Kegagalan mencetak gol saat melawan Sevilla adalah aib bagi lini depan Real Madrid. Mereka merancang gerakan penyucian diri saat bertemu Braga di Portugal.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BRAGA, SENIN — Reputasi mentereng lini depan Real Madrid sempat lenyap saat menghadapi Sevilla. Mereka harus segera mencari katarsis untuk memulihkan ketajaman. Kesempatan terdekat untuk tujuan itu muncul dalam laga Liga Champions saat melawat ke markas SC Braga di Stadion Municipal de Braga, Portugal, Rabu (25/10/2023) pukul 02.00 WIB. Namun, ambisi itu bisa terhalang tren performa Braga yang tengah menanjak.
Walaupun tanpa kehadiran pemain bernomor punggung sembilan murni musim ini, lini depan Real Madrid tetap bisa bersaing dengan raksasa Liga Spanyol lainnya. Real menjadi tim terproduktif keempat di liga sejauh ini dengan 21 gol. Real juga menjadi tim dengan rerata tembakan terbanyak per pertandingan musim ini dengan 18 tembakan dalam setiap laga.
Rodrygo, Vinicius Junior, dan Jude Bellingham mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Karim Benzema di lini depan. Dalam empat pertandingan sebelum menghadapi Sevilla pun lini depan Real mampu mencetak sedikitnya dua gol per laga.
Semua capaian itu menurun kala bertemu Sevilla. Lini depan Real mendadak tidak bertaring diredam soliditas barisan pertahanan lawan. Tertinggal lebih dulu lewat gol bunuh diri David Alaba, Real mampu mengamankan satu poin berkat gol penyeimbang dari bek senior Dani Carvajal.
Trisula Real tidak tampil secemerlang biasanya pada laga itu dengan melewatkan lima peluang emas untuk mencetak gol. Vinicius Junior dan Bellingham yang baru kembali dari timnas masing-masing gagal memberikan dampak signifikan terhadap daya gedor lini depan. Padahal, Bellingham sebelumnya rutin mencetak gol di beberapa laga sebelumnya. Dia bahkan menjadi pencetak gol terbanyak sementara di Liga Spanyol dengan koleksi delapan gol.
Maka dari itu, Real kini tengah berupaya mencari katarsis pada laga melawan Braga. Bagi lini depan Real, kegagalan tampil menggigit pada laga melawan Sevilla adalah aib yang harus disucikan lagi. Satu-satunya cara adalah dengan kembali mencetak banyak gol. Setelah itu, kepercayaan diri para penyerang akan kembali ke puncaknya.
”Pada babak pertama, Rodrygo dan Vinicius, dengan bantuan tim, menciptakan banyak peluang dan kami tidak mencetak gol. Babak kedua lebih rumit. Berikutnya kami akan lebih baik secara fisik dan kami fokus pada pertandingan hari Selasa untuk mendapatkan keuntungan di panggung grup Liga Champions,” ujar Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti, dikutip dari laman resmi klub, Senin (23/10/2023).
Real jauh lebih diunggulkan dibandingkan Braga. ”Los Blancos” hingga saat ini memimpin Grup C dengan tanpa sekali pun tersentuh kekalahan. Mereka mengalahkan Union Berlin dan Napoli pada dua laga sebelumnya. Ancelotti semakin berapi-api mengincar poin penuh ketiga karena akan memuluskan langkah Real melaju ke babak 16 besar.
Saya mengatakan kepada mereka bahwa ini akan menjadi pertandingan yang menegangkan.
Hanya saja, Braga bukanlah lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Meski terakhir kali bertarung di Liga Champions pada musim 2012-2013 atau 10 tahun silam, Braga sedang dalam tren performa yang menanjak dengan mencetak lima kemenangan beruntun di semua kompetisi. Apalagi mereka akan mendapat dukungan penuh dari para pendukungnya. Motivasi mereka untuk tampil militan menjadi berkali-kali lipat mengingat ini adalah kali pertama bagi Braga bertemu dengan Real yang merupakan klub tersukses di Liga Champions.
Selain itu, penampilan Braga pada dua laga sebelumnya juga tidak terlalu buruk. Mereka takluk 1-2 dari Napoli pada laga pembuka, tetapi pada akhirnya mampu mencuri kemenangan 3-2 di markas Union Berlin.
”Saya sempat bertemu (Dani) Carvajal dan Joselu pada bulan September. Kami berbicara tentang pertandingan nanti. Saya mengatakan kepada mereka bahwa ini akan menjadi pertandingan yang menegangkan. Kami sangat kuat di kandang sendiri,” kata penyerang Braga, Abel Ruiz.
Kekuatan penuh
Di saat Real kehilangan sejumlah pemain penting seperti Eder Militao dan Thibaut Courtois karena cedera, Braga dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh. Penyerang tersubur Braga saat ini, Alvaro Djalo, yang mencetak tujuh gol di semua kompetisi, akan mengisi lini serang sejak awal. Djalo tidak sendirian. Dia diperkirakan akan berkolaborasi bersama Bruma dan Simon Banza untuk mengacak-acak pertahanan Real. Kombinasi Bruma dan Banza telah mencetak enam gol musim ini.
Braga adalah tim yang cenderung menghindari bola-bola panjang dari belakang serta lebih menyukai membangun serangan dari bawah. Alur serangan mereka biasanya dimulai dari sisi sayap. Namun, tembakan dari para pemain Braga kebanyakan datang dari tengah setelah bola dialirkan dari tepi lapangan.
Pelatih Braga Artur Jorge mengaku telah menyaksikan banyak video pertandingan Real sebelumnya. Dari sana dia mendapatkan sejumlah informasi penting mengenai cara bermain Real. Menurut Jorge, Real bukanlah tim yang hanya mengandalkan Bellingham kendati gelandang timnas Inggris itu tengah menikmati musim debut yang fantastis dengan mencetak banyak gol. Hal yang lebih berbahaya dari Real, kata Jorge, adalah kolektivitas tim yang diramu Ancelotti.
”Hal terpenting adalah kekuatan kolektif mereka. Sangat penting untuk menjaga identitas kami dan memiliki komitmen bertahan dan menyerang yang besar, mempertahankan intensitas yang sama selama 90 menit. Kami juga harus berani menyakiti lawan semampu kami dan efektif,” tuturnya dalam konferensi pers jelang pertandingan.