Pekan Cemerlang McTominay Cerahkan Manchester United
Kesuksesan Scott McTominay dalam sepekan terakhir, di MU dan timnas Skotlandia, bisa menjadi awal titik balik dalam kariernya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Masih terekam jelas kekecewaan gelandang tim nasional Skotlandia, Scott McTominay, ketika golnya ke gawang Spanyol dianulir. Dia mencetak gol nyaris mustahil lewat tendangan bebas dari sudut sempit. Namun, gol dibatalkan karena salah satu rekannya berada di posisi offside. Laga berujung kekalahan Skotlandia, 0-2.
Skotlandia nyaris saja kembali menaklukkan Spanyol dalam pertemuan kedua kualifikasi Grup A Piala Eropa Jerman 2024 di Estadio La Cartuja de Sevilla, Jumat (13/10/2023). Gol McTominay yang dianulir sempat membuat mereka unggul 1-0 pada menit ke-60. Setelah insiden kontroversial itu, momentum berbalik ke tim tuan rumah.
Akibat kalah, kans Skotlandia lolos langsung ke putaran final Piala Eropa pun tertunda. Beruntung, penundaan itu hanya sekitar tiga hari. Mereka patut berterima kasih kepada Spanyol. Skotlandia dipastikan melaju untuk kedua kali beruntun ke Piala Eropa seusai Spanyol menang atas Norwegia, 1-0, pada Senin dini hari WIB.
McTominay dan rekan-rekan dipastikan jadi dua tim terbaik di Grup A. Skotlandia dan Spanyol sama-sama mengoleksi 15 poin dari 6 pertandingan. Sementara itu, pesaing terdekat, Norwegia, baru mencatat 10 poin dengan satu laga tersisa di grup. Skotlandia bersanding dengan tim-tim raksasa lain yang sudah lolos, seperti Perancis dan Belgia.
”Saya ingin memberi selamat kepada para pemain untuk perjuangan mereka. Saya tidak yakin mereka akan sepenuhnya menyadari pentingnya pencapaian mereka saat ini, tetapi lolos ke Piala Eropa setelah lebih dari 20 tahun adalah hal yang fenomenal dan merupakan bukti kerja keras mereka,” kata Pelatih Skotlandia Steve Clarke.
Bagi tim peringkat ke-31 dunia itu, lolos ke Piala Eropa merupakan prestasi luar biasa. Sebelum kembali tampil di Piala Eropa 2020, Skotlandia sempat menghilang dari persaingan sejak 1996. Mereka selalu gagal di kualifikasi dalam lima edisi beruntun. Adapun kini mereka mengulangi prestasi terbaik saat lolos beruntun pada 1992 dan 1996.
Skotlandia memiliki banyak pemain Liga Inggris, antara lain Andrew Robertson (Liverpool) dan John McGinn (Aston Villa). Dari itu semua, McTominay adalah sosok paling berjasa di kualifikasi. Dia selalu tampil dalam 6 laga, 5 kali di antaranya tampil 90 menit penuh. Dia juga menjadi top scorer tim dengan sumbangan 6 gol.
Pekan terbaik
Bisa dikatakan, pekan ini merupakan momen terbaik sepanjang karier McTominay. Sepekan sebelum dilabeli pahlawan kelolosan Skotlandia, sang gelandang baru saja mengantar Manchester United menang dalam laga dramatis atas Brentford. Dia datang dari bangku cadangan dan mencetak dua gol kemenangan di injury time.
McTominay mulai diragukan pendukung MU dalam beberapa musim terakhir. Dia dinilai berada di bawah standar kualitas tim sebesar ”Setan Merah”. Terbukti, dia baru bermain dua kali sebagai starter sejak awal musim ini. Namun, semua itu berbalik pekan lalu. Pemain yang diragukan itu justru menjadi penyelamat.
Bisa dikatakan, pekan ini merupakan momen terbaik sepanjang karier McTominay. Sepekan sebelum dilabeli pahlawan kelolosan Skotlandia, sang gelandang baru saja mengantar Manchester United menang dalam laga dramatis atas Brentford.
Pekan cemerlang McTominay bisa memperlihatkan kepercayaan diri sang pemain sudah kembali. Hal tersebut bisa menjadi sinyal positif untuk MU setelah jeda internasional. Tinggal bagaimana Manajer MU Erik ten Hag memaksimalkan potensinya di tengah para gelandang lain yang tampil di bawah standar.
Di sisi lain, gelandang 26 tahun itu juga memperlihatkan potensi terbaiknya di lapangan. Dia lebih berguna ketika diberikan kebebasan masuk ke kotak penalti, seperti di timnas. McTominay bisa menjadi gelandang oportunis seperti yang ditunjukkan Jude Bellingham di Real Madrid.
Lihat saja catatan golnya di kualifikasi. Dia berada di peringkat ketiga pencetak gol terbanyak, sama dengan penyerang kelas dunia Kylian Mbappe dan Erling Haaland (6 gol). Menariknya, dia adalah satu-satunya gelandang yang bisa mencetak gol sebanyak itu di kualifikasi. Sisanya berposisi sebagai penyerang.
Sebanyak 6 gol itu tercipta hanya dari 14 kali percobaan tembakan. Konversi golnya mencapai 42 persen. McTominay hanya membutuhkan percobaan dua kali lebih sedikit ketimbang Mbappe untuk setiap gol. Adapun dua gol di antaranya dicetak dalam kemenangan atas Spanyol, 2-0, di pertemuan pertama, Maret lalu.
Di MU, McTominay lebih berperan sebagai gelandang jangkar. Dia tidak punya kebebasan seperti di timnas. Terlihat dari kontribusinya di liga dalam dua musim terakhir (2021-2022 dan 2022-2023), hanya 2 gol dari 54 pertandingan. Jumlah itu sama yang dihasilkannya pekan lalu hanya dalam 11 menit.
Bedanya, Ten Hag memberikan kepercayaan McTominay untuk maju ke kotak penalti dalam laga versus Brentford. Sang manajer ingin bermain oportunis karena sudah kehabisan waktu dalam kondisi tertinggal 0-1. Alhasil, insting gol McTominay pun bisa tercurahkan.
Menurut McTominay, aksi heroik bersama Setan Merah tidak terlepas dari peran film dokumenter legenda hidup MU, David Beckham, di Netflix. ”Saya menonton itu dan melihat sejarah dan orang-orang di belakang klub ini. Sangat penting bagi kami untuk bersatu dan melakukan (yang terbaik). Saya ingin memberikan yang terbaik juga,” katanya.
Terkadang dalam hidup, hanya butuh sedikit dorongan untuk mengubah banyak hal. Seperti yang sering diumpamakan dengan ”efek kupu-kupu”. McTominay memulai dorongan dengan film dokumenter yang berbuah pekan terbaik dalam kariernya. Siapa yang tahu, pekan itu akan mengubah jalan kariernya, termasuk nasib MU, di masa depan? (AP/REUTERS)