Rikako Ikee Kembali Terhambat Masalah Kesehatan
Rikako Ikee masih kesulitan kembali ke performa terbaik sejak berjaya di Asian Games 2018. Masalah kesehatan berkali-kali menghadangnya.

Perenang Jepang, Rikako Ikee, berpose bersama medali emas lomba nomor 200 meter gaya bebas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di Pusat Akuatik GBK, Senayan, Jakarta, 20 Agustus 2018. Ikee mundur dari lomba nomor 100 meter gaya bebas di Asian Games Hangzhou 2022 karena alasan kesehatan.
HANGZHOU, SELASA — Bintang renang Jepang, Rikako Ikee (23), membuat keputusan mengejutkan dengan mundur dari lomba gaya bebas 100 meter putri di Arena Olahraga Akuatik Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou, Selasa (26/9/2023). Masalah kesehatan memaksanya untuk menepi. Keadaan ini menghambat upaya Ikee yang mencoba mengembalikan kejayaannya sejak dinobatkan sebagai atlet terbaik Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Ikee seharusnya berlomba di heat 3 pada babak penyisihan di pagi hari. Namun, ia merasa kurang fit sehingga memutuskan untuk mundur. Jelang Asian Games, Ikee terserang influenza saat menjalani pemusatan latihan tim renang Jepang di Hokkaido. Namun, ia tetap memaksakan diri untuk berlomba di Hangzhou.
Sehari setelah Asian Games dibuka pada 23 September, Ikee turut membantu tim estafet putri renang merebut medali perak di perlombaan nomor 4 x 100 meter gaya bebas. Ikee rupanya berlomba dalam kondisi tubuh yang belum fit. Ia mengaku mengalami hidung tersumbat dan beberapa kali batuk akibat rasa tidak nyaman di paru-parunya.
Baca juga: Rikako Ikee Berjanji Akan Taklukkan Leukemia
”Saya merasa harus pintar dan mengatur apa yang ada di dalam diri saya saat ini. Saya rasa tidak akan ada gunanya bagi saya jika memaksakan diri,” kata Ikee dikutip dari laman Olimpiade.
Ikee adalah harapan renang Jepang di masa depan. Pada Asian Games 2018, Ikee tampil cemerlang dengan menyabet enam medali emas. Pencapaian itu membuat Ikee mencetak sejarah sebagai atlet pertama yang mampu meraih enam emas dalam satu edisi penyelenggaraan Asian Games. Ia diprediksi bisa semakin bersinar tampil di hadapan masyarakat Jepang pada Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, setahun setelah tampil heroik di Asian Games 2018, Ikee didiagnosis menderita leukimia yang membuat tubuhnya rentan terkena infeksi. Walau terserang leukimia, Ikee masih membuat keajaiban dengan lolos sebagai salah satu perenang Jepang di nomor estafet gaya ganti 4 x 100 meter putri jelang Olimpiade Tokyo. Dalam seleksi tim renang Jepang, Ikee yang tampil di gaya kupu-kupu mencatatkan waktu 57,77 detik.

Arsip foto tanggal 21 Agustus 2019 menampilkan perenang Jepang, Rikako Ikee, beraksi pada lomba nomor 100 meter gaya kupu-kupu di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Catatan waktu itu tidak cukup untuk membuatnya lolos ke Tokyo 2020 di nomor individu. Namun, capaian itu memenuhi limit waktu kualifikasi Olimpiade untuk tim estafet gaya ganti, yaitu 57,92 detik. Harapan publik Jepang sempat membuncah saat mengetahui kembalinya Ikee ke arena renang. Namun, tim estafet putri renang hanya menempati ranking ke-8 di Olimpiade Tokyo.
Sulit bersaing
Setelah menderita leukimia, Ikee cenderung semakin sulit bersaing di nomor perseorangan. Ia lebih bisa berbicara banyak ketika membantu Jepang di nomor-nomor estafet. Kondisi tubuhnya seperti berbeda dibandingkan saat berjaya di Asian Games 2018. Situasi ini menyulitkan Ikee yang masih memendam mimpi untuk meraih medali di level Olimpiade. Setelah gagal di Tokyo 2020, ia ingin segera bangkit untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Asian Games Hangzhou menjadi harapan bagi Ikee untuk mendapatkan momentum kebangkitan. Di sisi lain, waktu juga terus berjalan. Olimpiade Paris tinggal setahun lagi, tetapi Ikee belum pernah terlibat lagi dalam perebutan medali di tingkat dunia. Maka dari itu, meraih setidaknya satu medali emas di Hangzhou akan membuka sedikit jalan baginya menuju Paris.
Baca juga: Bintang Dunia di Panggung Asia
Selain itu, dengan berlomba dan menang di ajang yang pernah membesarkan namanya ini, Ikee berharap bisa mendapatkan kekuatan untuk kembali tampil mengesankan. Namun, tubuhnya ternyata tidak mendengarkannya. Saat ini, ia merasa baru bisa mengeluarkan 30 persen dari seluruh kemampuannya. Disinggung mengenai kemungkinan untuk mundur, Ikee tidak menjawab tegas.
Saya tidak berpikir untuk mundur. Saya di sini mewakili negara Jepang dan mundur bukanlah pilihan yang ingin saya pertimbangkan. Karena itu, saya merasa ini mungkin bukan keputusan saya. Tapi seiring berjalannya waktu, saya akan melakukan apa pun yang tubuh saya izinkan untuk dilakukan di setiap lomba.
”Saya tidak berpikir untuk mundur. Saya di sini mewakili negara Jepang dan mundur bukanlah pilihan yang ingin saya pertimbangkan. Karena itu, saya merasa ini mungkin bukan keputusan saya. Tapi seiring berjalannya waktu, saya akan melakukan apa pun yang tubuh saya izinkan untuk dilakukan di setiap lomba,” ujarnya.

Perenang Jepang, Rikako Ikee, saat tampil dalam acara menyambut Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, 23 Juli 2020. Pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 ditunda selama setahun akibat pandemi Covid-19.
Usai batal mengikuti lomba 100 meter gaya bebas, Ikee masih punya kesempatan mengikuti nomor lainnya. Ia tercatat masih akan bertarung di babak penyisihan nomor 50 meter gaya bebas, juga 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu.
”Sangat disayangkan bahwa saya tidak berada dalam kondisi fit. Namun, saya ingin membantu tim semampu saya hingga hari terakhir (Asian Games),” ujarnya.
Jika mampu pulih dari sakit, perlombaan sengit antara Ikee dan perenang China, Zhang Yufei, akan terjadi di nomor 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu. Yufei merupakan perenang yang sedang naik daun. Ia merupakan juara dunia nomor 100 meter gaya kupu-kupu di Kejuaraan Dunia Renang 2023. Yufei memasang target meraih tujuh medali emas di Asian Games kali ini untuk melampaui pencapaian Ikee.