Atlet wushu putra Seraf Naro Siregar dan atlet putri Nandhira Mauriskha masih berjuang dalam final perlombaan masing-masing. Meski tertinggal dalam lomba pagi, mereka masih ada peluang meraih medali di lomba siang.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Atlet wushu Indonesia, Seraf Naro Siregar, beraksi dalam nomor daoshu (golok) di Xiaoshan Guali Sports Centre di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (27/9/2023).
HANGZHOU, KOMPAS — Dalam perlombaan daoshu alias jurus pedang aliran utara cabang olahraga wushu Asian Games Hangzhou 2022 di Xiaoshan Guali Sports Centre, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (27/9/2023), atlet wushu Indonesia, Seraf Naro Siregar, berada di urutan keempat dari total 11 peserta. Hasil itu membuat Seraf menjaga asa meraih medali kalau bisa tampil lebih baik dalam perlombaan gunshu alias jurus toya aliran utara, Rabu pukul 14.30 waktu setempat.
Seraf yang menjadi penampil pertama tidak grogi mengeluarkan semua jurus andalannya. Gerakan pembukanya langsung mencuri perhatian saat meloncat dan berputar bak angin tornado sebelum mendarat dengan tubuh serta dua kaki yang berpijak mantap. Aksi itu mendapatkan apresiasi dari sejumlah penonton yang terus menyemangati untuk gerakan-gerakan berikutnya.
Setelah meliak-liuk dengan pedang lentur yang diajak menari-nari dan beberapa kali melakukan lompatan yang meyakinkan, Seraf mengakhiri penampilannya dengan gerakan bertempo lambat sebelum memberi penghormatan kepada 12 juri dan penonton. Dia tampil selama 1 menit 25 detik.
Tak lama, total skor yang diperloleh Seraf muncul di layar besar di salah satu sudut arena. Dia meraih total skor 9,726 poin. Rinciannya, dia mendapatkan skor grup A atau penilaian teknis dengan 5,00 poin atau dianggap sempurna. Dari grup B atau penilaian penghayatan jurus, dirinya mendapatkan skor 2,726 poin. Untuk grup C atau penilaian loncatan atau lompatan, dirinya mendapatkan skor 2,00 poin atau dianggap sempurna. Secara keseluruhan, Seraf melakukan 10 kali lompatan.
Seraf terus memimpin sebelum penampil keenam, atlet asal Taiwan, Wang Chen Ming, menunjukkan aksi memukau dengan gerakan yang jauh lebih energik, dinamis, dan lompatan lebih akrobatik yang diakhiri pendaratan mulus. Wang pun menggeser Seraf dari urutan pertama dengan total skor 9,736 poin.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Atlet wushu Indonesia, Seraf Naro Siregar, beraksi dalam nomor daoshu (golok) di Xiaoshan Guali Sports Centre di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (27/9/2023).
Posisi Seraf kembali menurun saat penampil ketujuh, atlet asal Singapura, Jowen Si Wei Lim, mendapatkan total skor 9,733 poin. Puncaknya, Seraf turun ke peringkat keempat usai penampil kesembilan, atlet tuan rumah Chang Zhizhao menyihir para juri dan penonton seisi arena.
Sejatinya, Chang tidak terlalu banyak melakukan lompatan, yakni hanya delapan kali atau paling minim di antara semua peserta. Hanya saja, jurus yang dibawakan Chang sangat berbeda dibandingkan peserta lain dengan jurus yang nyaris serupa.
Salah satunya yang memberikan penilaian tinggi adalah gerakan melompat sambil memutar tubuh dengan sudut kemiringan tertentu bak mesin bor yang akan menembus tanah sebelum mendarat dengan kedua kaki lurus 180 derajat atau split. Tak heran, juri bersepakat memberi Chang total skor 9,826 poin.
Dari hasil itu, di atas kertas, Seraf masih memiliki peluang untuk meraih medali kalau bisa tampil lebih meyakinkan dalam perlombaan gunshu, Rabu siang. Nantinya, hasil perlombaan daoshu dan gunshu akan diakumulasikan untuk menentukan klasemen akhir peraih medali.
Peluang putri tipis
Atlet wushu putri Nandhira Mauriskha harus puas berada di urutan ketujuh dari 11 peserta perlombaan jianshu alias jurus pedang bermata dua aliran utara. Nandhira yang meraih emas changquan alias jurus tangan kosong aliran utara dan emas jianshu Universiade Chengdu, China, 2021 pada Juli 2023 itu memperoleh total skor 9,700 poin.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Atlet wushu Indonesia, Mauriskha Nandhira, beraksi dalam nomor jianshu (pedang) di Xiaoshan Guali Sports Centre di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (27/9/2023).
Nandhira tertinggal jauh dari pemuncak klasemen jianshu, yakni atlet China Lai Xiaoxiao yang berada di urutan pertama dengan 9,800 poin. Namun, dia masih ada peluang menyalip atlet Iran Zahra Kiani di peringkat kedua dengan 9,720 poin dan atlet Hong Kong, Sham Hui Yu Lydia, di tempat ketiga dengan 9,716 poin.
Dengan begitu, peluang Nandhira untuk meraih medali masih terbuka tetapi cukup berat. Dirinya mesti tampil jauh lebih baik dalam perlombaan qianshu alias jurus tombak aliran utama, Rabu pukul 15.35 waktu setempat. Sama seperti doashu dan gunshu, hasil perlombaan jainshu dan qianshu akan diakumulasikan untuk menentukan klasemen akhir peraih medali.