Francesco Bagnaia kembali menemukan kekuatannya dalam pengereman di Motegi sehingga bisa mencetak waktu solid. Namun, dia perlu lebih cepat lagi karena pebalap KTM, Brad Binder, unggul tipis berkat sasis serat karbon.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, bersiap sebelum sesi latihan bebas balapan MotoGP seri Jepang di Sirkuit Motegi, Prefektur Tochigi, Jumat (29/9/2023).
MOTEGI, JUMAT — Francesco Bagnaia sangat lega akhirnya bisa menerapkan teknik pengereman keras yang menjadi keunggulannya dalam sesi latihan MotoGP di Motegi, Jepang, Jumat (29/9/2023). Ini kemajuan besar karena perubahan setelan motor membuat ban belakang menjadi lebih stabil, tidak tergelincir melebihi limit seperti di Misano dan Buddh. Langkah maju itu membuat Bagnaia bisa memacu motor lebih kencang sebelum melakukan pengereman terlambat menjelang masuk tikungan, untuk memangkas waktu putaran.
Namun, pebalap andalan tim pabrikan Ducati itu baru bisa menempati posisi kedua di akhir sesi latihan siang, yang menjadi penentu lolos ke kualifikasi kedua (Q2). Bagnaia tertinggal 0,029 detik dari pebalap KTM Brad Binder yang melesat dengan motor RC16 bersasis serat karbon. Binder mencetak waktu putaran 1 menit 43,489 detik yang menjadi rekor baru di Motegi. Binder memecahkan rekor Jorge Lorenzo yang dicetak saat MotoGP masih menggunakan ban Bridgestone pada 2015, yaitu 1 menit 43,790 detik.
Bagnaia juga mengungguli catatan waktu Lorenzo dengan 1 menit 43,518 detik yang dia cetak dalam time attack terakhir. Ini hasil yang sangat melegakan bagi pebalap berjuluk Pecco itu karena sudah lama dia tidak bisa mencetak waktu putaran solid pada sesi Jumat.
”Saya sangat senang. Akhirnya, kami menemukan jalan untuk kembali ke papan atas setelah lama saya tidak bisa cepat pada Jumat. Jadi, saya senang dengan itu, senang dengan langkah maju yang kami lakukan terkait pengereman,” ujar Pecco kepada MotoGP.
”Akhirnya, saya bisa tancap gas lagi seperti sebelumnya,” lanjut pebalap Italia itu.
AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, beraksi saat sesi latihan bebas balapan MotoGP seri Jepang di Sirkuit Motegi, Prefektur Tochigi, Jumat (29/9/2023).
”Untuk besok, jelas kami harus melakukan langkah maju lagi. Namun, saat ini saya cukup senang dengan hasil hari ini,” ujar Pecco.
Kemajuan dalam setelan motor ini mengembalikan Pecco ke persaingan podium tertinggi untuk menjaga posisinya di puncak klasemen. Akibat masalah pengereman di Misano dan Buddh, Pecco kini tinggal unggul 13 poin dari pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, di posisi kedua klasemen.
”Sangat, sangat (melegakan),” ujar Pecco.
”Dan, kemudian saya bisa konstan dalam pengereman, ini sungguh menyenangkan. Saya senang dengan itu. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada tim saya yang melakukan pekerjaan dengan sangat baik dalam beberapa hari ini untuk mencoba sesuatu yang berbeda,” ujar juara MotoGP 2022 itu.
Kita lihat besok apa yang terjadi, tetapi saya cukup yakin jika kami bisa terus seperti ini, kami akan bisa bersaing untuk posisi teratas, sama dengan di Buddh, tetapi kini kami jelas lebih konstan.
”Kita lihat besok apa yang terjadi, tetapi saya cukup yakin jika kami bisa terus seperti ini, kami akan bisa bersaing untuk posisi teratas, sama dengan di Buddh, tetapi kini kami jelas lebih konstan,” ungkap Pecco.
Terkait potensi persaingan balapan, Pecco menilai, gambaran jelas belum bisa terbaca karena masing-masing pebalap memiliki fokus berbeda dalam penggunaan ban dalam sesi latihan.
AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (belakang), dan pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, beraksi saat sesi latihan bebas balapan MotoGP seri Jepang di Sirkuit Motegi, Prefektur Tochigi, Jumat (29/9/2023).
”Sulit bagi saya untuk memahami itu pada saat ini karena kami menerapkan strategi yang berbeda terkait ban. Kami memutuskan menggunakan ban (belakang) medium pada siang dan jelas itu bukan ban terbaik saat itu. Tetapi, kemudian saya mencetak waktu 45,1 (1 menit 45,1 detik) yang merupakan waktu putaran yang sudah sangat bagus, dan kami cukup konstan dengan ban belakang itu,” papar Pecco.
”Adapun dalam time attack pertama, saya sedikit terhalangi oleh pebalap lain, traffic seperti biasanya, dan dia (pebalap di depannya) tancap gas sehingga percuma mendahului dia, dan kehilangan waktu, jadi saya melepas itu. Dan kemudian saya berusaha lebih tancap gas dalam kesempatan kedua, karena saya di luar Q2, dan waktu putaran sangat bagus, bisa melampaui rekor waktu putaran dari 2015, jadi itu bagus,” pungkas Pecco.
Pesaing terdekat Pecco dalam perburuan gelar juara, Jorge Martin, menempati posisi keempat di akhir sesi latihan. Namun, pebalap muda Spanyol itu tetap optimistis dirinya bisa lebih baik pada Sabtu dan bersaing meraih posisi terdepan.
”Kita lihat saja apa yang terjadi besok, tetapi saya cukup yakin kami bisa bertarung di sepanjang akhir pekan untuk meraih posisi teratas,” ujar Martin.
AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, beraksi pada sesi latihan bebas balapan MotoGP seri Jepang di Sirkuit Motegi, Prefektur Tochigi, Jumat (29/9/2023).
Namun, dia menilai perlu melakukan peningkatan di sejumlah area supaya bisa mendekat dengan Pecco dan Binder. ”Pada sesi siang saya sangat kompetitif dalam hal pace, tetapi saya kesulitan saat time attack. Saya cepat, tetapi tidak cukup untuk mendekat ke Pecco dan Brad. Semoga besok kami bisa melakukan peningkatan lain,” jelas Martin.
”Time attack yang perlu kami tingkatkan. Saya merasa daya cengkeram belakang saat akselerasi bukan yang terbaik, kami perlu memahami itu dan melakukan perbaikan. Tetapi kami dekat. Saya yakin dan rileks bahwa tim saya akan menemukan peningkatan,” papar Martin.
Bagnaia dan Martin, yang sama-sama memacu motor Ducati Desmosedici GP23, akan menjalani persaingan ketat dengan Brad Binder dalam sesi kualifikasi kedua. Pebalap tim pabrikan KTM itu menemukan peningkatan yang signifikan dengan sasis baru yang terbuat dari serat karbon. Sasis baru itu membuat daya cengkeram ban belakang lebih baik, serta meningkatkan respons motor saat akselerasi.
”Kami menggunakan sasis baru hari ini, saya sangat senang dengan itu. Saya sangat menyukai itu. Itu jelas cukup membantu saya saat keluar dari tikungan. Jadi, itu hal yang sangat positif dari apa yang kami coba dan pecahkan, dan ini satu langkah di arah yang tepat,” ungkap Binder.
AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Para pebalap MotoGP berpastisipasi dalam acara balapan sepeda motor mini menjelang balapan MotoGP seri Jepang di Sirkuit Motegi, Prefektur Tochigi, Kamis (28/9/2023).
Sasis serat karbon itu menyelesaikan masalah RC16 yang minim daya cengkeram di tikungan. Kondisi itu membuat para pebalap KTM kehilangan banyak waktu karena tidak bisa cepat melewati tikungan. Masalah itu teratasi dengan sasis serat karbon yang bisa disesuaikan kekakuannya sesuai dengan kebutuhan.
”Kami melakukan perubahan-perubahan kecil, peningkatan kecil dan setiap kali kami di lintasan menjadi semakin baik. Sangat senang mengakhiri hari ini di posisi teratas, tetapi tentu saja yang terpenting adalah lolos langsung ke Q2, dan besok berusaha melakukan pekerjaan dengan bagus,” tutur Binder terkait sesi kualifikasi untuk memperebutkan pole position, serta balapan sprint.