”El clasico” antara Barcelona dan Real Madrid mulai kehilangan api persaingan setelah era Messi dan Ronaldo.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Duel klasik dua tim raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, seperti mati suri dalam beberapa tahun terakhir. Belum ada ikon baru yang mampu menjadi ”magnet” layaknya saat era persaingan Cristiano Ronaldo dengan Lionel Messi. Musim ini, persaingan di el clasico mungkin bakal kembali bersemi dengan kemunculan ikon baru.
Ronaldo sudah pindah dari Madrid sejak 2018, sementara Messi tidak lagi membela Barca dalam tiga musim terakhir. Namun, nama kedua megabintang dunia itu masih melekat di benak banyak orang ketika berbicara tentang el clasico. Wajar saja, persaingan kedua pemain yang dijuluki terhebat sepanjang masa itu luar biasa intens.
Mereka masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah el clasico. Messi, yang lebih lama bermain di Liga Spanyol, berada di posisi teratas dengan koleksi 26 gol. Ronaldo menyusul di peringkat kedua dengan 18 gol. Seperti di era Ronaldo dan Messi, el clasico memang selalu hidup berkat ikon bintang dari kedua tim.
Kehadiran ikon besar itu masih menjadi tanda tanya menjelang edisi terbaru el clasico di markas Barca, Stadion Olimpiade Lluis Companys, pada Sabtu (28/10/2023) malam WIB. Dalam satu dekade terakhir, pemain yang berada dalam bayang-bayang Ronado adalah striker Karim Benzema.
Masalahnya, Benzema juga sudah hengkang setelah memperkuat Madrid sejak 2009. Adapun dalam edisi el clasico terakhir, Barca takluk 0-4 di kandang sendiri dalam semifinal kedua Piala Raja. Benzema menjadi pahlawan kemenangan ”El Real” dengan sumbangan hattrick alias trigol.
Madrid tidak terlalu khawatir dengan perginya Benzema. Mereka sudah memiliki bintang baru nan sensasional, yaitu gelandang Jude Bellingham (20), yang dibeli 103 juta euro atau setara Rp 2,1 triliun. Di tengah krisis finansial yang melanda klub-klub Spanyol, termasuk Madrid, jumlah transfer itu terbilang sangat fantastis.
Bellingham, ”permata” paling berharga di tim nasional sepak bola Inggris saat ini, sudah menunjukkan potensi besar sebagai ikon baru el clasico. Berposisi gelandang serang dalam formasi 4-3-1-2, dia mampu menggantikan peran Benzema sebagai mesin gol. Terbukti, dia sedang memimpin daftar klasemen sementara pencetak gol terbanyak Liga Spanyol dengan torehan 8 gol dari 9 laga.
Laga nanti akan sangat emosional, terutama bagi pemain muda di dalam tim. Laga itu mungkin akan menjadi yang terbesar dalam hidup mereka. Kami harus lebih tenang dan sabar.
Tiga hari menjelang laga versus Barca, Bellingham terus memperlihatkan ketajamannya dengan sumbangan gol ke gawang Braga dalam laga penyisihan grup Liga Champions Eropa. Dia merasa nyaman dengan kebebasan yang diberikan Pelatih Carlo Ancelotti. Sekilas, dia tampak seperti legenda hidup AC Milan, Kaka, saat berada di puncak kariernya.
Madrid adalah tim impian Bellingham sejak kecil. Dia pun mengerti betapa pentingnya laga pada akhir pekan nanti. ”Saya tahu pengaruh el clasico pada pendukung, media, dan sepak bola, secara keseluruhan. Saya merasakan tanggung jawab untuk meraih tiga poin. Saya sangat bersemangat dan akan bersenang-senang,” tutur Bellingham.
Seperti nama besar lain, Bellingham memiliki karisma untuk menjadi ikon dan kapten masa depan Madrid. Dia tidak hanya piawai dalam mengolah bola, tetapi juga merupakan pekerja keras, sangat bergairah, dan pria yang rendah hati. Seluruh kombinasi nilai keunggulan itu membuat besarnya uang transfer yang telah dikeluarkan El Real untuknya kini terasa murah.
Isu kelelahan Bellingham menjadi satu-satunya masalah Madrid. Dia sempat ditarik pada menit ke-89 dalam laga versus Braga karena merasa tidak nyaman di bagian pangkal paha. ”Dia kelelahan, seperti pemain lain. Akan tetapi, itu normal. Dia akan pulih pada waktu yang tepat. Tidak ada masalah besar,” kata Ancelotti mencoba meredam kekhawatiran.
Krisis Barca
Adapun tuan rumah Barca akan menyambut Madrid dengan kondisi pincang. Mereka kehilangan banyak pemain bintang karena cedera, yaitu Pedri, Frenkie de Jong, Robert Lewandowski, dan terakhir Jules Kounde. Hanya Lewandowski yang mungkin tampil jika bisa pulih lebih cepat.
Dalam kondisi itu, penyerang baru Barca, Joao Felix (23), diharapkan bisa menjadi ikon baru. Sejak bergabung ke klub itu pada musim panas lalu, dia merupakan salah satu pemain terbaik di tim asuhan pelatih Xavi Hernandez. Cocok dengan permainan mengalir ala Barca, Felix sudah menyumbang 3 gol dan 3 asis di berbagai ajang.
Namun, Felix masih dibayangi kutukan tentang Madrid. Pemain timnas Portugal itu sempat menghabiskan empat musim di Atletico Madrid. Felix tidak mampu menyumbang gol ataupun asis dalam delapan kali penampilan di derbi Madrid. Atletico pun tidak pernah menang, bahkan enam kali kalah, dari delapan kali derbi Madrid yang diikuti Felix.
Namun, Felix berkata, hasil bersama Atletico hanyalah masa lalu. Dia percaya, peruntungannya akan berubah bersama ”Blaugrana”. Barca tidak memiliki rasa inferior, seperti yang dirasakan Atletico. ”Mari mengubah sejarah itu pekan ini, meskipun jujur saya tidak tahu banyak tentang statistik (buruk) itu,” ucapnya kepada Movistar+.
Sosok ”nakal”
Di sisi lain, el clasico masih mencari sosok pemain ”nakal” baru yang membuat laga besar itu berlangsung kian panas. Perseteruan di lapangan selalu menjadi ”bumbu” pelengkap duel itu. Pada era Messi versus Ronaldo, sosok nakal itu diemban bek tengah Madrid, Sergio Ramos. Ia diganjar 28 kali kartu merah sepanjang kariernya. Sebanyak 5 kartu merah di antaranya didapatkannya dalam el clasico.
Menurut gelandang baru Barca, Ilkay Guendogan, duel nanti akan tetap ramai dan sengit, terlepas dari kekosongan sosok pemain ikon. ”Laga nanti akan sangat emosional, terutama bagi pemain muda di dalam tim. Laga itu mungkin akan menjadi yang terbesar dalam hidup mereka. Kami harus lebih tenang dan sabar,” tuturnya.
Barca, yang kini mengemas 24 poin, berkesempatan mengambil alih puncak klasemen jika menang dalam el clasico nanti. Madrid masih memimpin klasemen sementara Liga Spanyol musim ini dengan torehan 25 poin dari 10 laga. El Real unggul selisih gol atas Girona yang saat ini menempati peringkat kedua dengan poin yang sama. (AFP/REUTERS)