Modal Berharga Timnas Basket Putri untuk Level Berikutnya
Melawan China di Asian Games Hangzhou 2022, penampilan timnas basket putri Indonesia lebih baik dari laga sebelumnya. Penampilan spartan dan gigih Indonesia menjadi modal untuk bersaing di level berikutnya.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
PERBASI/YOGA PRAKASITA
Guard timnas basket putri Indonesia, Agustina Elya Gradita Retong, menguasai bola dalam laga penyisihan Grup A Asian Games Hangzhou 2022 melawan China, Jumat (29/9/2023). Agustina mencetak 7 poin dalam laga di Shaoxing Olympic Sport Centre Gymnasium, Hangzhou.
HUANGZHOU, JUMAT — Kesempatan langka menghadapi China, tim kelas dunia dan terbaik Asia, di Asian Games Hangzhou 2022 dimanfaatkan timnas bola basket putri Indonesia dengan baik. Bermain Jumat (29/9/2023), Indonesia unjuk gigi di hadapan calon lawan pada level berikutnya, Piala Asia 2025. Ini menjadi modal berharga Agustina Gradita Retong dan rekan-rekan.
Indonesia memang kalah dari China, 52-101, dalam laga penyisihan Grup A di Shaoxing Olympic Sport Centre Gymnasium, Hangzhou. Namun, dengan perbedaan kualitas yang disadari sejak awal dan ekspektasi yang ditaruh tidak terlalu tinggi, Indonesia justru mampu menampilkan permainan yang lepas, berani, dan percaya diri.
Sejak tepis mula, Agustina dan rekan-rekan unjuk kemampuan dengan penampilan spartan. Laga baru berjalan tiga detik, China langsung mencetak poin, sedangkan Indonesia kesulitan mencetak poin balasan. Akan tetapi, tim peringkat ke-51 dunia dan ke-9 Asia ini juga menyulitkan China menambah poin. China, yang menempati peringkat kedua dunia dan pertama di Asia, baru bisa mencetak poin lagi dari lemparan bebas empat menit terakhir kuarter pertama.
China memanfaatkan keunggulan tinggi badan untuk menyerang ataupun bertahan. Dengan tinggi tubuh dan lengan panjang, para pemain China bisa menutup arah pandang tembakan pemain Indonesia. Namun, Indonesia berani menusuk ke area berwarna, memanfaatkan ruang kosong, dan mencetak poin. Pada paruh pertama, terhitung ada 8 poin yang dicetak dari area tersebut dari total 18 poin.
Hal positif lain, terutama pada paruh pertama, Indonesia bisa mengimbangi transisi cepat dari bertahan ke menyerang yang ditunjukkan China. Total hanya ada dua poin dari serangan balik atau fast break. Adapun secara keseluruhan, Indonesia menekan perolehan poin fast break China menjadi cuma 10 poin. Problemnya, Indonesia terlalu sering kehilangan penguasaan bola. China mampu memanfaatkan hingga 28 poin dari 27 kali kehilangan penguasaan atau turnover Indonesia.
PERBASI/YOGA PRAKASITA
Forward naturalisasi timnas basket putri Indonesia, Kimberley Pierre-Louis, menguasai bola dalam laga penyisihan Grup A Asian Games Hangzhou 2022 melawan China, Jumat (29/9/2023). Kimberley mencetak 22 poin dalam laga di Shaoxing Olympic Sport Centre Gymnasium, Hangzhou.
Terlepas dari itu, penampilan Indonesia meningkat perlahan dari gim sebelumnya melawan India. Forward naturalisasi Indonesia, Kimberley Pierre-Louis, menyumbang angka terbanyak dengan 22 poin, 1 asis, dan 9 rebound. Poin yang diciptakan Kimberley lebih banyak 10 angka dari gim pertama melawan Indonesia.
Secara kolektif, penampilan Indonesia juga membaik. Akurasi lemparan dua angka mereka mencapai 45 persen, sebelumnya hanya 28 persen. Namun, aspek ini juga masih perlu menjadi perhatian mengingat Indonesia bisa beberapa kali menusuk area berwarna, tetapi tidak semua percobaan tembakan membuahkan poin.
Saya bangga atas permainan anak-anak malam ini. Di (perempat final, Asian Games) edisi 2018, kami kalah dengan margin hingga 104 poin (37-141). Sekarang, bisa menekan hingga 49. Itu sudah menjelaskan banyak hal. Apalagi, kita tahu, kondisi China saat ini diperkuat tiga pemain yang berpengalaman di WNBA (Liga Basket Putri Amerika Serikat).
”Saya bangga atas permainan anak-anak malam ini. Di (perempat final, Asian Games) edisi 2018, kami kalah dengan margin hingga 104 poin (37-141). Sekarang, bisa menekan hingga 49. Itu sudah menjelaskan banyak hal. Apalagi, kita tahu, kondisi China saat ini diperkuat tiga pemain yang berpengalaman di WNBA (Liga Basket Putri Amerika Serikat),” tutur manajer sekaligus penanggung jawab timnas basket putri, Christopher Tanuwidjaja.
PERBASI/YOGA PRAKASITA
Forward timnas basket putri Indonesia, Yuni Anggraeni, menguasai bola dalam laga penyisihan Grup A Asian Games Hangzhou 2022 melawan China di Shaoxing Olympic Sport Centre Gymnasium, Hangzhou, Jumat (29/9/2023).
Untuk timnas putri, mampu unjuk kemampuan sekaligus mengejar perolehan poin China hingga setengahnya merupakan hal yang bagus. Bagaimana tidak, China merupakan tim tersukses di Asian Games dengan total 12 medali. Sementara Indonesia belum pernah sekali pun mencicipi medali dari cabang ini. China juga merupakan juara Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Tak hanya itu, China datang dengan skuad terbaik mereka. Pemain-pemain yang tampil impresif dan mengantarkan China melaju ke final Piala Dunia FIBA 2022 turut hadir. Shooting guard Li Meng, misalnya, memimpin kemenangan China dengan mencetak 18 poin, 3 asis, dan 2 rebound.
Li Meng juga berpengalaman di WNBA dengan memperkuat Washington Mystics. Selain Li Meng, China pun diperkuat dua pemain klub WNBA lain, Li Yue Ru (Chicago Sky) dan Han Xu (New York Liberty).
Menatap Piala Asia
Penampilan versus China menjadi modal Indonesia untuk bermain di level berikutnya, Piala Asia FIBA 2025. Pada akhir Agustus 2023, Indonesia memastikan diri promosi ke kompetisi itu setelah menjuarai Piala Asia FIBA Divisi B.
China akan menjadi salah satu lawan Indonesia di turnamen yang berisi tim-tim papan atas Asia. Selain China, ada Australia (ranking ke-2), Jepang (3), Korea Selatan (4), Selandia Baru (5), Filipina (7), dan Lebanon (8).
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih mengatakan, Asian Games adalah kesempatan bertemu lawan-lawan berat. Kemungkinan besar lawan di Asian Games juga lawan di Piala Asia 2025. ”Jadi, ini persiapan untuk ke sana sekaligus menyiapkan tim muda untuk SEA Games,” ujar Danny.
PERBASI/YOGA PRAKASITA
Forward timnas basket putri Indonesia, Priscilia Annabel Karen, menguasai bola dalam laga penyisihan Grup A Asian Games Hangzhou 2022 melawan China di Shaoxing Olympic Sport Centre Gymnasium, Hangzhou, Jumat (29/9/2023).
Ke Asian Games, lebih dari separuh skuad Indonesia berusia di bawah 25 tahun. Pemain-pemain muda juga dilibatkan sejak Piala Asia FIBA 2023 Divisi B lalu, seperti Jesslyn Angelique Aritonang (21), Faizzatus Shoimah (23), dan Nathania Claresta Orville (23).
Jika ada yang bisa diambil dalam laga melawan China di Asian Games Hangzhou 2022, itu adalah pengalaman dan pelajaran sebanyak-banyaknya. Mereka bermain lebih baik dan mengukur kualitas sendiri di hadapan calon lawan terkuat di Piala Asia FIBA 2025. Masih ada dua tahun persiapan dan meningkatkan kualitas.