Rowing Sumbang Medali Pertama Indonesia di Asian Games
Selain mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di Asian Games Hangzhou 2022, tim dayung Indonesia nomor rowing menyumbangkan total tiga medali dari enam kelas yang tampil di final.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
HANGZHOU, SABTU — Tim dayung nomor rowing mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di Asian Games Hangzhou 2022, Minggu (24/9/2023). Meski belum bisa mematahkan dominasi China sebagai tuan rumah, tim dayung Indonesia bisa menyumbangkan total tiga medali perunggu dari enam kelas yang tampil di final.
Medali pertama Indonesia itu disumbangkan pedayung rowing ganda putri kelas ringan (lightweight women‘s double sculls atau LW2x), Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri, di Fuyang Water Sports Centre, Hangzhou. Pada final A, Chelsea dan Mutiara finis di posisi ketiga dengan waktu 7 menit 17,64 detik, di belakang Uzbekistan (7 menit 16,49 detik) dan China (7 menit 6,78 detik). Hasil itu memastikan Indonesia meraih medali perunggu.
”Untuk Chelsea dan Mutiara, hasil ini sudah sesuai harapan. Kali ini, mereka bisa menang dari awal. Mereka tidak terburu-buru dan menerapkan irama-irama yang sudah dilatih. Jepang dan Iran saling mengalahkan, waktu finisnya tipis,” kata manajer tim dayung Indonesia, Budiman Setiawan, dikutip dari laman Kemenpora.
Turun di lintasan pertama, Chelsea dan Mutiara sempat tertinggal dari pasangan Iran, Kimia Zarei dan Nazanin Malaei, pada posisi keempat hingga titik 1.500 meter. Di sisi lain, Chelsea dan Mutiara juga berusaha untuk menjauhkan diri dari pasangan Jepang, Urara Kakishima dan Emi Hirouchi, yang terus membayangi.
Menjelang memasuki garis finis atau menempuh jarak 2.000 meter, Chelsea dan Mutiara bisa menyalip pasangan Iran. Sementara itu, China mempertahankan keunggulannya sejak mencapai titik 500 meter. Adapun Uzbekistan harus puas berada di posisi kedua.
Pada babak heat atau penyisihan utama untuk memilih setiap satu peserta yang langsung lolos ke final dari dua heat, Rabu (20/9/2023), Indonesia mencatatkan waktu lebih baik, yaitu 7 menit 7,94 detik. Namun, mereka hanya finis di posisi keempat. China dan Iran menjadi dua tim yang lolos langsung ke final.
Untuk Chelsea dan Mutiara, hasil ini sudah sesuai harapan. Kali ini, mereka bisa menang dari awal.
Pada babak repechages atau penyisihan tambahan, Kamis (21/9/2023), Indonesia finis di peringkat kedua dengan 7 menit 46,22 detik. Bersama Uzbekistan, yang menjadi terdepan pada repechages 1, Indonesia melaju ke final. Jepang dan Hongkong turut lolos ke final setelah menjadi dua terbaik pada repechages 2.
Selain ganda putri kelas ringan, rowing Indonesia turun di babak final untuk lima kelas lainnya. Pada kelas ganda putra (men’s double sculls/M2x), pasangan Ihram dan Memo kembali mempersembahkan perunggu bagi Indonesia seusai finis ketiga dengan catatan waktu 6 menit 27,83 detik. China menunjukkan dominasinya lagi dengan menjadi yang terdepan setelah mencatatkan 6 menit 21,54 untuk mencapai finis. Dari tujuh kelas yang dilombakan, China meraup enam emas.
Adapun medali perunggu lain bagi Indonesia dipersembahkan rowing kelas delapan pedayung putra (rowing men cox eight atau delapan pedayung putra dengan satu juru mudi). Mereka finis ketiga dengan waktu 5 menit 45,51 detik. Seperti dua kelas lainnya, tuan rumah China menjadi yang terdepan dengan 5 menit 40,17 detik.
Sementara pada rowing pasangan (men’s pair), Indonesia gagal naik podium setelah finis pada urutan kelima. Begitu juga dengan rowing ganda putri (women’s double sculls/W2x) yang menempati posisi ketujuh dan rowing kelas ringan ganda putra (lightweight men’s double/LM2x) yang finis di posisi kedelapan.
Di nomor rowing, Indonesia mengirimkan total 19 atlet untuk turun di sembilan kelas. Pada Senin (25/9/2023), Indonesia masih akan tampil pada final untuk kelas men’s four, women’s quadruple scrulls dan men’s quadruple scrulls.