Jude Bellingham memainkan peran sentral dalam kemenangan 3-2 Real Madrid atas Napoli. Eposnya terus mengalir di awal musim.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
NAPOLI, RABU – Real Madrid mengemas kemenangan kedua di Liga Champions Eropa dengan membungkam tuan rumah Napoli, 3-2, di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli, Italia, Rabu (4/10/2023) dini hari WIB. Jude Bellingham kembali melanjutkan epos atau kisah kepahlawanannya dengan menginspirasi kebangkitan Real di babak pertama.
Bellingham menyumbang satu asis dan satu gol di laga ini. Dengan tambahan satu gol, Bellingham sudah mengoleksi total delapan gol untuk Real dari sembilan laga di awal musim.
Golnya ke gawang Napoli merupakan yang kedua bagi Real di Liga Champions. Pada laga pertama menghadapi Union Berlin, Bellingham muncul menjadi pahlawan kemenangan Real melalui gol semata wayangnya. Gelandang timnas Inggris itu pun menyamai catatan Cristiano Ronaldo dan Christian Karembeu yang sukses mencetak gol di dua laga awal Liga Champions Eropa bersama Real.
Dia selalu fokus pada pertandingan dan tahu apa yang harus dilakukan.
“Ini mengejutkan saya, dia berusia 20 tahun dan kepribadiannya seperti itu. Dia selalu fokus pada pertandingan dan tahu apa yang harus dilakukan. Kualitas, keterampilan, dan kekuatan fisiknya tak tertandingi. Jelas penuh kejutan, dia mengejutkan semua orang dalam tim,” kata pelatih Real, Carlo Ancelotti, dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.
Bermain di depan pendukungnya sendiri, para pemain Napoli tampil menekan dan mengambil inisiatif serangan sejak awal. Pelatih Napoli, Rudi Garcia, mengincar kemenangan dengan menurunkan kekuatan penuh. Menerapkan formasi 4-3-3, Garcia menugaskan Victor Osimhen, Khvicha Kvaratskhelia, dan Matteo Politano di lini serang. Politano kerap merepotkan bek kiri Real, Eduardo Camavinga, yang cenderung terlambat bergerak untuk menutup lubang di areanya.
Inisiatif serangan Napoli akhirnya berhasil setelah sundulan Leo Ostigard menjebol gawang Real. Gol Ostigard berawal dari skema sepak pojok yang berakhir kemelut di jantung pertahanan Real. Ostigard memanfaatkan kekosongan gawang Real yang ditinggal kiper Kepa Arrizabalaga. Kepa telanjur keluar dari sarangnya untuk menghalau bola hasil sepak pojok.
Epos Bellingham dimulai setelah itu. Setelah tertinggal, para pemain Real mulai menerapkan garis pertahanan tinggi untuk mempersulit para pemain Napoli dalam membangun serangan. Penyerang dan gelandang Real naik menekan para pemain Napoli yang tengah menguasai bola. Upaya ini berhasil setelah Bellingham mencuri bola operan kapten Napoli, Giovanni Di Lorenzo.
Dalam kondisi tersebut, struktur pertahanan Napoli yang belum sempurna dengan mudah dieksploitasi Bellingham. Dia segera mengirimkan bola kepada Vinicius Junior yang berdiri bebas. Dengan tenang Vinicius mengarahkan bola ke sudut kiri bawah gawang tanpa mampu diantisipasi kiper Napoli, Alex Meret.
Bellingham melanjutkan kisah kepahlawanannya dengan mencetak gol yang membuat Real berbalik unggul. Ia menggiring bola dari lapangan tengah tanpa mampu dihentikan satu pun pemain Napoli. Bellingham melewati tiga pemain Napoli sebelum mencetak gol lewat sepakan dari dalam kotak penalti.
“Kami bisa bermain mengimbangi Real Madrid dan ini merupakan demonstrasi kualitas. Saya menyesal setelah hasil imbang 1-1, tim kebobolan gol kedua karena kami terpecah belah sejenak. Kami harus segera kembali bersatu dan mulai lagi,” kata Rudi Garcia, dikutip dari laman Napoli.
Penalti kontroversial
Memasuki babak kedua, Napoli meningkatkan intensitas serangan. Serangan demi serangan yang dilancarkan para pemain Napoli sempat membuat lini belakang Real kewalahan dalam menghalau serangan. Di titik ini Napoli mendapatkan hadiah penalti kontroversial setelah wasit menganggap bek Real, Nacho, melakukan handsball di dalam kotak penalti.
Keputusan wasit itu mengundang kemarahan Ancelotti. Ia menilai Nacho tidak bisa mengelak saat bola meluncur mengenai tangannya. “Saya pikir itu bukan penalti. Bola hasil sepakan memantul ke tangan Nacho. Anda tidak dapat memotong tangan Anda! Aturannya mengatakan bahwa saat melakukan rebound, Anda tidak boleh melakukan pelanggaran,” ujar Ancelotti.
Meski begitu, wasit bergeming dengan keputusannya. Piotr Zielinski yang menjadi eksekutor penalti sukses menaklukkan Kepa. Gol penyeimbang itu membuat para pemain Napoli tampil kian menggila dengan terus menggempur pertahanan Real. Kepa harus jatuh bangun dalam mengamankan gawangnya. Ia tercatat melakukan lima penyelamatan penting.
Namun, Real justru mampu mencuri gol melalui sepakan keras Federico Valverde dari luar kotak penalti. Valverde yang mendapatkan bola liar hasil sapuan bek Napoli saat skema sepak pojok mengarahkan bola secara tepat ke gawang. Walakin, wasit menyatakan itu adalah gol bunuh diri Meret lantaran bola sempat membentur mistar dan memantul ke dalam gawang setelah terkena punggung sang kiper. Keunggulan 3-2 Real bertahan hingga pertandingan usai.
“Ada penyesalan besar atas hasil ini. Selama kurang lebih dua puluh menit mereka tak mampu keluar kotak penalti karena kami menutupnya dari belakang. Sayangnya kami tak mampu mewujudkan keunggulan meski punya dua atau tiga peluang yang sangat bagus,” kata Politano.
Kemenangan atas Napoli melapangkan jalan Real untuk menguasai puncak Grup C dengan enam poin. Napoli menguntit di peringkat kedua dengan tiga poin. Pada pertandingan lainnya, wakil Inggris bertumbangan di Liga Champions. Arsenal takluk 1-2 di kandang Lens, sedangkan Manchester United dipermalukan tamunya, Galatasaray, di Stadion Old Trafford. (REUTERS)