Barcelona yang tampil tanpa belas kasihan di dua pertandingan sebelumnya mendadak terserang amnesia saat menjamu Celta Vigo. Kebangkitan di menit-menit akhir menyelamatkan wajah “Blaugrana”
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, MINGGU – Reputasi Barcelona sebagai klub haus gol sempat hilang saat menjamu Celta Vigo. Padahal, di dua laga sebelumnya Barca mampu berpesta 10 gol. Akan tetapi, “Blaugrana” mendadak terserang amnesia hingga Celta Vigo bisa mencetak dua gol mengejutkan. Penyerang Robert Lewandowski berjasa besar mengembalikan ingatan Barca di menit-menit akhir dan membuat timnya berbalik unggul 3-2.
Meski bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Montjuic, Barcelona, pertandingan tidak berjalan semulus yang diharapan kubu “Blaugrana”. Di atas kertas, Barca semestinya tidak menemui kesulitan berarti mengatasi Celta Vigo. Tim besutan pelatih Rafael Benitez itu sejauh ini belum mampu tampil konsisten. Celta Vigo hanya mampu meraih empat poin dari lima laga.
Dalam kondisi lawan yang karut-marut seperti itu, Barca jelas lebih diunggulkan untuk meraih poin penuh. Bahkan, pendukung Barca yakin tim mereka akan kembali berpesta gol. Dalam dua laga sebelumnya, Barca unggul lima gol tanpa balas saat bertemu Real Betis dan Royal Antwerp.
Benitez tampaknya belajar cukup banyak dari dua klub korban Barca tersebut. Bermain terbuka akan membawa Celta Vigo bernasib sama seperti Betis dan Antwerp. Oleh sebab itu, Benitez memilih mengubah pendekatan bermain dengan menggunakan formasi bertahan 5-3-2 untuk meredam kebuasan Barca. Di laga sebelumnya menghadapi Real Mallorca, Benitez masih menggunakan formasi 3-4-3.
“Kami memainkan permainan bertahan dan serangan balik yang bekerja dengan sangat baik. Namun Barcelona terbiasa bermain seperti itu dan sejak menit ke-80, rasa lelah menyusul kami,” kata bek Celta Vigo, Oscar Mingueza, seusai pertandingan, Minggu (24/9/2023) dini hari WIB.
Serangan balik Celta Vigo memang sangat efektif. Sepanjang laga, mereka hanya mendapatkan dua peluang emas dan seluruhnya mampu dikonversi menjadi gol. Celta Vigo, dari sisi penguasaan bola, juga kalah telak dari Barca, yaitu 74 persen berbanding 26 persen.
Pertahanan kompak Celta Vigo sukses membuat para pemain Barca kehilangan keleluasaan untuk mengeksploitasi pertahanan lawan. Sebaliknya, Barca kebobolan lewat gol Jorgen Strand Larsen di menit ke-19.
Setelah tertinggal, Barca meningkatkan intensitas serangan yang membuat mereka bermain lebih terbuka. Celah ini diincar Celta Vigo yang juga sempat beberapa kali menebar ancaman melalui duet penyerang Larsen dan Iago Aspas.
Selain itu, lini kedua Celta Vigo, yang dihuni Luca de La Torre dan Jonathan Bamba, juga berbahaya saat menyambut bola-bola liar hasil sapuan bek Barca. Kiper Marc-Andre ter Stegen dibuat kerepotan melayani sepakan-sepakan mereka.
Kami memainkan permainan bertahan dan serangan balik yang bekerja dengan sangat baik. Namun Barcelona terbiasa bermain seperti itu dan sejak menit ke-80, rasa lelah menyusul kami.
Keunggulan satu gol meningkatkan kepercayaan diri pemain Celta Vigo. Mereka bahkan sempat menekan Barca di awal babak kedua. Dalam momentum ini, para pemain Barca yang terbiasa bermain menyerang secara mendadak seolah terkena amnesia karena berbalik selalu diserang lawan.
Sulit menemukan ruang
Di babak kedua, performa lini serang Barca masih belum kembali ke level terbaik seperti di dua laga sebelumnya. Garis pertahanan rendah turut menyulitkan para pemain Barca dalam menemukan ruang terbuka di antara pemain belakang dan kiper. Sempitnya ruang di lini belakang itu membuat kiper Celta Vigo, Ivan Villar, lebih leluasa dalam mengamankan bola.
Situasi berubah semakin buruk bagi Barca saat Anastasios Douvikas menggandakan keunggulan Celta Vigo di menit ke-76. Douvikas memanfaatkan serangan balik cepat untuk menghukum pertahanan Barca yang lambat bertransisi.
Di saat kritis seperti ini, Barca beruntung memiliki penyerang sekaliber Robert Lewandowski yang menyadarkan kembali kesadaran timnya usai kehilangan jati diri. Memanfaatkan umpan terukur Joao Felix, Lewandowski mencongkel bola melewati sergapan Villar.
Gol Lewandowski memantik semangat para pemain Barca. Bek sayap kanan baru Barca, Joao Cancelo, mampu lolos dari penjagaan pemain belakang lawan dan mengirimkan umpan tarik yang mampu dioptimalkan Lewandowski untuk menyamakan kedudukan.
Cancelo kembali menjadi momok bagi pertahanan Celta Vigo. Kali ini melalui golnya di menit-menit akhir yang membawa Barca berbalik unggul. Hingga laga usai, Barca mampu mempertahankan kemenangan dan meninggalkan Celta Vigo dalam kekecewaan yang luar biasa setelah sempat menyangka akan pulang membawa tiga poin.
Meski gembira timnya bisa membalikkan keadaan, pelatih Barca, Xavi Hernandez, kurang puas dengan penampilan para pemainnya. Xavi menilai organisasi permainan timnya jauh menurun dibandingkan dua laga sebelumnya.
“Sirkulasi penguasaan bola tidak sebaik yang terjadi pada beberapa pertandingan terakhir kami. Ini adalah come back yang dibuat dari keinginan untuk menang,” kata pelatih Barca, Xavi Hernandez.
Berkat kemenangan ini, Barca mengambil alih pimpinan klasemen sementara Liga Spanyol dari Real Madrid. Tambahan tiga poin membuat Barca mengoleksi 16 poin dari enam laga. Adapun Real berpotensi kembali memimpin klasemen bila mampu memenangkan Derbi Madrid saat bertandang ke markas Atletico Madrid. (AP/AFP)