Dua emas dari menembak memberikan asa untuk Indonesia mewujudkan target 12 emas di Asian Games 2022. Prestasi itu pun membuktikan, Indonesia sepatutnya fokus pada pembinaan cabang lumbung medali, seperti menembak.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petembak Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra, menembak target dalam nomor 10 meter running target mixed putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Muhammad Sejahtera mendapatkan emas dengan perolehan total poin 378, perak diraih petembak Korea Utara, Kwon Kwangil, dengan poin 377 dan perunggu diraih petembak Korea Selatan, Jeong Youjin, dengan poin 377.
HANGZHOU, KOMPAS — Menembak yang tidak diperhitungkan terus menjaga tren positif dengan sumbangan dua emas dan dua perunggu dalam dua hari terakhir Asian Games Hangzhou, China 2022. Prestasi positif menembak membangun secercah asa untuk kontingen Merah Putih mewujudkan target meraih 12 emas di Asian Games ke-19 tersebut.
Tangis tim menembak displin perlombaan running target pecah saat Muhammad Sejahtera Dwi Putra memastikan meraih emas keduanya di Asian Games 2022 dari nomor perseorangan running target mixed 10 meter di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, Selasa (26/9/2023). Sejahtera meraih emas usai mengumpulkan total skor 378-11x (11 kali tembakan mengenai titik tengah sasaran) dari 40 tembakan.
Total skor itu tidak mampu dilampaui petembak Korea Utara, Kwon Kwang-il, yang menjadi peserta terakhir yang menyelesaikan perlombaan dari total 18 peserta. Kwon mengumpulkan total skor 377-9x sehingga harus puas dengan perak.
Itu sekaligus menjadi emas kedua yang disumbangkan Sejahtera, yang biasa disapa Tera, usai meraih emas nomor perorangan running target 10 meter, Senin (25/9/2023). Selain dua emas itu, Tera bersama Muhammad Badri Akbar dan Irfandi Julio merebut perunggu nomor tim running target 10 meter dan tim running target mixed 10 meter.
Petembak Indonesia, Muhammad Badri Akbar, konsentrasi dalam nomor 10 meter running target mixed putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023). Indonesia berada meraih perunggu dengan total poin 1.098, sementara emas diraih tim Korea Selatan dengan total poin 1.116.
”Kami berharap PB Perbakin (Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia) bisa mengusahakan agar nomor running target 10 meter bisa kembali diperlombakan di Olimpiade (setelah terakhir diperlombakan dalam edisi Athena, Yunani 2004). Kami ingin mendapatkan kesempatan berprestasi di Olimpiade,” ujar Tera.
Selain menjadi prestasi terbaik menembak Indonesia sepanjang keikutsertaan di Asian Games sejak edisi pertama di New Delhi, India, 1951, dua emas yang diraih Tera menumbuhkan kepercayaan diri kontingen Merah Putih untuk membawa pulang 12 emas guna menembus minimal 12 besar klasemen akhir perolehan medali Asian Games 2022.
Sejauh ini, menembak menjadi penyumbang emas terbanyak untuk Indonesia. Satu emas lainnya berasal dri wushu, yakni melalui Harris Horatius dari nomor perlombaan nanquan-nangun di Xioshan Guali Sports Centre, Selasa (26/9/2023).
Adapun Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Komite Olahraga Nasional Indonesia memperkirakan 12 emas Indonesia berasal dari bulu tangkis, dayung, jujitsu, kuras, karate, sepak takraw, panjat tebing, atletik, wushu, dan angkat besi. Dengan baru bergulirnya sebagian pertandingan dari cabang-cabang itu, artinya peluang merealisasikan target tinggi 12 emas masih terbuka lebar.
Petembak Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra (kedua dari kanan), berpelukan dengan Muhammad Badri Akbar dan pelatih, Masruri (kanan) dan Irfandi Julio (belakang) setelah menyumbangkan emas dalam nomor 10 meter running target mixed putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023).
”Pretasi menembak tidak main-main. Kemarin satu emas dan satu perunggu, hari ini satu emas dan satu perunggu. Ini baru awal perjalanan kita di Asian Games 2022 karena masih ada cabang lainnya sehingga saya kira harapan kita masih terjaga (untuk membawa pulang 12 emas),” kata Ketua Kontingen Indonesia di Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono.
Perjuangan Tera
Prestasi monumental Tera sejatinya bukan kejutan. Secara pribadi, atlet kelahiran Bekasi, Jabar, 13 April 1997, itu telah meniti jalan emasnya dengan melalui beragam penempaan hidup dalam lima tahun terakhir.
Tera kecewa karena gagal menjadi yang terbaik di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Saat itu, dia menjadi satu-satunya petembak Indonesia yang meraih medali dengan merebut perak nomor perseorangan running target mixed 10 meter.
Meski menyelamatkan wajah tim menembak, dirinya tidak sepenuhnya puas. Itu karena potensi merebut emas di depan mata sirna oleh konsentrasi yang terganggu dari beragam ucapan selamat pasca memimpin 20 tembakan pertama.
Petembak Indonesia, Muhammad Badri Akbar, Muhammad Sejahtera Dwi Putra, Masruri (pelatih), dan Irfandi Julio (dari kiri ke kanan), membawa bendera Merah Putih setelah mendapatkan perunggu dalam nomor 10 meter running target mixed beregu putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023).
Tera yang mencoba bangkit pun tidak menjalani pelatihan dengan mulus. Di pelatnas terdengar suara sumbang mengenai dia yang cukup mengganggu pikiran. Sebulan sebelum Asian Games 2022, sensor pembaca hasil tembakan di lokasi pelatnas di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, tidak berfungsi. Beruntung, PB Perbakin mengirim Tera dan rekan-rekannya berlatih di Korea Selatan sebelum ke Hangzhou.
Segenap pasang surut kehidupan itu menempah Tera menjadi pribadi yang tangguh hingga bisa berada di podium tertinggi Asian Games 2022. Selama perlombaan running target mixed 10 meter, misalnya, mental Tera begitu stabil sehingga tidak terpangruh dengan perolehan skor walau dirinya memimpin.
Bahkan, dia tetap dingin kendati papan skor mengonfirmasi dirinya menjadi peraih emas. Hanya mata berkaca-kaca yang menunjukkan bahwa ada kepuasaan mendalam dari sanubarinya.
Tadi yang saya bayangkan hanya wajah anak. Itu yang memotivasi saya untuk terus menembak dengan sebaik mungkin. Saya ingin memberikan kebanggaan untuk anak dan keluarga besar.
”Tadi yang saya bayangkan hanya wajah anak. Itu yang memotivasi saya untuk terus menembak dengan sebaik mungkin. Saya ingin memberikan kebanggaan untuk anak dan keluarga besar. Selebihnya, saya pasrahkan kepada Allah. Saya sudah berusaha dan berdoa untuk menjadi yang terbaik. Saya yakin kalau rezeki tidak akan ke mana,” ungkap Tera.
Petembak Indonesia, Muhammad Badri Akbar, Muhammad Sejahtera Dwi Putra, dan Irfandi Julio (dari kiri ke kanan), mendapatkan perunggu dalam nomor beregu running target mixed 10 meter putra Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023).
Potensi besar menembak
Secara keseluruhan, prestasi menembak tak lepas dari komitmen PB Perbakin dalam membenahi pembinaan. Lima tahun terakhir, PB Perbakin rutin menggelar kejuaraan level nasional dan internasional yang nyaris setiap bulan.
Para atlet pun rajin dikirim mengikuti kejuaraan di luar negeri. Sebaliknya, Lapangan Tembak Senayan direnovasi dengan beragam fasilitas berstandar dunia dan memiliki mes untuk atlet dan pelatih.
Hasilnya, menembak Indonesia bangkit dari hanya meraih satu emas di SEA Games Malaysia 2017 menjadi juara umum dengan 7 emas, 6 perak, dan 2 perunggu di SEA Games Filipina 2019. Setelah itu, keran prestasi mereka terus mengalir deras.
Menembak mempertahankan status juara umum dengan 8 emas, 6 perak, dan 2 perunggu di SEA Games Vietnam 2021 dan bisa berbicara banyak di berbagai ajang dunia, antara lain seri Piala Dunia. Bahkan, mereka mencetak sejarah meloloskan petembak secara langsung ke Olimpiade, yakni saat petembak putri, Vidya Rafika Toyyiba, mendapatkan tiket ke Tokyo 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono selaku Chef de Mission (CdM)/Ketua Kontingen Asian Games 2023 (kiri) dan Ketua KOI Raja Sapta Oktohari (kedua dari kiri) mengucapkan selamat kepada tim petembak Indonesia yang mendapatkan emas dan perunggu dalam nomor 10 meter running target mixed putra dan 10 meter running target mixed putra beregu Asian Games Hangzhou 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Selasa (26/9/2023).
Menembak seolah memilih jalan ”ninja” di saat pemangku olahraga nasional tidak memperhitungkan mereka. ”Saya punya target tetapi saya tidak mengerti mereka (Kemenpora dan KONI) punya target enggak (untuk menembak). Saya punya target dan saya mesti dapat (target tersebut),” tegas Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto yang memimpin sejak akhir 2018.
Fenomena itu membuktikan tidak ada yang tidak mungkin untuk Indonesia kalau ingin serius mengembangkan cabang-cabang lumbung emas, seperti menembak yang menyediakan 33 emas di Asian Games 2022 dan 15 emas di Olimpiade Paris 2024. Di samping menembak, selama ini, pemangku olahraga nasional cenderung setengah hati dalam memperhatikan cabang-cabang lumbung medali, seperti akuatik, atletik, dan senam.
Dengan pembuktian menembak di Asian Games 2022, Indonesia sepatutnya mulai lebih fokus kepada peningkatan prestasi cabang lumbung medali agar target pencapaian di ajang multicabang lebih terukur. Indonesia mesti mengakhiri kebiasaan bergantung dengan faktor keberuntungan, khususnya dari cabang yang bersifat subyektif ataupun yang bisa mendongkrat popularitas semata.
Kalau tidak, prestasi Indonesia di ajang multicabang akan terus menunggu nasib. Menembak mencontohkan bahwa target prestasi itu bisa direncanakan asal ada niatnya. ”Saya belum puas dengan dua emas tersebut. Saya ingin menembak bisa menyumbangkan lebih banyak emas di Asian Games 2022. Selanjutnya, target saya adalah menjadi juara Olimpiade. Tidak ada target yang ketinggian asalkan ada komitmen kuat untuk mencapainya,” ujar Joni yang mantan Kepala Bais TNI.