Tim estafet campuran renang Indonesia belum mampu merebut medali kendati telah sukses lolos ke final Asian Games Hangzhou. PRSI menyiapkan sejumlah rencana peningkatan prestasi ke depan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Perenang putri Indonesia Masniari Wolf bersiap mengikuti penyisihan 4x100 meter gaya ganti estafet campuran Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, China, Rabu (27/9/2023). Tim Indonesia finis di posisi keempat dengan catatan waktu 4 menit 01.49 detik. Tim Indonesia finis terakhir atau urutan kedelapan pada babak final.
HANGZHOU, RABU – Saat para perenang Indonesia gugur di babak penyisihan Asian Games Hangzhou 2022, tim renang estafet campuran gaya ganti 4 X 100 meter Indonesia sempat menerbitkan fatamorgana dengan lolos ke babak final. Namun, fatamorgana itu hanya sekejap karena mereka belum mampu berbuat banyak saat bersaing di final dengan perenang-perenang elite level Asia. Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) mengambil ancang-ancang upaya memperbaiki capaian tim renang Indonesia di ajang berikutnya.
Dalam lomba yang berlangsung di Arena Akuatik Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou, Rabu (27/9/23), tim renang estafet campuran gaya ganti Indonesia yang diperkuat Muhammad Dwiky Raharjo, Angel Gabriella Yus, Masniari Wolf, dan Joe Aditya Kurniawan lolos ke final berkat catatan waktu 4 menit 1,49 detik. Capaian ini menjadi semacam fatamorgana bagi tim renang Indonesia yang belum mampu meloloskan wakil ke final di nomor perseorangan.
Namun, performa impresif di babak penyisihan tersebut belum mampu ditingkatkan oleh mereka. Di final, tim renang Indonesia yang memulai lomba di lintasan delapan mencatatkan waktu 4 menit 1,50 detik, 0,01 detik lebih lambat dari babak penyisihan. Catatan waktu itu membuat Indonesia finish di urutan kedelapan dari delapan peserta.
Di nomor ini, China masih menunjukkan dominasinya dengan merebut medali emas. Perenang China menyelesaikan lomba dalam waktu 3 menit 37,73 detik. Catatan waktu ini bahkan membuat mereka memecahkan rekor Asia untuk nomor estafet campuran gaya ganti 4 X 100 meter. Rekor Asia sebelumnya juga dipegang tim renang China dengan catatan waktu 3 menit 38,41 detik dalam Kejuaraan Renang Nasional China pada 1 Oktober 2020.
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Perenang putra Indonesia Muhammad Dwiky Raharjo memacu kecepatannya saat penyisihan 4x100 meter gaya ganti estafet campuran Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, China, Rabu (27/9/2023). Tim Indonesia finis di posisi keempat dengan catatan waktu 4 menit 01.49 detik. Tim Indonesia finis terakhir atau urutan kedelapan pada babak final.
Di bawah China, medali perak diraih tim Jepang dengan catatan waktu 3 menit 44,64 detik. Sedangkan perunggu menjadi milik tim renang Korea Selatan yang finis dalam waktu 3 menit 46,78 detik.
Sepanjang lomba, perenang Indonesia nyaris tidak bisa mengimbangi kecepatan negara-negara raksasa renang tersebut. Perenang pertama dipercayakan kepada Angel yang turun di gaya punggung. Angel menyelesaikan putaran di peringkat kedelapan. Dwiky yang maju sebagai perenang selanjutnya juga belum mampu melampaui tujuh perenang lainnya.
Peningkatan sempat diperlihatkan oleh Joe yang mampu menempati peringkat kelima saat menyelesaikan putarannya. Namun, Masniari yang tampil sebagai perenang terakhir belum mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan peringkat kelima tersebut.
Di luar prediksi
Pelatih timnas renang Indonesia, Albert C Sutanto, mengatakan, keberhasilan tim estafet campuran ke babak final merupakan sesuatu yang di luar prediksi. Jajaran tim pelatih awalnya justru menyangka Indonesia setidaknya bisa meloloskan dua perenang di nomor perseorangan, yaitu I Gede Siman Sudartawa (50 meter gaya punggung) dan Felix Viktor Iberle (50 meter gaya dada).
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Perenang putra Indonesia Joe Aditya Wijaya Kurniawan memacu kecepatannya saat penyisihan 4x100 meter gaya ganti estafet campuran Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, China, Rabu (27/9/2023). Tim Indonesia finis di posisi keempat dengan catatan waktu 4 menit 01.49 detik.
Akan tetapi, capaian waktu Siman menurun dibandingkan saat merebut emas di SEA Games Kamboja 2023. Sedangkan, Felix urung berlomba di Asian Games lantaran mengalami cedera bahu setelah memenangi Kejuaraan Dunia Yunior bulan lalu.
“Banyak yang terjadi di luar prediksi. Peningkatan prestasi dari kawasan Asia ini luar biasa pesatnya. Tim Singapura yang meraih 23 medali emas di SEA Games tidak mampu meraih satu medali pun di Asian Games. Kalau dengan catatan waktu ini tim estafet kita menempati peringkat kedelapan, itu wajar,” kata Albert dihubungi dari Jakarta.
Indonesia meloloskan delapan perenang untuk berlomba di Asian Games 2022. Dari delapan perenang itu, hanya ada dua perenang perempuan, yaitu Angel dan Masniari. Masalahnya, kedua perenang perempuan itu sama-sama mempunyai spesialiasi di gaya punggung.
Maka dari itu, tim pelatih harus memutar otak untuk memutuskan salah satu dari Angel atau Masniari yang harus berganti gaya di perlombaan estafet ini. Masniari pada akhirnya mengemban tugas itu dengan berusaha tampil sebaik mungkin di gaya bebas.
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Perenang putri Indonesia Angel Gabriella Yus bersiap mengikuti penyisihan 100 meter Gaya Punggung heat keempat Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, China, Rabu (27/9/2023). Gabriella finis di posisi kelima dengan catatan waktu 1 menit 03.33 detik.
Kita tidak punya pilihan karena cuma punya dua perenang perempuan di tim. Mau tidak mau kita paksa salah satu dari mereka berlomba di luar gaya spesialisasinya.
“Kita tidak punya pilihan karena cuma punya dua perenang perempuan di tim. Mau tidak mau kita paksa salah satu dari mereka berlomba di luar gaya spesialisasinya,” ucap Albert.
Dihubungi secara terpisah, manajer timnas renang Indonesia, Wisnu Wardhana, mengatakan, keberhasilan tim estafet renang menembus final menjadi satu catatan positif di tengah gugurnya perenang Indonesia di babak penyisihan nomor perseorangan.
Kendati demikian, Wisnu mengakui masih banyak hal yang perlu dievaluasi karena ia menilai hampir semua perenang belum mencatatkan waktu terbaik. Dari delapan perenang, hanya dua yang berhasil melampaui personal best di Asian Games ini, yaitu Angel (50 meter gaya punggung) dan Karel (100 meter gaya bebas).
Cukup persiapan
Wisnu membantah persiapan yang dilakukan timnas renang Indonesia jelang Asian Games minim. Menurutnya, Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) telah mengirim para perenang untuk berlomba jelang Asian Games, yaitu ke Kejuaraan Dunia Renang di Fukuoka, Jepang dan Pekan Olahraga Mahasiswa Sedunia atau Universiade di Chengdu, China.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Perenang I Gede Siman Sudartawa berlatih dalam persiapan menuju Asian Games Hangzhou, China 2022 di Kolam Renang Cikini, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Selain itu, pemerintah dan PRSI juga awalnya sudah bersiap mengirim Siman beserta perenang lainnya untuk melakukan pemusatan latihan di Amerika Serikat. Akan tetapi, minimnya waktu yang tersedia, ditambah dengan adanya Kejuaraan Dunia Renang dan Universiade membuat pilihan untuk melakukan pemusatan latihan di Amerika menjadi tidak ideal karena masalah keterbatasan waktu.
Setelah Asian Games, PRSI akan melakukan evaluasi dari hasil yang dicapai. Kemudian, upaya-upaya peningkatan prestasi juga akan dirumuskan. Langkah ini menjadi penting mengingat tahun depan akan ada Olimpiade Paris 2024. Setahun setelahnya, SEA Games 2025 akan diselenggarakan di Thailand. Pada 2026, para perenang Indonesia kembali harus bersiap untuk mengikuti Asian Games di Nagoya-Aichi, Jepang.
“Tiga tahun ke depan masih ada tiga multi cabang penting. Intinya kita harus berbenah dan evaluasi secara menyeluruh, juga mencari terobosan. Selain naturalisasi, pembinaan usia muda juga akan digencarkan,” ujar Wisnu.