Absennya Vinicius Junior memaksa Carlo Ancelotti memainkan Jude Bellingham sebagai penyerang. Peran baru ini tidak bisa dijalankan dengan baik oleh Bellingham.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MADRID, SENIN — Real Madrid menelan kekalahan pahit, 1-3, dari Atletico Madrid, yang sekaligus jadi kekalahan pertama musim ini, Senin (25/9/2023) dini hari WIB. Pertahanan Real begitu rapuh sehingga mudah ditaklukkan Atletico.
Di sisi lain, lini serang juga tidak mampu berbuat banyak untuk mengatasi ketertinggalan. Jude Bellingham, yang tampil cemerlang pada laga sebelumnya, gagal menjalankan peran baru sebagai penyerang.
Pelatih Real Carlo Ancelotti membuat keputusan mengejutkan dengan memainkan Bellingham sebagai penyerang. Pemain berpaspor Inggris itu berduet dengan Rodrygo Goes di lini depan dalam formasi 4-3-1-2. Mereka berdua ditopang pemain kreatif Luka Modric yang berperan sebagai gelandang serang. Modric juga mendapat bantuan dari trio gelandang Toni Kroos, Federico Valverde, dan Eduardo Camavinga.
Keputusan Ancelotti itu diambil karena absennya Vinicius yang mengalami masalah pada perutnya. Vinicius sejak awal memang diragukan bisa tampil melawan Atletico. Akan tetapi, banyak pihak menyangka posisinya akan digantikan oleh Joselu. Dugaan itu meleset. Ancelotti justru bertaruh dengan memberikan peran baru kepada Bellingham yang biasa bermain sebagai gelandang tengah.
”Joselu tidak bermain karena kami pikir kami akan memiliki lebih banyak bola dengan satu gelandang lagi. Apakah salah satu yang dimainkan bukanlah masalah,” kata Ancelotti, dalam konferensi pers seusai laga di Stadion Civitas Metropolitano, Madrid, Spanyol, tersebut.
Sepanjang laga, Bellingham kesulitan menembus rapatnya pertahanan Atletico yang menerapkan formasi 5-3-2. Bellingham dinilai sebagai pemain berbahaya yang tidak boleh diberi keleluasaan saat membawa bola.
Para pemain bertahan Atletico pun amat disiplin dalam memutus aliran bola kepada Bellingham. Ia dipaksa Atletico untuk bermain sendiri. Posisi Bellingham hampir selalu terisolasi. Alhasil, sepanjang laga Bellingham hanya mencatatkan satu tembakan. Gagal berkontribusi lebih, Bellingham justru diganjar kartu kuning pada babak kedua seusai menerjang Angel Correa yang sedang menguasai bola.
Padahal, Bellingham tampil bagus pada laga-laga sebelumnya. Meski baru didatangkan Real musim ini, pemain timnas Inggris itu bisa cepat beradaptasi dengan iklim sepak bola Spanyol. Bellingham telah mencetak lima gol dan satu asis di lima laga awal bersama Real. Dengan begitu, ada harapan besar Ancelotti di pundak Bellingham pada laga penting ini. Harapan yang sayangnya belum mampu dipenuhi Bellingham.
Pertahanan rapuh
Di sisi lain, performa lini belakang Real juga buruk. Empat pemain belakang, Lucas Vazquez, David Alaba, Antonio Rudiger, dan Fran Garcia, bermain tanpa komunikasi dan koordinasi yang baik. Kondisi itu melapangkan jalan bagi Atletico dalam mencetak tiga gol kemenangan yang disumbangkan oleh dwigol Alvaro Morata dan satu lagi dari Antoine Griezmann.
Ketiga gol Atletico itu lahir dalam skema yang sama. Para pemain Atletico mengirim umpan silang dari sisi kanan pertahanan Real yang disambut sundulan Morata dan Griezmann. Tiada pengawalan atau gangguan berarti yang diberikan para pemain belakang Real terhadap mereka berdua.
”Kami tidak memulai dengan baik. Kami tidak bertahan dengan baik. Kami belum bersikap tegas. Atletico lebih baik dari kami,” ucap Ancelotti.
Kroos sempat mencetak gol dari luar kotak penalti untuk memperkecil ketertinggalan Real menjadi 1-2. Momentum kebangkitan Real sedikit terasa setelah itu. Tekanan yang dilancarkan Real meningkat. Para pemain juga lebih banyak bergerak mencari ruang di antara lini pertahanan Atletico.
Namun, hal itu hanya berlangsung sementara. Pemain Real terlalu banyak memberikan peluang bagi bek sayap Atletico, Samuel Lino, untuk mengeksploitasi pertahanan. Adapun Modric yang diharapkan bisa menjadi dirigen di lini tengah juga kehilangan sentuhan magisnya.
Perbaikan performa Real tidak juga terjadi di babak kedua. Keunggulan 3-1 Atletico bertahan hingga laga usai. Hasil positif ini mempertegas dominasi pelatih Atletico, Diego Simeone, di derbi Madrid. Kemenangan ini menjadi yang keenam bagi Simeone dalam laga derbi di Liga Spanyol dan lima kemenangan di antaranya ia raih kala bertemu Ancelotti.
”Saya sangat senang (dengan kemenangan ini) karena besok anak-anak akan pergi ke sekolah dengan mengenakan seragam Atletico Madrid,” kata Simeone.
Kekalahan dari Atletico membuat Real harus rela menyerahkan pucuk pimpinan klasemen liga kepada Barcelona yang pada laga lainnya memetik kemenangan dramatis, 3-2, atas Celta Vigo. Real kini turun ke peringkat ketiga dengan koleksi 15 poin dari enam laga, berselisih satu poin dari Girona di peringkat kedua. (AFP/REUTERS)