Gagal meraih medali pada nomor beregu Asian Games Hangzhou 2022, pebulu tangkis Indonesia harus segera bangkit. Mereka harus menghadapi persaingan perorangan pada 2-7 Oktober.
Oleh
YULIA SAPTHIANI, REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
PP PBSI
Gregoria Mariska Tunjung kalah dari Chen Yu Fei pada partai pertama Indonesia melawan China di pempat final bulu tangkis beregu putri Asian Games Hangzhou 2022. Di Binjiang Gymnasium, pada Jumat (29/9/2023), Gregoria kalah 14-21, 12-21 dan Indonesia tersingkir dengan skor 0-3.
HANGZHOU, SABTU - Tim bulu tangkis Indonesia gagal meraih medali dalam nomor beregu putra dan putri Asian Games Hangzhou 2022. Jeda tiga hari setelah tersingkir pada perempat final, harus dimanfaatkan skuad “Merah Putih” untuk membangkitkan kepercayaan diri dalam bersaing pada kategori perorangan.
Kekalahan Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan, dengan skor 0-3, tidaklah terlalu mengejutkan karena kekuatan tuan rumah berada di atas Indonesia. China akhirnya melaju ke final dan akan bersaing dengan Korea Selatan untuk berebut medali emas beregu putri di Binjiang Gymansium pada Minggu (1/10/2023).
China juga meloloskan tim putra setelah mengalahkan Jepang, 3-1, pada semifinal. Dalam laga puncak, Shi Yu Qi dan kawan-kawan akan bertemu dengan juara Piala Thomas 2022, India, yang menang atas Korea Selatan 3-2.
Pemakluman pada beregu putri berbeda dengan tim putra yang tak bisa memanfaatkan peluang saat berhadapan dengan Korea Selatan hingga kalah 1-3. Meski performa ganda putra Indonesia tertinggal dari Korea Selatan pada tahun ini, sektor tunggal putra memiliki keuntungan besar.
NOC INDONESIA
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berupaya menjangkau kok saat menghadapi Jeon Hyeok-jin (Korea Selatan) pada partai pertama babak perempat final bulu tangkis beregu putra Asian Games Hangzhou 2022 di Binjiang Gymnasium, China, Jumat (29/9/2023). Anthony menang, 21-15, 21-17.
Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Chico Aura Dwi Wardoyo, yang dipilih untuk bertanding, memiliki prestasi lebih baik dibandingkan tunggal putra Korea Selatan. Namun, dari tiga kemenangan yang diharapkan dari tunggal putra, hanya Anthony yang menjalankan tugas dengan baik.
Anthony menang pada partai pembuka, lalu kedudukan disamakan Korea Selatan melalui Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae yang mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Setelah itu, Jonatan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin kalah.
Dalam kegagalan mewujudkan target medali emas dari beregu putra ini, performa Jonatan menjadi sorotan. Dengan status tunggal putra peringkat kelima dunia, juara Indonesia Masters dan Hong Kong Terbuka pada tahun ini, Jonatan memiliki pengalaman yang lebih baik dibandingkan lawannya, Lee Yun-gyu, yang berperingkat ke-119 dunia. Namun, Jonatan kalah 15-21, 16-21 dengan penampilan yang tak meyakinkan sepanjang pertandingan.
Setelah pertandingan, Jonatan bercerita bahwa dia bermain kurang tenang dan belum bisa beradaptasi penuh dengan atmosfer kompetisinya. “Jadi, penerapan strateginya ragu-ragu. Saya akui itu kesalahan saya dan akan saya perbaiki di pertandingan selanjutnya,” katanya.
NOC INDONESIA
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menjangkau kok saat menghadapi Lee Yun-gyu (Korea Selatan) pada partai ketiga babak perempat final bulu tangkis beregu putra Asian Games Hangzhou 2022 di Binjiang Gymnasium, China, Jumat (29/9/2023). Jonatan kalah 15-21, 16-21.
Setelah kegagalan di beregu, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky dan tim pelatih berusaha mengembalikan semangat pemain. Pemain tunggal putra didampingi pelatih Irwansyah, tunggal putri oleh Indra Widjaja, dan ganda putri oleh Eng Hian.
Herry Iman Pierngadi, yang baru saja dipindahkan dari ganda putra ke ganda campuran memiliki tugas rangkap selama di Hangzhou, yaitu mendampingi ganda campuran bersama Amon Sunaryo, juga, memberi pengarahan pada Fajar/Rian dan Leo/Daniel. Ini terjadi karena Herry telah terdaftar sebagai pelatih ganda putra di Asian Games 2022 sebelum dipindahkan PP PBSI ke ganda campuran.
“Kami tidak ingin pemain merasa kecewa terlalu lama. Kepercayaan diri mereka harus muncul lagi dan kembali siap untuk bertanding. Latihan pun dimaksimalkan untuk membenahi faktor teknis dan non teknis,” kata Rionny.
Persiapan itu dilakukan karena atlet akan bersaing memperebutkan lima medali emas dari kategori perorangan pada 2-7 Oktober. Setiap negara hanya boleh memiliki, maksimal, dua wakil pada setiap nomor.
NOC INDONESIA
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/M Rian Ardianto, tampil menghadapi Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) pada partai kedua babak perempat final bulu tangkis beregu putra Asian Games Hangzhou 2022 di Binjiang Gymnasium, China, Jumat (29/9/2023). Fajar/Rian kalah, 21-11, 22-24, dan 17-21.
Pembenahan faktor teknis disesuaikan dengan kekurangan setiap pemain saat tampil di beregu. Untuk faktor non teknis, Rionny menggarisbawahi bahwa pemain harus mengatasi rasa ragu yang tiba-tiba muncul hingga berbuah kesalahan. “Pemain harus mencari solusi dengan cepat untuk kembali fokus dan yakin,” katanya.
Perihal keyakinan dalam bermain ini dikemukakan Irwansyah saat mendampingi atlet pada masa persiapan Asian Games di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta. Dia mengatakan, pemain harus bisa menikmati setiap pertandingan.
“Yang penting, mereka bisa menikmati pertandingan. Tekanan dalam turnamen pasti ada, tidak hanya dalam Asian Games. Atlet harus bisa mengatasinya dengan tidak memberi beban pada diri sendiri agar bisa bermain dengan nyaman,” kata Irwansyah.
Tekad untuk bermain lebih baik pun dinyatakan pemain. Leo mengatakan, dia dan Daniel akan meningkatkan fokus dan berusaha agar kekalahan pada beregu putra tak berpengaruh pada penampilan di perorangan.
Sementara, Fajar bertekad menjadikan Asian Games sebagai titik balik untuk mengembalikan kepercayaan dirinya setelah mendapat rangkaian hasil buruk. “Caranya, kami ingin menikmati setiap pertandingan,” kata Fajar yang bersama Rian meraih medali perak ganda putra di Asian Games Jakarta Palembang 2018.