Ange Postecoglou memperpanjang romansa bersama Tottenham Hotspur dengan melibas Fulham. Ini adalah start terbaik Spurs.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, SELASA – Stadion Tottenham Hotspur tiada ubahnya teater mimpi bagi Manajer Ange Postecoglou. Kemenangan 2-0 Spurs atas tamunya, Fulham, seakan menerbangkan Postecoglou dan timnya ke langit ketujuh. Selain mampu memecahkan rekor, Postecoglou juga sukses membawa Spurs ke puncak klasemen melampaui Manchester City dan Arsenal. Walau begitu, Postecoglou yang berkarakter blak-blakan tetap secara terbuka mengkritik penampilan para pemainnya di akhir babak kedua.
Sepasang gol dari penyerang Son Heung-min dan gelandang James Madisson memastikan perolehan poin penuh bagi Spurs di markas sendiri. ”Si Lili Putih” mendominasi pertandingan sejak menit-menit awal dengan menerapkan pressing tinggi yang membuat para pemain Fulham kesulitan dalam mengalirkan bola.
Postecoglou kembali menerapkan formasi favoritnya, 4-2-3-1, dengan Son bertugas sebagai penyerang tunggal. Saat Fulham hendak membangun serangan dari lini belakang, Son akan bergerak maju yang diikuti para pemain di belakangnya untuk menutup jalur umpan lawan. Dengan demikian, pakem Spurs berubah dari 4-2-3-1 menjadi 4-5-1.
Keunggulan lima pemain di lini kedua itu kerap kali membuat Spurs dengan mudah mematahkan upaya Fulham membangun serangan. Berkali-kali bola yang dialirkan para pemain belakang Fulham mampu diintersep oleh Richarlison, Dejan Kulusevski, Maddison, Pape Matar Sarr, dan Pierre-Emile Hojbjerg. Ketika bola sudah direbut, para pemain Spurs dengan cepat merangsek ke jantung pertahanan Fulham. Unggul jumlah pemain di area pertahanan lawan, opsi operan pun menjadi semakin beragam bagi para pemain Spurs.
”Ketika Anda datang untuk bermain melawan Tottenham, seperti yang kami tahu bahwa mereka sedang mempersiapkan pertandingan, mereka agresif dalam persiapan (membangun serangan) pertama kami dan semua transisi,” kata Manajer Fulham Marco Silva dalam konferensi pers setelah pertandingan, dikutip dari Sky Sports, Selasa (24/10/2023) dini hari WIB.
Apa yang dipertontonkan Spurs saat melawan Fulham adalah gambaran keseluruhan dari filosofi Postecoglou.
Semua kesulitan yang dialami Fulham telah dirancang oleh Postecoglou. Apa yang dipertontonkan Spurs saat melawan Fulham adalah gambaran keseluruhan dari filosofi Postecoglou. Taktik manajer asal Australia itu membawa Spurs menjadi tim yang tampil sangat atraktif dalam menyerang musim ini.
Berkat pendekatan itu, Spurs berada di urutan teratas sebagai tim dengan jumlah tembakan per laga, yaitu 18,7. Selain itu, Si Lili Putih juga masuk tiga besar tim di Liga Inggris dengan agresivitas terbanyak (29 kali), di bawah Wolverhampton Wanderers (31 kali) dan Chelsea (29 kali).
Kemenangan atas Fulham melanjutkan romansa Postecoglou bersama Spurs. Mereka hingga saat ini masih menjadi tim yang belum terkalahkan di liga, bersama dengan Arsenal. Ini adalah start terbaik Spurs sejak musim 1960-1961, saat terakhir kali mereka menjuarai Liga Inggris. Tidak ayal, malam di atas Stadion Tottenham Hotspur dengan sekejap bertabur bintang dalam pandangan Postecoglou.
Memecahkan rekor
Selain sukses membawa Spurs melompati City dan Arsenal di papan atas, Postecoglou juga pantas tersenyum lebar karena mampu memecahkan rekor sebagai manajer yang mengumpulkan poin terbanyak pada sembilan pertandingan awal di musim pertamanya. Spurs kini mengoleksi 23 poin dari sembilan laga awal liga. Perolehan poin itu membuat Postecoglou melewati rekor yang dicetak Guus Hiddink dan Mike Walker dengan 22 poin dalam sembilan laga awal.
”Ini adalah hasil yang bagus. Fulham adalah tim yang sulit ditembus. Di babak pertama mereka menanganinya dengan cukup baik, bagus dan tenang. Dengan peluang yang kami miliki, mungkin seharusnya kami bisa melakukannya untuk yang kedua dan ketiga,” ujar Postecoglou.
Pilihan Postecoglou untuk memainkan Hojbjerg menggantikan Yves Bissouma tergolong tepat dan jitu. Bissouma adalah pemain dengan agresivitas tertinggi di liga. Namun, ia harus absen karena terkena kartu merah saat melawan Luton Town di pertandingan sebelumnya. Hojbjerg kemudian mampu tampil apik mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bissouma.
Sepanjang laga, Hojbjerg piawai menekan serta pintar membaca arah serangan. Hojbjerg total melepaskan 16 kali operan ke area sepertiga akhir pertahanan lawan. Jumlah itu merupakan yang terbanyak di antara semua pemain Spurs.
”Saya pikir Hojbjerg bagus dan dia tampil bagus di setiap pertandingan yang dia mainkan untuk kami. Dia berada dalam beberapa situasi sulit dan menanganinya dengan baik. Dia sangat berpengalaman,” kata Postecoglou.
Meski begitu, Postecoglou tetap merasa kurang puas dengan penampilan para pemainnya di babak kedua. Saat tertinggal dua gol, para pemain Fulham tampil lebih berani dan berbalik menekan Spurs sejak menit ke-78. ”Kami harus memastikan bahwa kami tetap disiplin dalam pendekatan kami karena pada akhirnya kiper melakukan beberapa penyelamatan bagus untuk menjaga gawang nirbobol,” ujarnya. (REUTERS)