Dengan dukungan transportasi publik yang terkoneksi dengan baik, nyaman, dan mudah diakses, para tamu Asian Games 2022 bisa mengenal kota tuan rumah, Hangzhou dan sekitarnya dengan lebih mudah.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·5 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga berjalan menuju kereta cepat di Kota Hangzhou, China, Minggu (24/9/2023). Kereta cepat menjadi pilihan warga yang bepergian ke tempat yang jauh. Moda transportasi lainnya, seperti kereta bawah tanah atau Metro Hangzhou dan bus saling terhubung dengan kereta cepat.
Walau jaraknya berjauhan, satu kota utama dan lima kota pendukung Asian Games Hangzhou, China 2022 serasa dekat. Hal itu tidak lepas dari keberadaan jejaring transportasi umum yang lengkap, saling terhubung, dan mudah untuk diakses. Dengan begitu, para tamu dari penjuru Asia pun bisa lebih mengenal wilayah Hangzhou dan sekitarnya.
Tiba-tiba, mata terbuka karena deringan suara panggilan telepon aplikasi Whatsapp. ”Kamu di mana? Ayo cepat turun, kita sudah sampai,” ujar rekan yang memperingatkan untuk turun di Stasiun Kereta Jinhua, Provinsi Zhejiang, saat Kompas akan meliput laga sepak bola antara Indonesia dan Korea Utara dalam laga terakhir penyisihan grup Asian Games 2022 di Stadion Zhejiang Normal University East, Jinhua, Minggu (24/9/2023).
Beruntung, telepon berdering di waktu yang tepat. Telat lima detik lagi, alamat kereta kembali berjalan dan baru akan berhenti sekitar 45 menit kemudian di Stasiun Jiangshan, Zhejiang. Terang saja, baru beberapa langkah kaki keluar dari kereta itu, pintu otomatis kereta langsung tertutup dan kereta menghilang dari pandangan hanya dalam hitungan detik.
Itu sedikit menggambarkan betapa nyamannya kereta tersebut. Saat tubuh lelah, kereta yang berjalan dengan stabil dan nyaris tanpa guncangan itu bisa lekas meninabobokan diri ke alam mimpi. Padahal, laju kereta itu tidak main-main, rata-rata mencapai 300 kilometer (km) per jam.
Warga berjalan menuju kereta cepat di Kota Hangzhou, China, Minggu (24/9/2023). Kereta cepat menjadi pilihan warga yang bepergian ke tempat yang jauh. Moda transportasi lainnya, seperti kereta bawah tanah atau Metro Hangzhou dan bus saling terhubung dengan kereta cepat.
Ya, karena kereta itu adalah kereta cepat yang menghubungkan Shanghai, kota yang berjarak 180 km ke arah timur laut dari Hangzhou, dan Changsha (kota yang berjarak 895 km ke arah barat daya dari Hangzhou). Secara keseluruhan, kereta cepat itu membentang sepanjang 1.080-an km dari Shanghai hingga Changsha yang merupakan Ibu Kota Provinsi Hunan.
Kereta cepat itu sangat membantu. Kalau menggunakan kendaraan melintasi jalan bebas hambatan atau tol, waktu tempuh Shanghai-Changsha mencapai 11 jam 20 menit. Sebaliknya, waktu tempuh dengan kereta cepat hanya sekitar empat jam. Adapun kereta cepat mulai dikembangkan China sejak 2004 untuk mengoneksikan wilayahnya yang tersebar luas, terutama dari utara hingga selatan.
Kereta cepat itu memang tidak disediakan gratis oleh Panitia Pelaksana Asian Games 2022 (HAGOC). Akan tetapi, itu adalah pilihan terbaik kalau awak media ingin meliput ke arena-arena yang tersebar jauh di luar Hangzhou. Apalagi tarif tiketnya relatif terjangkau, sekitar Rp 200.000 untuk kelas dua atau kelas terendah rute Hangzhou-Jinhua sekali jalan.
Selain Hangzhou yang berstatus kota utama tuan rumah pesta olahraga Asia ke-19 tersebut, ada lima kota lainnya yang menjadi pendukung ajang tersebut. Tiga dari lima kota pendukung itu berjarak lebih dari 100 km dari Hangzhou, yakni Ningbo yang berjarak sekitar 150 km, Jinhua (sekitar 175 km), dan Wenzhou (sekitar 300 km).
Infografik Lokasi Penyelenggaraan Asian Games Ke-19
Kalau tidak ada kereta cepat, sangat sulit untuk menjangkau lokasi-lokasi tersebut. Untuk menuju Jinhua, misalnya, kalau menggunakan kendaraan melintasi jalan tol, waktu tempuh Hangzhou-Jinhua mencapai 2 jam 30 menit.
Tetapi, dengan kereta cepat, waktunya terpangkas menjadi kurang lebih 50 menit saja. Itu sangat penting untuk menghemat waktu dan energi di tengah aktivitas yang padat. Apalagi, jadwal pelaksanaan Asian Games 2022 cukup panjang, dari 23 September hingga 8 Oktober.
Dua kota lainnya berjarak kurang dari 100 km dari Hangzhou, yaitu Deqing dan Shaoxing (sekitar 60 km). Karena waktu tempuh melintasi jalanan umum ke salah satu kota itu hanya sekitar 40-60 menit, HAGOG menyediakan fasilitas transportasi khusus berupa bus yang dibagi untuk atlet dan ofisial, serta untuk awak media.
Bus itu mengantar jemput dengan waktu tertentu yang sudah terjadwal, antara lain dari Perkampungan Atlet ke arena pertandingan setiap atlet dan sebaliknya. Serta, dari Perkampungan Media ke arena pertandingan yang ingin diliput dan sebaliknya.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga naik kereta cepat dari Jinhua menuju Kota Hangzhou, China, Minggu (24/9/2023). Kereta cepat menjadi pilihan warga yang bepergian ke tempat yang jauh. Moda transportasi lainnya, seperti kereta bawah tanah atau Metro Hangzhou dan bus saling terhubung dengan kereta cepat.
Saya rasa Asian Games 2022 adalah salah satu ajang multicabang terbaik yang pernah saya ikuti.
”Saya rasa Asian Games 2022 adalah salah satu ajang multicabang terbaik yang pernah saya ikuti. Panitia menyiapkan semua keperluan dengan sangat memuaskan, mulai dari suvenir, penginapan, hingga transportasi. Sejauh ini, saya sangat nyaman berada di sini,” ungkap atlet jalan cepat Indonesia Hendro Yap seusai final jalan cepat 20 km di Qiantang River Green Belt, Hangzhou selaku Ibu Kota Zhejiang, Jumat (29/9/2023).
Kereta bawah tanah
Selain bus, panitia memberikan kartu akses kepada awak media untuk menggunakan transportasi umum berupa kereta bawah tanah jaringan Metro Hangzhou secara gratis. Asal paham cara dari dan menuju lokasi tujuan, kereta bawah tanah itu sangat nyaman dan cenderung lebih efektif serta efisien untuk menjangkau seisi Hangzhou.
”Hangzhou adalah salah satu kota penting di China. Dengan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka berkembang pesat. Tidak heran, mereka menjadi kota yang nyaman dengan akses jalan dan transportasi yang bagus. Maka itu, saya cukup senang setiap ke sini. Bahkan, ini ketiga kalinya saya ke sini,” kata Cooper, staf media HAGOC yang berasal dari Beijing, China di sela kegiatan tur ke Kota Tua Tangqi, Hangzhou, Jumat (22/9/2023).
Video suasana di dalam kereta cepat Hangzhou, China
Lagi pula, bus khusus yang disediakan tidak ada rute langsung dari satu arena ke arena lain. Bus itu harus kembali dahulu ke stasiun transit dan mengharuskan penumpang berpindah ke bus lain yang menuju arena tujuan selanjutnya. Tak jarang, itu membuat awak media tidak bisa memburu waktu jadwal pertandingan yang bersamaan ataupun berdekatan. Padahal, ada arena yang jaraknya berdekatan dan bisa lebih cepat sampai kalau bus itu tidak ke stasiun transit.
Terlepas dari itu, pengalaman menggunakan kendaraan umum di Hangzhou menjadi pengalaman baru yang mengesankan. Setidaknya, saat belum sempat merasakan kereta cepat Jakarta-Bandung yang baru diluncurkan, Kompas malah bisa menjajal kereta serupa di negara pembuatnya.
Sejauh ini, kekurangan fasilitas publik di Hangzhou hanya terlalu tepat waktu, nyaman, dan cepat. Akibatnya, tidak ada kesempatan untuk mengulur waktu dan istirahat alias tidur lebih lama selama perjalanan. Bagi mereka, waktu adalah emas sehingga tidak ada kata buang-buang waktu, apalagi membunuh waktu.