Keran Medali Indonesia Terbuka pada Hari Pertama Asian Para Games
Dua medali emas diraih Indonesia pada hari pertama Asian Para Games Hangzhou 2022. Emas dari perenang Maulana Rifky Yavianda dilengkapi dengan pemecahan rekor Asia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
HUANGZHOU, SENIN — Keran medali Indonesia langsung terbuka pada hari pertama pelaksanaan Asian Para Games Hangzhou 2022, Senin (23/10/2022). Sejauh ini, Indonesia total mengumpulkan sembilan medali yang terdiri dari dua emas, dua perak, lima perunggu. Torehan medali juga dilengkapi pemecahan rekor.
Medali pertama Indonesia dipersembahkan oleh Suparni Yati, atlet atletik paralimpiade nomor tolak peluru klasifikasi F20 atau keterbatasan intelektual. Tampil di Huanglong Sport Centre, Suparni menyabet medali perak setelah mencatatkan lemparan terbaik sejauh 11,12 meter dalam enam percobaan. Suparni mendapatkan hasil tersebut pada percobaan keempat.
Sementara itu, medali emas menjadi milik atlet Jepang, Reina Hori, yang mencatatkan lemparan sejauh 11,93 meter. Atlet Malaysia, Noor Imaninq Binti Idris meraih perunggu dengan catatan 11,08 meter.
Kendati tak berhasil meraih emas seperti pada Asian Para Games Jakarta 2018, hasil itu membuat Suparni mempertajam rekor pribadinya. Rekor 11,03 meter tersebut tercipta pada ASEAN Para Games Malaysia 2017.
”Alhamdulillah, saya tetap bersyukur bisa meraih medali bagi Indonesia meskipun medali perak. Saya juga bersyukur karena bisa memecah rekor tolakan terbaik saya menjadi 11,12 meter,” kata Suparni.
Medali perak di Hangzhou diraih Suparni dengan perjuangan berat. Selain harus bersaing dengan pesaing baru seperti Reina Hori, atlet asal Provinsi Riau itu juga berlaga dalam kondisi tidak maksimal. Cedera lutut yang dialami Suparni saat latihan pada 2018 belum pulih sepenuhnya.
Pelatih atletik paralimpiade, Slamet Widodo, mengatakan, kekuatan lengan Suparni sangat bagus. Namun, modal positif itu tak bisa diimbangi dengan dorongan kaki yang maksimal karena terkendala cedera.
Walakin, Slamet bersyukur Suparni tetap tampil stabil. Atlet berusia 30 tahun itu konsisten menyumbangkan medali untuk Indonesia di Asian Games.
Setelah medali pertama, atletik kembali menyumbangkan medali emas pertama untuk Indonesia. Medali emas itu dipersembahkan Saptoyogo Purnomo yang turun di nomor lari 400 meter klasifikasi T37 atau keterbatasan koordinasi gerak, termasuk akibat cerebral palsy.
Saptoyogo finis terdepan dengan catatan waktu 54,80 detik. Ia lebih cepat dari atlet Thailand, Apisit Taprom, yang meraih perak dengan waktu 56,63 detik. Adapun pelari Arab Saudi, Thamer Ahmed Alzahrani, menyabet perunggu setelah finis 57,55 detik.
Keberhasilan Yogo merebut medali emas lari 400 meter merupakan pembuka jalan bagi medali emas Indonesia setelah sebelumnya Suparni yang kami harapkan merebut emas tolak peluru ternyata meraih perak. Inilah medali emas yang kita nanti-nantikan.
”Keberhasilan Yogo merebut medali emas lari 400 meter merupakan pembuka jalan bagi medali emas Indonesia setelah sebelumnya Suparni yang kami harapkan merebut emas tolak peluru ternyata meraih perak. Inilah medali emas yang kita nanti-nantikan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto.
Emas Indonesia lainnya diraih atlet renang paralimpiade, Maulana Rifky Yavianda. Turun di nomor 100 meter gaya punggung klasifikasi S12 atau memiliki gangguan visual, Maulana Rifky menjadi yang tercepat. Perenang berumur 21 tahun ini mencatatkan waktu 1 menit 3,55 detik.
Catatan waktu itu tak hanya mengantarkan Maulana Rifky meraih medali emas, tetapi juga memecahkan rekor Asian Para Games dan Asia. Perenang yang memborong tujuh emas di ASEAN Para Games Kamboja 2023 ini juga menajamkan catatan waktu terbaiknya (1 menit 5 detik) di Kejuaraan Dunia Renang Paralimpiade Manchester 2023.
Adapun medali perak kedua disumbangkan pesepeda paralimpiade, Sri Sugiyanti, dan pilot tandemnya, Ni’mal Magfiroh. Mereka menjadi kedua tercepat pada nomor 3.000 meter individual pursuit (IP) kategori sepeda tunanetra putri.
Cabang olahraga ini juga menyumbang dua perunggu melalui nomor 4.000 meter IP kategori sepeda tunanetra putra lewat Nurefendi yang dipiloti Diwan Flar. Satu perunggu lainnya berasal dari nomor 750 meter campuran C-15 tim sprint oleh Muhammad Fadli, Sufyan Saori, dan Habib Saleh.
Tiga perunggu sisanya disumbangkan atlet blind judo, Junaedi dan Novia Larassati, serta atlet lempar lembing Fauzi Purwolaksono.
Indonesia mengirim 130 atlet ke Asian Para Games Hangzhou 2022 yang berlangsung hingga 28 Oktober 2023. Mereka terbagi ke dalam 12 cabang olahraga, yakni atletik, renang, badminton, tenis meja, angkat berat, boccia, judo, balap sepeda, menembak, catur, panahan, dan lawn balls.