Asian Games Hangzhou resmi ditutup pada Minggu (8/10/2023) malam dengan meninggalkan sejumlah catatan menawan, termasuk sejumlah rekor dunia. Tuan rumah China memamerkan dominasinya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·3 menit baca
HANGZHOU, KOMPAS — Asian Games Hangzhou 2022, yang resmi ditutup di Stadion Utama Hangzhou, China,Minggu (8/10/2023), meninggalkan jejak prestasi mendunia. Selain penyelenggaraan yang menawan, China juga memamerkan dominasinya di olahraga Asia.
Sebanyak26 rekor Asia dan 13 rekor dunia dari tujuh cabang olahraga terukir di ajang itu. ”Asian Games ini menjadi rekor baru olahraga Asia dan membawa kejayaan baru bagi peradaban. Para atlet dari seluruh Asia telah berupaya mencapai keunggulan dalam kompetisi dan semangat. Vitalitas mereka adalah perwujudan dari semangat kepahlawanan Asia,” kata Presiden Komite Olimpiade China Gao Zhidan memberikan ucapan perpisahan ke para peserta.
Sebagian besar rekor itu diciptakan atlet-atlet China. Hasil itu pun kian menegaskan dominasi China dalam percaturan olahraga Asia. Mereka tanpa aral untuk melanjutkan tradisi menjadi juara umum sejak edisi New Delhi 1982. Bahkan,China menciptakan rekor sebagai negara pertama yang menembus raihan 200 medali emas di Asian Games yang digelar sejak 1951 silam.
China meraup total 201 emas, 111 perak, dan 71 perunggu. Jumlah medali mereka jauh mengungguli Jepang, negara tuan rumah edisi berikutnya, yang menempati peringkat kedua dengan koleksi 52 emas, 67 perak, dan 69 perunggu.
Sementara India menjelma menjadi kekuatan baru olahraga Asia. Mereka menempati peringkat keempat dengan 28 emas, 38 perak, dan 41 perunggu. Selain itu, duta India juga mengukir sejumlah rekordi panahan, atletik, dan menembak.
Momen tak terlupakan
Pelaksana Tugas Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Raja Randhir Singh menyampaikan, Asian Games 2022 berjalan sukses. Dalam 16 hari pelaksanaan, ajang kali ini telah menghasilkan banyak momen yang tidak terlupakan.
Terima kasih kepada Pemerintah China, Komite Olimpiade China, warga Hangzhou, dan panitia. Kalian telah menjadikan Asian Games ini sukses luar biasa. Ini pertemuan singkat yang indah. Anda semua akan diingat selalu, sekarang dan di masa depan.
”Terima kasih kepada Pemerintah China, Komite Olimpiade China, warga Hangzhou, dan panitia. Kalian telah menjadikan Asian Games ini sukses luar biasa. Ini pertemuan singkat yang indah. Anda semua akan diingat selalu, sekarang dan di masa depan,” katanya.
Serupa pembukaan, panitia lokal memamerkan teknologi termutakhir dalam seremoni penutupan. Mereka menyiapkan rumput digital berskala besar yang dilengkapi dengan 40.000 titik cahaya yang terjalin secara merata. Rumput khusus yang menutupi sebagian besar lapangan di stadion itu bisa memunculkan beragam tema warna dan gambar yang terus berubah-ubah sesuai tema pertunjukan yang ditampilkan.
Dalam seremoni penutupan yang dihadiriPerdana Menteri China Li Qiang itu, panitia pelaksana menampilkan pertunjukansyahdu bertema ”Kenangan Abadi di Hangzhou”. Mereka mencoba membawa semua tamu untuk terus mengenang momen-momen bersejarah nan indah di Hangzhou.
”Sungai Qiantang terus mengalir ke laut dan cahaya Asia akan terus bersinar terang di masa depan. Api Asian Games sebentar lagi padam, tetapi semangatnya akan tetap hidup. Bersama-sama, kita akan menulis babak baru komunitas Asia dengan masa depan bersama,” ujar Gao Zhidan sentimental.
Seremoni lalu dilanjutkan dengan pemberian obor dari Wali Kota Hangzhou Yao Gao ke Randhir Singh. Obor lalu diserahkankepada Gubernur Prefektur Aichi Hideaki Ohmura dan Wakil Wali Kota Nagoya Hideo Nakata. Asian Games edisi selanjutnya, yaitu pada 2026, akan digelardi Prefektur Aichi dan ibu kotanya, Nagoya, di Jepang.