Zohri Percaya Diri Menatap Semifinal Lari 100 Meter
Pelari nasional, Lalu Muhammad Zohri, percaya diri menatap semifinal lari 100 meter putra Asian Games 2022. Ia optimistis bisa meraih medali sekaligus tiket Olimpiade Paris 2024.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, bertepuk tangan dengan pelari lainnya seusai memimpin kualifikasi heat ke-5 nomor lari 100 meter putra Asian Games Hangzhou 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, China, Jumat (29/9/2023). Zohri mencatatkan waktu 10.22 detik dan lolos ke semifinal.
HANGZHOU, KOMPAS — Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, lolos ke semifinal lari 100 meter putra Asian Games 2002 di Stadion Utama Hangzhou, Jumat (29/9/2023) malam. Setelah serangkaian pasang-surut performa akibat cedera, Zohri kini lebih percaya diri menatap semifinal yang akan berlangsung pada Sabtu (30/9/2023). Dia mengincar medali sekaligus tiket ke Olimpiade Paris 2024 dari Asian Games kali ini.
”Untuk semifinal besok, saya percaya dengan hasil latihan selama ini, terutama dari pemusatan latihan di Tianjin, China, sebulan terakhir. Saya percaya diri bisa berprestasi dan meraih tiket ke Olimpiade (limit waktunya 10,00 detik) di sini. Semoga saya bisa mencapainya. Namanya target harus setinggi-tingginya,” ujar Zohri ditemui sehabis perlombaan.
Zohri berada di lintasan kelima heat kelima atau heat terakhir babak kualifikasi lari 100 meter. Pelari asal Nusa Tenggara Barat itu berada satu heat dengan legenda lari Asia asal Qatar, Femi Ogunode, di lintasan keempat. Sempat ada insiden pengulangan start karena muncul gangguan dari suara penonton yang dikeluhkan pelari Bangladesh, Imranur Rahman.
Setelah beberapa detik, lomba akhirnya dimulai. Zohri keluar start block cukup baik. Dia langsung menempel Ogunode yang unggul di awal. Memasuki separuh jarak lintasan, Zohri bisa mengejar Ogunode yang melambat. Sekitar 10 meter sebelum finis, Zohri berhasil menyalip untuk finis pertama dengan waktu 10,22 detik.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (ketiga dari kiri), melesat memimpin kualifikasi heat ke-5 nomor 100 meter putra Asian Games Hangzhou 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, China, Jumat (29/9/2023). Zohri mencatatkan waktu 10.22 detik dan lolos ke semifinal.
Catatan waktu itu adalah yang terbaik dari Zohri pada musim ini. Walaupun masih jauh dibandingkan rekor nasional atas namanya sendiri, yaitu 10,03 detik yang dicetak di Jepang pada 19 Mei 2019, capaian waktunya tersebut sudah sangat baik mengingat dirinya baru pulih sepenuhnya dari cedera otot paha kanan. Cedera itu membuatnya mundur dari final lari 100 meter SEA Games Kamboja 2023, Mei lalu. ”Saya merasa fisik saya kembali seperti dulu sebelum cedera. Kekuatan yang dulu terasa muncul lagi,” ujarnya.
Mengambil keuntungan
Zohri mencoba mengambil keuntungan berada satu lintasan dengan Ogunode, orang kedua Asia yang mencatat waktu di bawah 10 detik, yaitu saat meraih emas 100 meter di Asian Games Incheon 2014. Meski tidak sebaik dahulu, Ogunode yang kelahiran Nigeria tetaplah pelari yang sulit ditaklukkan.
Saya percaya diri bisa berprestasi dan meraih tiket ke Olimpiade di sini. Semoga saya bisa mencapainya. Namanya target harus setinggi-tingginya.
”Saya sudah biasa berjumpa dia di beberapa kejuaraan di Asia. Jadi, saya tidak gugup satu lintasan dengannya. Justru, saya senang karena ada dia yang bisa menarik saya untuk melaju kencang,” ujar Zohri.
Secara keseluruhan, Zohri mencatat waktu terbaik ketiga di babak penyisihan. Dia berada di bawah pelari China, Xie Zhenye, yang finis pertama dengan waktu 10,07 detik di heat keempat dan disusul pelari Thailand, Puripol Boonson, yang finis kedua dengan 10,13 detik di heat yang sama.
Maka, Zohri yakin bisa menembus final dan mengulangi capaiannya di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. ”Pokoknya saya usaha dulu sebaik mungkin. Mudah-mudahan bisa lebih baik dan menembus babak berikutnya,” katanya.
Pada nomor atletik lainnya, atlet tolak peluru putri Indonesia, Eki Febri Ekawati, berada di urutan ke-10 dari total 11 peserta yang mengikuti perlombaan. Eki mencatat tolakan terbaik sejauh 15,10 meter. Dia tertinggal jauh dari duo atlet tuan rumah, Gong Lijiao (meraih emas dengan tolakan terbaik 19,58 meter) dan Song Jiayuan (perak dengan 18,82 meter). Atlet India, Kiran Baliyan, mendapatkan perunggu dengan tolakan 17,36 meter.
”Sebenarnya target saya bisa pecah rekornas (atas namanya sendiri dengan 15,77 meter yang diukir pada di Pekan Olahraga Nasional Papua 2021). Tetapi, saya belum pulih dari cedera siku kanan, seminggu terakhir. Jadi, saya tak bisa melakukan tolakan dengan optimal. Positifnya, saya bisa mencatat tolakan lebih baik dibanding Asian Games 2018 (dengan 14,42 meter),” ujar Eki.