Cuaca Buruk Batalkan Balapan Sprint MotoGP di Phillip Island
Balapan sprint MotoGP di Sirkuit Phillip Island, dibatalkan karena cuaca buruk membahayakan keselamatan para pebalap.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
VENTNOR, MINGGU — Balapan sprint MotoGP seri Australia di Sirkuit Phillip Island dibatalkan karena angin kencang mencapai kecepatan 70 kilometer per jam sangat membahayakan keselamatan para pebalap. Keputusan ini diambil setelah seluruh pemimpin tim berdiskusi dengan Komisi Keselamatan FIM dan Direktur Balapan MotoGP seusai balapan Moto2 yang dinyatakan ”bendera merah” di putaran kesembilan dan tidak dilanjutkan, Minggu (22/10/2023).
Balapan Moto2 dimenangi oleh Tony Arbolino, diikuti oleh Aron Canet dan Fermin Aldeguer. Mereka mendapat setengah dari total poin balapan Moto2 karena balapan belum mencapai dua per tiga total putaran.
”Sangat sulit setelah tikungan pertama di mana angin mendorong keluar dan di tikungan kedua angin mendorong ke dalam. Ada banyak angin dan Anda tidak tahu dari mana arahnya. Jadi, kami sangat kesulitan dengan itu dan saya berusaha memahami dari mana arah angin serta di tikungan mana bisa tancap gas. Perlu beberapa putaran untuk memahami itu,” ungkap Arbolino.
”Namun, dalam dua putaran terakhir kondisi terus memburuk. Sangat besar dorongan anginnya,” ujar pebalap tim ELF Marc VDS Racing itu kepada TNT Sport.
Terpaan angin itu terlihat dari tayangan televisi, di mana pohon-pohon bergoyang kencang, bahkan sampai miring karena dorongan angin sangat kuat.
Balapan sprint MotoGP pun dinilai tidak mungkin dijalani dalam kondisi angin yang sangat kencang dengan arah berubah-ubah di Phillip Island.
”Menurut saya, berdasarkan apa yang saya rasakan dalam dua putaran terakhir, itu tidak mungkin. Namun, Anda tahu, saya selalu ingin balapan. Jika saya pebalap MotoGP, saya akan mengatakan ya. Namun, menurut saya dua lap terakhir sangat sulit,” ujar Arbolino yang kini berada di klasemen kedua Moto2 di bawah Pedro Acosta.
Kondisi yang terjadi di kelas Moto2 itu serta perkembangan kondisi cuaca dibahas oleh seluruh tim bersama dengan Direktur Balapan dan komisi keselamatan FIM. Seluruh tim, yang sebagian di antaranya semula ingin tetap balapan, akhirnya sepakat untuk menunggu kondisi cuaca serta prakiraan cuaca ke depan untuk memutuskan apakah balapan dimulai atau dibatalkan. Sekitar pukul 08.35 WIB, Direktur Balapan MotoGP akhirnya mengumumkan sprint MotoGP dibatalkan.
Prakiraan cuaca juga menunjukkan kondisi angin akan semakin buruk. ”Ya, ada yang ingin balapan, ada yang tidak ingin balapan, tetapi ini untuk keselamatan karena angin seperti ini. Kami di paddock tidak merasakan itu, tetapi di tikungan pertama dan ketiga angin sangat kencang. Dengan kecepatan motor di atas 300 kilometer per jam, itu sangat berbahaya. Jadi, menurut saya, Direktur Balapan mengambil keputusan yang tepat,” ungkap Kepala Tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi.
Manajer Tim Prima Pramac Racing Gino Borsoi mengakui dirinya tidak senang dengan pembatalan sprint ini karena pebalapnya, Jorge Martin dan Johann Zarco, berpeluang menang. Namun, kondisi angin tidak memungkinkan untuk balapan.
”Tentu saya tidak senang karena kami sudah siap balapan sejak pagi ini dengan kondisi hujan. Namun, keputusan diambil karena angin semakin kuat dan akhirnya kami harus memahami bahwa keselamatan yang utama,” ungkap Borsoi.
Fokus ke Thailand
Kepala Tim Red Bull KTM Francesco Guidotti, yang berbicara setelah keluar dari ruangan rapat dengan Direktur Balapan dan Komisi Keselamatan FIM, mengatakan, dalam kondisi cuaca seperti itu lebih baik bermain aman dan fokus ke balapan berikutnya di Thailand.
”Ini sangat berisiko karena kondisi angin. Jadi, kami harus mempertimbangkan keselamatan para pebalap dan bendera merah di Moto2 karena angin. Jika kondisi angin itu tidak membaik, kami harus membatalkan balapan, tidak start balapan,” ujar Guidotti.
”Informasi dari prakiraan cuaca sepertinya akan tetap seperti ini atau lebih buruk. Jadi, tidak ada peluang untuk balapan hari ini,” kata Guidotti.
Hanya sekitar dua menit setelah Gudotti mengatakan itu, pengarah balapan memutuskan membatalkan balapan sprint MotoGP.
Kondisi angin kencang, hujan, dan udara dingin, diakui oleh para pebalap Moto2 membuat balapan sangat sulit. Mereka tidak memiliki jarak pandang yang aman, bahkan tidak bisa melihat acuan titik pengereman. Kondisi itu yang menyebabkan Pedro Acosta terjatuh di tikungan keempat saat sighting lap.
”Dengan kondisi seperti ini, Anda tidak melihat apa pun di trek lurus sehingga saya kesulitan melihat titik pengereman karena tidak melihat titik acuan,” ungkap Acosta yang promosi ke MotoGP bersama Gasgas Tech3 pada musim depan.
”Angin sangat sulit, hujan tidak terlalu buruk, tetapi angin di tikungan kesepuluh hingga ketiga dan dengan tikungan miring, Anda tidak bisa menikung. Menurut saya, keputusan yang tepat menghentikan balapan,” ujar Acosta yang finis di posisi kesembilan.
Seusai pengumuman pembatalan sprint MotoGP itu, para pebalap keluar garasi menemui para penonton yang setia menunggu dalam guyuran hujan, terpaan angin kencang, serta udara dingin. Pebalap tuan rumah, Jack Miller, keluar pertama menemui penggemarnya, melayani foto bersama dan mengobrol ringan.
Pebalap tim VR46, Luca Marini, dan pebalap Ducati Lenovo, Francecso Bagania, juga menemui penggemar setianya. Bagnaia kini di puncak klasemen MotoGP, unggul 27 poin atas Jorge Martin di posisi kedua.