McTominay Buktikan Manchester United Masih Bisa Membaik
Scott McTominay adalah pahlawan yang mengeluarkan sementara Manchester United dari periode buruk. Ketajaman McTominay wajib dioptimalkan Erik ten Hag agar MU konsisten meraih hasil positif.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Hanya berada di lapangan selama 11 menit sudah cukup bagi Scott McTominay mengeluarkan Manchester United dari tren kekalahan di Stadion Old Trafford. Gelandang asal Skotlandia itu membuktikan bahwa skuad ”Setan Merah” masih memiliki potensi untuk membalikkan situasi buruk di awal musim ini.
Masuk pada menit ke-87 untuk menggantikan Sofyan Amrabat yang kelelahan, McTominay mencetak brace atau dua gol pada masa perpanjangan waktu untuk membawa MU unggul, 2-1, atas Brentford, Sabtu (7/10/2023).
Ia menyamakan kedudukan pada menit ke-90+3 melalui sepakan di muka gawang Brentford, kemudian sundulan McTominay yang memanfaatkan operan Harry Maguire mengunci kemenangan MU pada menit ke-90+7.
McTominay menjadi sosok penyelamat MU yang ketinggalan lebih dulu melalui sepakan gelandang Brentford, Mathias Jensen, ketika laga baru berjalan 26 menit. Hal itu menjadi pembuktian pemain berusia 26 tahun terhadap kemampuannya agar mendapat lebih banyak menit bermain pada musim ini.
Dari 11 laga yang dimainkan MU pada musim ini, McTominay hanya mencatatkan kesempatan tampil di enam laga dengan durasi 210 menit. Itu artinya, ia hanya mendapat rerata kesempatan bermain sekitar setengah jam per gim.
Dari enam pertandingan itu, McTominay hanya dua kali masuk dalam susunan 11 pemain utama. Itu terjadi pada laga melawan Brighton & Hove Albion dan Burnley di Liga Inggris. Kemudian, ia menjalani tiga pertandingan dengan status pemain cadangan yang tak terpakai.
Ten Hag tidak menggunakan McTominay secara optimal dalam dua kesempatan itu. Ia menempati posisi yang asing sebagai gelandang sayap pada duel menghadapi Brighton, lalu bermain lebih dalam sebagai gelandang bertahan di duel kontra Burnley.
Padahal, McTominay memiliki insting gol yang bagus, terutama dalam peluang bola mati. Dua gol ke gawang Brentford membuktikan McTominay bisa menempatkan diri dengan baik di tengah kepungan pemain belakang lawan.
Terkait gol, ia telah mencetak enam gol untuk Skotlandia di ajang kualifikasi Piala Eropa selama tahun ini. Ketajaman McTominay membantu Skotlandia selalu menang, termasuk mengalahkan raksasa Eropa, Spanyol.
Dengan koleksi dua gol ke gawang Brentford, McTominay telah menyejajarkan diri dengan Bruno Fernandes sebagai pencetak gol terbanyak MU di Liga Inggris. Ia telah mengungguli dua penyerang andalan Ten Hag, Marcus Rashford (1 gol) dan Rasmus Hojlund (0), serta dua gelandang yang kerap menjadi harapan mencetak gol, yaitu Casemiro dan Christian Eriksen, yang masing-masing baru menghasilkan sebuah gol di liga.
”Ini adalah salah satu momen terfavorit saya di lapangan. Dua gol di masa-masa akhir sangat luar biasa, tetapi saya hanya senang memberikan kontribusi kepada tim dan membuktikan kepada orang-orang apa yang bisa saya lakukan,” ucap McTominay dilansir BBC.
McTominay mengungkapkan, kebisingan Old Trafford yang menyemangati skuad MU untuk mengejar gol membuat dirinya tidak bisa mendengar instruksi penuh dari Ten Hag. Ia hanya mendengar, ”’Masuk dan cetaklah gol’. Mungkin hanya itu yang saya dengar dan saya melakukannya.”
Modal berbenah
Kemenangan atas Brentford hadir di momen yang tepat bagi MU. Sebab, mereka bisa kembali meraih hasil positif sebelum jeda kompetisi memasuki periode laga internasional, pertengahan Oktober ini.
”Hasil yang masif. Semua orang tahu kami dalam periode sulit, tetapi kami memiliki para pejuang di skuad yang tidak pernah menyerah. Semoga kami bisa bangkit melalui hasil ini dan tampil lebih baik setelah jeda internasional,” ucap McTominay.
Selain McTominay, Ten Hag juga memiliki harapan dari performa bek senior, Jonny Evans, dan penyerang sayap muda, Alejandro Garnacho. Keduanya pantas mendapat menit bermain lebih sebagai pemain utama.
Evans, misalnya, baru menjalani dua laga liga sebagai pemain inti yang berakhir kemenangan. Sebelum membantu MU menumbangkan Brentford, Evans juga mencetak asis untuk mengalahkan Burnley, 23 September lalu.
Dalam laga menghadapi Brentford, bek berusia 35 tahun itu menjadi opsi utama bagi kiper Andre Onana, untuk memulai serangan dengan operan pendek. Selain itu, Evans tampil kokoh dengan catatan lima kemenangan duel udara defensif serta melakukan tiga tekel sukses. Tidak ada pemain MU lain yang bisa menyaingi Evans dalam dua catatan statistik itu.
Sementara itu, Garnacho kembali membuktikan bakat besarnya. Masuk untuk menggantikan Marcus Rashford pada menit ke-63, kemampuan Garnacho untuk duel satu lawan satu dengan bek lawan meningkatkan ancaman ”Setan Merah” dari sisi sayap kiri.
Gol penyama kedudukan MU pun di awali pergerakan Garnacho yang bisa tetap mengirimkan umpan ke kotak penalti Brentford meski dikawal dua pemain lawan. Garnacho telah menunjukkan dirinya cocok sebagai pemain sayap pelayan bagi rekan-rekannya.
Hasil brutal
Manajer Brentford Thomas Frank menilai hasil akhir amat kejam bagi timnya. Setelah bertahan dengan baik selama 90 menit, Brentford gagal keluar dari rentetan catatan tak menang dalam tujuh gim sebelumnya akibat sepasang gol MU pada masa perpanjangan waktu.
”Saya pikir kami melakukan banyak hal tepat yang diperlukan ketika bermain di Old Trafford. Kalah tentu adalah hasil yang sangat brutal bagi kami, setidaknya seri mungkin lebih adil bagi kami,” tutur Frank kepada Sky Sports.
Menurut Frank, dua gol kemenangan MU adalah bagian dari indahnya permainan sepak bola. Ia menilai, bola datang di area yang menguntungkan MU untuk mencetak gol.