Pemanjat Desak Made Rita Kusuma Dewi dan lifter Rahmat Erwin Abdullah meraih medali emas bagi Indonesia. Mereka juga memecahkan rekor Asian Games. rekor Asia dan rekor dunia.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·3 menit baca
SHAOXING, KOMPAS - Atlet panjat tebing Desak Made Rita Kusuma Dewi dan atlet angkat besi Rahmat Erwin Abdullah merebut meraih medali emas bagi kontingen Indonesia. Keduanya juga memecahkan rekor dalam torehan prestasi mereka.
Rahmat memecahkan rekor dunia untuk angkatan clean and jerk dan rekor Asian Games untuk total angkatan. Desak memecahkan rekor Asia dan sekaligus Asian Games pada nomor speed putri.
Desak mencetak waktu 6,364 detik, memecahkan rekor Asia atas nama Deng lijuan dengan waktu 6,47 detik yang dibuat di Villars (Swiss) pada 2 Juli 2023. Hasil itu menyelamatkan wajah tim panjat tebing Indonesia setelah duo pemanjat putra yang justru tampil antiklimaks.
"Sebelum kompetisi, saya selalu meyakinkan diri kalau saya sudah bekerja keras dan sudah berlatih sedemikian rupa. Ini adalah puncak prestasi yang saya inginkan selain Olimpiade Paris (2024). Jadi, saya selalu berdoa untuk bisa dan sayalah juaranya," ujar Desak usai final di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre, China. Selasa (3/10/2023).
Desak yang berstatus pemanjat tercepat babak kualifikasi mengarungi putaran final dengan penuh meyakinkan. Pembawaannya sangat tenang di setiap perlombaan.
Pada final, Desak melawan wakil tuan rumah Lijuan Deng yang didukung suporter yang memenuhi tribune. Desak tidak panik sedikit pun. Atlet asal Bali itu mampu menjaga konsistensinya sehingga berhasil menaklukkan Deng.
Dia mencatat waktu 6,364 detik. Sedangkan Deng membukukan waktu 6,435 detik. "Saya selalu berusaha untuk tidak mau memikirkan lawan. Saya memilih untuk fokus kepada diri sendiri saja dan bagaimana panjatannya agar bisa cepat, tenang, dan luwes," kata Desak.
Capaian multimakna
Capaian itu tidak hanya membawa Desak mempertahankan tradisi emas perseorangan speed putri Asian Games yang diraih oleh idolanya, Aries Susanti Rahayu pada edisi Jakarta-Palembang 2018.
Ini adalah puncak prestasi yang saya inginkan selain Olimpiade Paris (2024).
Selain itu, emas Asian Games 2022 menyempurnakan performa apik Desak dalam setahun terakhir. Selain meraih sejumlah medali seri Piala Dunia 2023, Desak berhasil menjadi kampiun Kejuaraan Dunia 2023 di Bern, Swiss, Agustus lalu. Prestasi itu turut memastikannya merebut satu tiket ke Olimpiade 2024.
Di samping emas dari Desak, tim panjat tebing Indonesia mempersembahkan dua perunggu, yaitu dari Rajiah Sallsabillah di putri dan Veddriq Leonardo di putra. Kesempatan panjat tebing menambah sumbangan medali masih terbuka dalam nomor estafet speed putra-putri, Rabu (4/10/2023).
Dari kelompok putra, sebagai dua pemanjat dengan catatan waktu tercepat di dunia, Veddriq yang memegang rekor dunia dengan waktu 4,90 detik dan Kiromal Katibin yang membuntuti dengan 4,97 detik justru gagal menembus final.
Hanya Veddriq yang menembus semifinal dan Katibin gagal. Pada semifinal, Veddriq menghadapi wakil Iran Reza Ali Pour Shenazandi Fard. Veddriq terpeleset di awal lomba dan sulit untuk menyusul karena lawannya bermain baik untuk menyelesaikan dan memenangi lomba.
Pada perebutan perunggu, dia justru bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Veddriq menang dengan catatan waktu 4,955 detik yang menjadi catatan waktu tercepat sepanjang perlombaan tersebut sekaligus mempertajam rekor baru untuk Asian Games atas namanya sendiri.
"Ini karena kesalahan saya sendiri. Saya tidak bisa bermain aman karena semua lawan adalah atlet top," kata Veddriq.
Sementara itu, Rahmat yang berlomba pada kelas 73 kilogram putra mencatat angkatan clean and jerk 201 kg dan memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri, 200 kg, yang dibuat di Bogota, Kolombia, pada 2022.
Pada kategori total angkatan, Rahmat mengangkat 359 kg dan memecahkan rekor Asian Games atas namanya sendiri, seberat 354 kg, yang dibuat selama babak proses babak final Asian Games Hangzhou sedang berlangsung.