Kecepatan Korsel ”Membunuh” Timnas Basket Indonesia
Perasaan gugup dan perbedaan kualitas membuat timnas kalah 40 poin dari Korea Selatan. Permainan Korsel terlalu cepat dan sigap untuk dihadapi timnas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
DOKUMENTASI PP PERBASI
Pemain naturalisasi timnas basket Indonesia, Anthony Beane Jr, melepaskan tembakan di pertahanan Korea dalam laga perdana grup Asian Games Hangzhou 2022 di Stadion ZJU Gymnasium, Hangzhou, Selasa (26/9/2023). Beane hanya menyumbang 4 poin dalam kekalahan timnas 55-95.
HANGZHOU, SELASA — Seperti perkiraan, tim nasional bola basket Indonesia yang datang tanpa skuad terbaik ke Asian Games Hangzhou 2022 tidak akan sanggup mengimbangi kekuatan tim Korea Selatan. Yudha Saputera dan rekan-rekan kalah dalam segala aspek dari Korsel, terutama soal kecepatan transisi dan rotasi.
Indonesia menyerah dari Korsel, 55-95, dalam laga pembuka Grup D di Stadion ZJU Gymnasium, Hangzhou, Selasa (26/9/2023). Sejak tepis mula, tim asuhan pelatih Milos Pejic itu tampak grogi menghadapi Korsel yang dipimpin pemain naturalisasi Ra Guna. Mereka terburu-buru hingga membuat banyak kesalahan umpan dan pergerakan.
Di awal kami sedikit grogi dan main dengan tempo cepat. Akibat seleksi tembakan tidak tepat, lawan banyak dapat fast break (serangan balik).
Para pebasket Indonesia sering gagal mencetak poin di dekat keranjang, tanpa penjagaan. Banyak juga lemparan yang jauh dari keranjang. ”Di awal kami sedikit grogi dan main dengan tempo cepat. Akibat seleksi tembakan tidak tepat, lawan banyak dapat fast break (serangan balik),” kata Asisten Pelatih Timnas Johannis Winar.
Korsel berhasil unggul jauh dalam rebound, 52-39. Salah satu pengaruh terbesarnya karena akurasi tembakan timnas Indonesia sangat rendah, 28 persen, dan tidak ada yang bisa merebut rebound setelah lemparan tidak masuk. Alhasil, Korsel memanfaatkan itu dengan serangan balik kilat. Total, mereka mencatat 23 poin dari fast break.
Korsel pun sangat nyaman menghasilkan poin sejak menit pertama. Mereka sudah unggul 20-8 di kuarter pertama dan membuat skor jadi 50-31 saat jeda babak. Adapun kontribusi terbesar tim peraih perunggu di Asian Games Jakarta-Palembang 2018 itu adalah hujan tiga angka di paruh pertama.
DOKUMENTASI PP PERBASI
Center timnas basket Vincent Rivaldi Kosasih berupaya menembus area dalam pertahanan Korea di Stadion ZJU Gymnasium, Hangzhou, Selasa (26/9/2023). Dalam laga perdana Grup D Asian Games Hangzhou 2022 itu, timnas kalah telak 40 poin dari Korea.
Ra dan rekan-rekan sudah memasukkan 8 tembakan tiga angka dengan akurasi hingga 44 persen sebelum jeda babak. Separuh tembakan itu diciptakan oleh guard veteran Heo Hoon yang total menyumbang 20 poin dan 7 asis. Adapun di sepanjang laga, timnas hanya berhasil memasukkan total 6 tembakan tiga angka dari 25 percobaan.
Area dalam timnas juga dijadikan lumbung poin tim lawan. Center Korsel Kim Jongkyu dengan sumbangan 19 poin dan 9 rebound sangat menikmati pertarungan di dekat keranjang. Center timnas Vincent Rivaldi Kosasih yang menggantikan peran pemain naturalisasi Marques Bolden, sangat kewalahan.
Yudha, guard andalan timnas, sudah memperkirakan, timnas akan merindukan presensi Bolden di area dalam. Adapun Bolden tidak bisa bergabung karena sedang menjalani kamp bersama tim NBA Milwaukee Bucks. ”Rebound itu penting banget. Kehilangan Bolden itu pasti rebound akan berkurang. Kami harus tahu cara menutupinya,” katanya.
Yudha juga kehilangan duet dalam mencetak poin. Di pra-kualifikasi Olimpiade Paris 2024, Agustus lalu, dia dan Bolden berperan besar menjadi mesin skor timnas. Lawan Korsel, Yudha masih mampu mencetak 15 poin. Namun, akurasi tembakannya sangat rendah, hanya 28 persen (4-14).
Dalam debut di Asian Games, Yudha menjadi satu-satunya pemain timnas yang mampu mencetak dua digit. Tidak ada pemain lain yang mampu menyumbang lebih dari 8 poin. Termasuk guard naturalisasi Anthony Beane Jr yang hanya menciptakan 4 poin dengan akurasi hanya 20 persen (2-10).
DOKUMENTASI PP PERBASI
Guard timnas Yudha Saputera berperan sebagai jenderal lapangan dalam laga versus Korea Stadion ZJU Gymnasium, Hangzhou, Selasa (26/2/2023). Yudha menjadi satu-satunya pemain timnas yang mencetak dua digit angka, 15 poin, di laga itu. Adapun timnas harus menyerah dari Korea 55-95.
Adapun timnas datang ke Hangzhou tanpa skuad terbaik. Sebanyak tujuh pemain andalan tidak bisa ikut serta karena cedera atau kepentingan klub, antara lain Bolden dan guard Andakara Prastawa. Hasilnya, manajemen timnas berniat menggunakan ajang ini untuk menambah jam terbang para pemain muda.
Sebanyak 7 dari 12 pemain yang dibawa berusia di bawah 25 tahun. Selain Yudha, beberapa nama debutan juga tampil versus Korea. Salah satunya center Kelvin Sanjaya (22) yang menyumbang 5 poin. Kelvin sering kali dipanggil masuk pemusatan latihan, tetapi jarang mendapatkan kesempatan tampil.
Di laga lain Grup D, tim raksasa Jepang juga langsung tancap gas dengan kemenangan telak atas Qatar 95-63. Jepang tetap perkasa meskipun datang dengan skuad lapis kedua. Duo guard Ryo Terashima (22 poin) dan Keita Imamura (17 poin) menjadi pemain paling produktif.
Korsel untuk sementara memimpin klasemen grup setelah menang dengan selisih 40 poin, disusul Jepang di peringkat kedua. Timnas, juru kunci, akan berhadapan dengan Jepang di laga selanjutnya, Kamis siang. Adapun juara grup akan lolos langsung ke perempat final, sementara peringkat kedua dan ketiga masuk ke babak kualifikasi delapan besar.