Nagelsmann hanya punya kurang dari setahun untuk bisa mengembalikan kebesaran nama Jerman di kancah sepak bola internasional.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
EAST HARTFORD, JUMAT — Urgensi tim nasional Jerman untuk kembali ke puncak persaingan terlihat jelas dalam perekrutan pelatih baru Julian Nagelsmann. Meskipun jauh dari kata mudah, Nagelsmann dipercaya bisa membawa revolusi ke skuad berjuluk spesialis turnamen itu dalam sembilan bulan sebelum jadi tuan rumah Piala Eropa 2024.
”Die Mannschaft”, sebutan Jerman, sedang diburu waktu. Itu yang membuat mereka memecat pelatih Hansi Flick, bulan lalu, setelah kekalahan 1-4 dari Jepang dalam laga persahabatan. Flick dinilai tidak mampu lagi untuk menguasai ruang ganti setelah kegagalan Jerman di babak grup Piala Dunia Qatar 2022.
Nagelsmann, 36 tahun, direkrut sebagai pengganti pada akhir September 2023. Dia adalah pelatih termuda Jerman sejak Otto Nerz (34 tahun) di 1926. Perubahan dadakan dengan pelatih sangat muda itu bisa memperlihatkan betapa panik kubu Jerman. Mereka seolah mempertaruhkan segalanya untuk Piala Eropa nanti.
Perjalanan Nageslmann bersama Jerman akan dimulai ketika bertemu Amerika Serikat di Stadion Pratt & Whitney, Minggu (15/10/2023) dini hari WIB. Meskipun hanya laga persahabatan, beban di pundak Nagelsmann cukup berat. Hal ini mengingat Jerman menang atas tim raksasa Perancis dalam laga uji coba terakhir setelah Flick dipecat.
Phillip Lahm, mantan kapten timnas Jerman, menjelaskan, banyak hal harus dibenahi, mulai dari stabilitas tim, gaya bermain, hingga pemilihan dan hierarki pemain. ”(Jerman) Kekurangan semua itu akhir-akhir ini. Tidak ada waktu lebih, tetapi pemimpin yang baik bisa memperbaiki itu dalam beberapa bulan,” terangnya, dikutip The Guardian.
Lahm mencontohkan sosok pelatih Maroko Walid Regragui yang baru menukangi tim akhir Agustus 2022. Hanya kurang dari empat bulan, dia sukses membawa Maroko lolos ke semifinal Piala Dunia Qatar. Prestasi itu adalah yang tertinggi dalam keikutsertaan tim kuda hitam tersebut.
Masalah terbesar yang sudah menanti Nagelsmann adalah soal motivasi tim. Mereka sama sekali tidak kekurangan bakat dengan para pemain bintang dunia, seperti bek Antonio Ruediger, gelandang Ilkay Gundogan, dan penyerang Thomas Mueller. Kedalaman skuad mereka selalu dinilai bisa berbicara banyak.
Namun, penampilan Die Mannschaft selalu antiklimaks. Padahal, mereka dipimpin Flick yang dikenal sebagai pelatih top dunia. Adapun sebelum bersama Jerman, Flick mengantar Bayern Muenchen untuk meraih treble winner atau tiga gelar juara sekaligus musim 2019-2020. Dia pun dinilai pantas memimpin skuad berbakat Jerman.
(Jerman) Kekurangan semua itu akhir-akhir ini. Tidak ada waktu lebih, tetapi pemimpin yang baik bisa memperbaiki itu dalam beberapa bulan.
Tanda tanya tertuju ke Nagelsmann. Apakah dia mampu mengerjakan yang gagal dilakukan Flick? Mengingat, dia belum terbukti bisa sukses di klub besar. Terakhir kali, Nagelsmann dipecat dari Muenchen sebelum genap dua musim. Kepemimpinannya yang kurang baik dipertanyakan oleh manajemen klub.
Nagelsmann terlihat berupaya mengatasi soal motivasi jelang debutnya. Dalam pengumuman daftar skuad, dia memanggil kembali bek veteran Borussia Dortmund, Mats Hummels (34). Hummels terakhir kali membela Jerman saat tersingkir di babak 16 besar Piala Eropa 2020, pertengahan 2021.
Menurut Nagelsmann, bek peraih juara dunia bersama Jerman di 2014 itu dibutuhkan untuk pendekatan strategi. Hummels yang sangat tenang ketika membangun serangan dari bawah sangat cocok untuk berhadapan versus tim dengan pendekatan bertahan total. Namun, hal terpenting adalah kepemimpinannya di dalam dan luar lapangan.
”Dia memiliki pemahaman yang hebat terhadap permainan ini. Dia juga bisa melatih dan memimpin rekan-rekannya dengan pengalaman yang dimiliki. Dua kemenangan nanti (lawan AS dan Meksiko) akan sangat penting untuk kami dan para pendukung. Kami butuh sesuatu untuk membakar semangat ke Piala Eropa,” kata Nagelsmann.
Nagelsmann dikenal sebagai pelatih yang bisa mengembangkan potensi pemain muda, seperti dilakukan di RB Leipzig dan Hoffenheim. Hal itu memberikan segudang asa untuk perkembangan bakat terbaik Jerman, antara lain gelandang Muenchen, Jamal Musiala (20), dan gelandang Bayer Leverkusen, Florian Wirtz (20).
Di sisi lain, tim AS sudah siap memberikan memori pahit dalam debut Nagelsmann. Mereka memiliki banyak sosok yang pernah atau masih berkompetisi di Liga Jerman. Gelandang Giovanni Reyna (20) merupakan rekan setim Hummels di Dortmund. Sementara itu, sang pelatih, Gregg Berhalter, pernah bermain tujuh musim di Jerman.
Skuad AS dalam moral tertinggi setelah Berhalter kembali. Didepak seusai Piala Dunia Qatar, setelah melatih AS selama empat tahun (2018-2022), Berhalter kembali dipercaya memimpin tim pada Agustus 2023. Dia diyakini sebagai sosok paling tepat untuk mempersiapkan tim yang merupakan tuan rumah Piala Dunia 2026 tersebut.
Reyna dipanggil kembali ke skuad untuk pertama kali sejak era kedua kepemimpinan Berhalter. Hubungan keduanya memburuk di Piala Dunia. Reyna kecewa karena kurang menit bermain, sedangkan Berhalter tidak puas dengan sikap sang pemain. Masalah tersebut sampai menyeret kedua orangtua Reyna dan istri Berhalter.
Pemanggilan itu menandakan konflik dalam tubuh AS telah berlalu. ”Kembalinya Gregg dan Gio seperti mengisi dua kepingan yang hilang dalam tim ini. Anda tidak bisa memiliki keluarga seutuhnya tanpa kehadiran semua sosok. Sangat senang melihat mereka kembali,” kata penyerang AS, Tim Weah, kepada USA Today. (AP/REUTERS)