Jika ingin tetap berada di jalur kemenangan dan persaingan gelar, AC Milan wajib bangkit melawan Udinese. Situasinya tak mudah, tetapi inilah ujiannya.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
MILAN, SABTU — Seringkali kehebatan sebuah tim dilihat dari kemampuan mereka untuk bangkit saat situasi sulit. Kendati label tim hebat mungkin tidak terlalu penting bagi AC Milan, kebangkitan mereka adalah hal krusial jika ingin tetap berada dalam persaingan gelar Liga Italia. Laga kontra Udinese menjadi momentum yang tepat untuk memulainya.
AC Milan tidak berada dalam kondisi terbaik saat akan menjamu Udinese di Stadion San Siro, Minggu (5/11/2023) pukul 02.45 WIB. Sebelum laga pekan ke-11 Liga Italia 2023-2024 itu, tim berjulukan ”Rossoneri” ini melewati tiga pertandingan tanpa kemenangan di semua ajang.
Milan menumbuhkan asa kebangkitan dalam laga kontra Napoli pekan lalu. Tim peraih 19 gelar Liga Italia ini mengakhiri babak pertama dengan keunggulan dua gol melalui Olivier Giroud. Namun, kemenangan menguap karena Napoli menguasai babak kedua dengan mencetak dua gol untuk mengakhiri laga dengan skor 2-2.
Hasil imbang tersebut membuat Milan turun dari peringkat kedua ke posisi ketiga klasemen sementara Liga Italia dengan 22 poin dari 10 pertandingan. Giroud dan kawan-kawan memiliki kesempatan mengejar dua rival di atasnya untuk menjaga kans gelar. Mereka saat ini tertinggal tiga poin dari rival sekota, Inter Milan yang memuncaki klasemen dan berjarak satu poin dari Juventus pada posisi kedua.
Namun, peluang Milan untuk menggeser dua rivalnya itu bisa terjaga asalkan mereka kembali ke jalur kemenangan. Pasukan Stefano Pioli ini perlu membuktikan diri bahwa skuad asuhannya layak untuk menantang gelar. Sisanya, mereka tinggal menunggu Inter dan Juventus terpeleset.
Walakin, kemenangan bukan perkara mudah diraih. Selain tren buruk dalam tiga laga terakhir, situasi ruang ganti juga memanas. Dalam wawancara dengan DAZN selepas pertandingan kontra Napoli, Giroud mengaku frustrasi. Bukan hanya karena kemenangan hilang begitu saja, melainkan juga rekan setim kebingungan harus melakukan apa setelah kebobolan.
Ini adalah kali kedua dalam sepekan pemain Milan secara terbuka melampiaskan rasa frustrasinya. Yang pertama adalah kapten tim Davide Calabria, yang berbicara kepada wartawan setelah kekalahan 0-3 di Liga Champions dari PSG. Dia menekankan, ”Siapa pun yang tidak percaya pada tim sebaiknya tinggal di rumah saja.”
Namun, Pioli tidak sepakat dengan pernyataan Calabria. Pioli pun berkali-kali mengatakan, situasi di dalam tim baik-baik saja. Dalam wawancara pra-pertandingan versus Udinese, pelatih berpaspor Italia ini kembali mengutarakan hal serupa.
Kami sekarang harus menatap ke depan untuk pertandingan berikutnya. Saya sangat puas dengan tim ini. Tak pernah sedikit pun saya meragukan kebersamaan dan soliditas tim, mereka sangat terbuka dan bersikap baik. Bahkan skuad ketika kami meraih scudetto saja tidak sesolid ini.
”Kami sekarang harus menatap ke depan untuk pertandingan berikutnya. Saya sangat puas dengan tim ini. Tak pernah sedikit pun saya meragukan kebersamaan dan soliditas tim, mereka sangat terbuka dan bersikap baik. Bahkan skuad ketika kami meraih scudetto saja tidak sesolid ini,” ujar Pioli, dilansir dari laman resmi klub.
Skuad pincang
Namun, bukan hanya rentetan hasil buruk dan soliditas tim saja yang membuat situasi Milan menjadi sulit. Klub ini juga pincang karena para pemain dilanda cedera. Area pertahanan keropos dengan absennya Simon Kjaer, Pierre Kalulu, Mattia Caldara, dan Marco Pellegrino. Kekuatan pos penyerangan juga tak bisa penuh tanpa Christian Pulisic dan Samuel Chukwueze.
Akibatnya, Pioli harus mencari cara yang tepat untuk bangkit dengan skuad yang ada. Menurut La Gazzetta dello Sport, bukan tidak mungkin Pioli mengubah skema permainan tim untuk menambal lubang, terutama dalam serangan.
Pioli, yang gemar memakai formasi 4-3-3, akan mengusung formasi 4-4-2 dengan Giroud dan Luka Jovic sebagai penyerang utama. Sementara itu, Leao dapat bergeser menjadi pemain sayap kiri yang sejajar dengan gelandang.
Kemenangan adalah suatu keniscyaan jika Milan ingin bangkit. Jalan tampak mudah jika melihat Udinese sebagai tim yang belum pernah meraih sekalipun kemenangan di Liga Italia musim ini. Dengan tujuh poin, hanya berjarak satu peringkat dari zona degradasi yang dihuni Empoli, Cagliari, dan Salernitana.
Walakin, Pioli menilai Udinese tetap akan memberi kesulitan bagi timnya. Menurut pelatih berusia 58 tahun ini, Udinese akan menerapkan blok pertahanan rendah dan lebih banyak menunggu serangan lawan. Itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi Milan.
”Kami harus menemukan ruang, tetapi pada saat yang sama tidak membiarkan diri kita terbuka dalam serangan balik. Kami harus tetap tenang, sabar, dan kompak. Kami akan menampilkan tim terbaik kami. Semua harus bekerja lebih keras karena satu persen tambahan upaya akan membuat perbedaan,” ujar Pioli.
Pelatih Udinese Gabriele Cioffi mengatakan, timnya tahu betul bahwa Milan membutuhkan kemenangan untuk memulai kebangkitan mereka. Namun, Udinese pun bertekad kuat untuk meraih kemenangan perdana di Liga Italia.
”Tidak ada kemenangan yang diberikan begitu saja dan kami akan berusaha sekuat tenaga dengan senjata yang kami miliki. Kami ingin selalu meraih hasil bagus, di mana pun itu,” tutur Cioffi, dikutip dari laman resmi klub.