Keunggulan China dalam Asian Games Hangzhou 2022 diperlihatkan sejak hari pertama perebutan medali, Minggu (24/9/2023). China langsung menempati puncak klasemen dengan dominasi pada cabang rowing.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
HANGZHOU, MINGGU — Tak perlu menunggu lama, kontingen China langsung meninggalkan tim lain pada perolehan medali, sehari setelah Asian Games Hangzhou 2022 resmi dibuka. China menjadi negara yang meraih medali emas pertama dari cabang rowing dan pada akhirnya mendominasi dalam persaingan di Fuyang Water Sports Centre.
Emas pertama Asian Games 2022, yang penyelenggaraannya mundur setahun karena pandemi Covid-19 ini, didapat atlet rowing China, Zou Jiaqi dan Qiu Xiuping, pada nomor lightweight double sculls putri. Dalam lomba yang berlangsung pada Minggu (24/9/2023), mereka tampil dominan. Zou/Qio menempuh jarak 2.000 meter dengan waktu 7 menit 6,78 detik, unggul hampir 10 detik dari duo Uzbekistan, Luizakhon Islamova/Malika Tagmativa Taking.
Adapun atlet Indonesia, Chelsea Corputty/Mutiara Rahma Putri, finis pada urutan ketiga dengan waktu 7 menit 17,64 detik. Chelsea/Mutiara menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia pada Asian Games edisi ke-19 ini.
”Saya sangat gembira, apalagi ini menjadi Asian Games pertama saya. Melangkah ke podium pada hari ini menjadi awal dari persiapan kami untuk Olimpiade Paris 2024,” komentar Qiu.
Tak hanya pada nomor pembuka, atlet-atlet China mendominasi nomor lain. Dari tujuh final yang dilombakan pada Minggu, tim tuan rumah mendapat enam medali emas dari olahraga yang cara mendayung perahunya menghadap ke belakang, hingga perahu seolah bergerak mundur ini.
Satu emas yang tidak didapat China berasal dari nomor pasangan putra karena tak ada peserta dari tuan rumah. Emas untuk nomor ini didapat atlet Hong Kong, diikuti Uzbekistan dan India. Selain tujuh medali emas pada Minggu, tujuh emas lainnya dari rowing akan diperebutkan pada Senin.
Rowing menjadi salah satu olahraga mengayuh perahu yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan dayung. Padahal, dalam kompetisi olahraga internasional, dayung dibedakan menjadi rowing, kano, kayak, dan perahu naga.
Satu hal yang membedakan rowing dengan yang lain adalah mengayuh mundur sehingga pedayung tidak dapat melihat finis. Adapun perahu pada kano, kayak, dan perahu naga bergerak ke arah depan.
Melangkah ke podium pada hari ini menjadi awal dari persiapan kami untuk Olimpiade Paris 2024.
Nomor yang dilombakan dalam rowing dikategorikan berdasarkan jumlah kru, seperti men’s pair (pasangan) dan quadruple (empat pedayung). Ada pula pembagian nomor berdasarkan jumlah alat kayuh yang dipakai.
Selain tujuh emas rowing, China mendapat emas dari wushu, menembak, dan pentatlon modern. Hingga Minggu pukul 12.00 WIB, China, yang menjadi juara umum dalam sepuluh Asian Games terakhir, unggul di puncak klasemen perolehan medali dengan 11 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Berada di posisi kedua adalah Hong Kong yang mendapat satu emas dari rowing. Adapun sepuluh negara lain yang masuk dalam daftar peraih medali, tetapi belum mendapatkan emas adalah India, Uzbekistan, Jepang, Indonesia, Korea Selatan, Iran, Makau, Mongolia, Thailand, dan Vietnam.
Indonesia mendapatkan satu perak dari cabang wushu melalui Edgar Xavier Marvelo dari nomor changquan putra. Tambahan tiga perunggu berasal dari rowing.
Pada hari pertama persaingan atlet-atlet Asia di Hangzhou, sembilan cabang olahraga memperebutkan medali. Di samping rowing, wushu, menembak, dan pentatlon modern, emas diperebutkan juga atlet-atlet taekwondo, judo, senam artistik, anggar, dan renang.
Salah satu atlet yang akan tampil dalam final renang, Minggu malam, adalah juara dunia gaya dada putra asal tuan rumah, Qin Haiyang. Dia akan tampil pada nomor 200 meter gaya ganti putra. Qin adalah peraih medali emas gaya dada dalam jarak 50 meter, 100 meter, dan 200 meter pada Kejuaraan Dunia Akuatik di Fukuoka, Jepang, 14-30 Agustus. (AFP/REUTERS)