya. Sesi latihan dua hari jelang laga pembuka Grup D itu pun berakhir dengan penuh kebahagiaan.
”Penting untuk tetap bahagia di turnamen sebesar Piala Dunia, terutama dengan ekspektasi terhadap kami setelah menjuarai Piala Asia. Yang perlu kami ingat, ini bukan lagi Piala Asia. Kami harus memulai lagi dari awal,” ucap Nawata, pemain dari sekolah Kamimura Gakuen.
Tim ”Samurai Biru”, julukan Jepang, datang dengan ambisi besar setelah mempertahankan gelar juara Piala Asia U-17. Mereka ingin mengakhiri kutukan tidak bisa lolos semifinal. Nawata (17), yang menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik di turnamen sebelumnya, akan kembali diandalkan.
Pundak mereka ditepuk setiap pemain. Lalu, mereka semua tertawa sekencang mungkin.
Jepang tergabung satu grup bersama Argentina, Senegal, dan Polandia. Tim asuhan Moriyama itu akan menghadapi Polandia di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu pukul 16.00. Duel Argentina versus Senegal akan berlangsung setelah itu.
Moriyama berkata, kunci keberhasilan Jepang adalah bermain lepas dan tanpa beban. Para pemain wajib bersenang-senang. ”Seperti pada 2019, kami harus berada di grup berat lagi, tetapi itu akan menjadi kesempatan hebat karena kami bisa menghadapi tim-tim terbaik. Cukup fokus dari laga ke laga,” ujarnya.
Seusai Jepang, giliran skuad Argentina yang berlatih mulai pukul 19.00. Tim asuhan pelatih Diego Placente itu juga terlihat bersenang-senang sepanjang latihan. Sesi langsung dimulai dengan ”kucing-kucingan” atau rondo. Tiga pemain ditugaskan merebut bola di tengah lingkaran yang diisi para pemain lain.
Mereka langsung bersorak ketika salah seorang pemain salah mengumpan. Sesi itu ditutup begitu tiga pemain di tengah tidak bisa merebut bola setelah puluhan umpan. Alhasil, ketiga pemain itu dihukum melewati terowongan yang dibentuk pemain lain.
Pundak mereka ditepuk setiap pemain. Lalu, mereka semua tertawa sekencang mungkin.
Argentina merupakan salah satu tim unggulan dalam turnamen nanti. Mereka memiliki Claudio Echeverri (17), gelandang serang River Plate yang dijuluki ”Si Iblis Kecil”. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dalam Piala Amerika Selatan U-17 2023. Sejak saat itu, dia mulai promosi ke tim senior River Plate.
Pada edisi terakhir 2019, Argentina dan Jepang sama-sama kandas di babak 16 besar. Argentina kalah dari Paraguay, 2-3, sementara Jepang takluk kepada Meksiko, 0-2. Kegagalan itu membuat mereka berambisi lebih untuk unjuk gigi di Indonesia.