Ancaman Nyata di Balik Skandal Judi Zaniolo dan Tonali
Hukuman berat membayangi Tonali dan Zaniolo jika terbukti berjudi di ajang resmi yang dilarang oleh FIGC. Skandal Toney berpotensi terulang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
FLORENCE, JUMAT — Skandal perjudian kembali mendera Liga Inggris. Setelah kasus penyerang Brentford, Ivan Toney, yang telah dijatuhi hukuman, kini tuduhan tertuju ke pemain Newcastle United, Sandro Tonali, dan Aston Villa, Nicolo Zaniolo. Kasus kedua pemain itu bisa berbuntut panjang jika terbukti melanggar aturan Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Kabar mengejutkan datang dari persiapan tim nasional Italia di pusat latihan Coverciano, Jumat (13/10/2023). Jelang laga versus Malta dan Inggris, mereka memulangkan Tonali dan Zaniolo ke klub masing-masing. Kedua pemain timnas itu sedang diinvestigasi karena keterlibatan bermain di platform judi digital ilegal.
”Terlepas dari sifat kejadiannya, mengingat kedua pemain itu tidak dalam kondisi yang diperlukan untuk menghadapi pertandingan yang dijadwalkan beberapa hari ke depan, Federasi telah memutuskan, juga untuk perlindungan mereka, untuk mengizinkan mereka kembali ke klub masing-masing,” terang FIGC.
Investigasi bermula pada Selasa lalu ketika gelandang Juventus, Nicolo Fagiolo, diselidiki atas dugaan pelanggaran judi di platform ilegal oleh jaksa kota Turin. Setelah itu, media-media Italia mengabarkan, Tonali dan Zaniolo ternyata juga terlibat dalam kasus itu. Alhasil, seusai rapat, FIGC sepakat memulangkan kedua pemain itu.
Perjudian bukanlah sebuah kejahatan di Italia selama bertaruh dalam platform legal yang diakui oleh pemerintah. Jika kedapatan bertaruh di platform ilegal, seperti dugaan terhadap Tonali dan Zaniolo, terdapat potensi hukuman 3 bulan penjara atau denda berkisar 51.000 euro sampai 516.000 euro.
Sampai saat ini belum diketahui tipe taruhan yang dilakukan Tonali dan Zaniolo. Menurut The Athletic, mereka terancam hukuman sangat berat jika terbukti bertaruh dalam ajang yang diselenggarakan oleh FIGC, FIFA, dan UEFA. Hukumannya bisa sampai larangan bermain tiga tahun dan denda 25.000 euro.
Kecanduan judi, kata Abodi, akan berdampak sangat buruk terhadap industri sepak bola. Karena itu, masalah tersebut harus dimusnahkan sejak dini.
Skandal judi sebelumnya melibatkan Toney, penyerang timnas Inggris. Dia dijatuhi sanksi larangan bermain 8 bulan dan denda 57.000 euro karena terbukti melanggar aturan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tentang perjudian. Penyerang 27 tahun itu baru bisa bermain untuk klub dan timnas setelah 16 Januari 2024.
Adapun Toney terbukti memasang 126 kali taruhan di kompetisi yang sama dengan klubnya bernaung. Banyak di antara taruhan itu dipasang untuk kemenangan tim dan kontribusi dirinya sendiri. Sebanyak 16 kali, dia memasang Brentford untuk keluar sebagai pemenang. Toney juga memasang 15 kali bahwa dirinya akan mencetak gol.
Masih di Inggris, pada bursa transfer jelang musim ini, Manchester City batal membeli pemain West Ham United, Lucas Paqueta, senilai 85 juta poundsterling karena terungkap bahwa pemain itu tengah diinvestigasi terkait pelanggaran aturan soal perjudian oleh FA.
Menteri Olahraga Italia Andrea Abodi mengatakan, keputusan untuk memulangkan Tonali dan Zaniolo sudah tepat. ”Kredibilitas sistem sepak bola lebih penting dibandingkan beberapa pertandingan kualifikasi. Kedengarannya menyakitkan, tetapi itulah kenyataannya. Mengingat bahwa kecanduan judi bukan hanya masalah sepak bola, melainkan penyakit sosial,” kata Abodi seperti dikutip Football Italia.
Kecanduan judi, kata Abodi, akan berdampak sangat buruk terhadap industri sepak bola. Karena itu, masalah tersebut harus dimusnahkan sejak dini.
”Ketika saya menjadi Presiden Serie B (divisi dua Liga Italia), kami berinisiatif menjelaskan risiko pengaturan skor dan kecanduan judi. Kami harus menghadapi ini bersama-sama,” ujarnya.
Newcastle dan Villa menjadi pihak yang paling berpotensi dirugikan jika tuduhan tersebut terbukti. Adapun Tonali baru saja didatangkan pada musim panas lalu dari AC Milan dengan mahar sekitar 70 juta euro. Sementara itu, Zaniolo datang dari Galatasaray dengan pinjaman dan opsi pembelian pada akhir musim. (AP/AFP)