Pemerintah Siapkan Penyelenggaraan PON di Aceh dan Sumut
PON dengan tuan rumah dua provinsi untuk pertama kalinya akan digelar di Aceh dan Sumut pada September 2024. Lokasi pertandingan, cabang olahraga, hingga akomodasi bagi atlet ataupun suporter pun disiapkan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah persiapan dilakukan pemerintah terkait rencana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara pada 8-20 September 2024. Persiapan dimaksud semisal terkait lokasi yang akan menjadi tempat para atlet PON bertanding.
”Kaitannya dengan persiapan kedua provinsi ini, (di) Aceh dalam waktu dekat itu nanti akan dilakukan pembangunan 13 venue renovasi dan satu venue dayung pembangunan baru. (Pihak) yang mengerjakan (Kementerian) PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sehingga kami yakin semuanya akan selesai paling lambat Juli akhir atau Agustus tahun depan, pasti akan siap,” kata Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Suwarno menuturkan ada beberapa usulan masih dalam pertimbangan, seperti terkait kolam renang, lapangan tembak luar ruang dan dalam ruang, satu stadion bulu tangkis yang ada di Pidie, serta kanopi untuk sepatu roda. ”Mudah-mudahan ini akan jadi bahan masukan yang akan diambil (untuk) keputusan berikutnya. Untuk beberapa venue yang lain, itu akan dilakukan oleh APBD Aceh, harapannya karena ini sifatnya renovasi yg tidak terlalu berat, maka akan selesai pada waktunya,” katanya.
Sehubungan persiapan di Sumatera Utara, Kementerian PUPR pun mengerjakan stadion. ”Beberapa pembangunan yang dilakukan di Sumut itu, satu, stadion madya, itu nanti (untuk) atletik sudah dimulai. Untuk GOR bela diri sudah dimulai. Dan, Sumut melibatkan kabupaten (serta) kota untuk melakukan persiapan, baik itu membangun baru maupun renovasi di kabupaten/kota masing-masing,” ujar Suwarno.
Melihat kesiapan tersebut, Suwarno menuturkan, tak ada alasan PON tidak dilaksanakan tahun depan. ”Untuk cabang olahraga, masih akan kita lihat. Sekarang akan ada babak kualifikasi, kualifikasi akan selesai di November karena terakhir kita akan menunggu korwil yang di Sumatera Utara. Di Riau itu pada akhir bulan ini. Sedangkan satu lagi, PON bela diri, akan dilaksanakan di Kota Bekasi dan Bogor, November. Itu juga sebagian dari cabang olahraga dijadikan tahapan dari babak kualifikasi,” katanya.
Suwarno menuturkan, PON XXI akan dibuka di Banda Aceh pada 8 September 2024 dan ditutup di Sumatera Utara pada 20 September 2024. Dia pun menjawab ketika ditanya apakah pemilihan dua provinsi tersebut berasal dari pusat atau usulan dari bawah.
”Itu sudah melalui bidding. Jadi, pada saat kita laksanakan PON di Papua, sebetulnya, kan, Papua Barat pengin ikut. Tapi, di PP Nomor 17 Tahun 2007 itu, kan, menyebutkan PON (dilaksanakan di) satu provinsi. Dengan demikian, (PP) itu direvisi dan (kali) ini merupakan penyelenggaraan PON (di) dua provinsi atau lebih yang pertama. Jadi, bagi kami, ini merupakan pengalaman pertama menyelenggarakan PON (di) dua provinsi,” kata Suwarno.
Ini merupakan penyelenggaraan PON (di) dua provinsi atau lebih yang pertama. Jadi, bagi kami, ini merupakan pengalaman pertama menyelenggarakan PON (di) dua provinsi.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menuturkan, pihaknya pun menyiapkan di sisi kelancaran bagi media untuk meliput dan menyiarkan PON XXI.
Dampak ekonomi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan, selain kesiapan di sisi lokasi dan cabang olahraga, rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo kali ini juga membahas kesiapan anggaran. Kepala Negara pun memberikan arahan berkaitan dengan dampak ekonomi.
”Tadi Bapak Presiden memberikan arahan, termasuk dalam lingkup kami di Kemenparekraf adalah bagaimana menyiapkan promosi wisata di tiap-tiap provinsi dan sekitarnya. (Hal ini) untuk memastikan bahwa PON 2024 ini tentunya akan menghadirkan geliat ekonomi serta dampak terhadap peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja,” kata Sandiaga.
Presiden mengarahkan Kemenparekraf menyiapkan promosi wisata di tiap-tiap provinsi dan sekitarnya. Hal ini untuk memastikan PON 2024 akan menghadirkan geliat ekonomi serta dampak terhadap peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja.
Dia menuturkan, di Sumatera Utara ada destinasi superprioritas Danau Toba dan destinasi ekowisata lainnya, seperti Bukit Lawang. ”Dan, di Aceh juga kita bisa mengemas ini sebagai bagian dari wisata religi dan juga wisata yang berkaitan dengan 20 tahun peringatan bencana tsunami. Ini akan kami siapkan, sekaligus juga acara pembukaan dan penutupannya, yang kita harapkan akan mampu menyukseskan PON 2024,” ujar Sandiaga.
Sehubungan dampak ekonomi, Sandiaga menuturkan bahwa untuk destinasi wisata superprioritas pihaknya selalu melihat tambahan kunjungan wisatawan secara signifikan setiap kali ada kegiatan. ”Kisarannya antara peningkatan 10-15 persen dari target awal di mana event ini menambah kualitas dari kunjungan wisatawan,” katanya.
Kemenparekraf akan memfokuskan pergerakan wisatawan Nusantara karena PON XXI akan dilakukan di beberapa daerah. ”Sesuai dengan perhitungan data, pergerakan wisatawan Nusantara dari BPS (Badan Pusat Statistik), maka pergerakan setiap wisatawan antarkabupaten di atas enam jam itu dihitung sebagai pergerakan wisata Nusantara. Jadi, ini yang akan kita fokuskan ke depan,” ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, persiapan dan kalkulasi pun dilakukan di sisi akomodasi pariwisata dan teknis penyelenggaraan karena lokasi pertandingan tersebar di beberapa kabupaten. ”Kelengkapan fasilitas pariwisata, seperti homestay ataupun hotel-hotel yang nonbintang ini kita siapkan untuk menampung karena bukan hanya pesertanya, tapi juga pendukung dan suporternya yang nanti akan datang untuk meramaikan PON 2024 di Aceh-Sumut,” kata Sandiaga.