Juventus disadarkan oleh Sassuolo bahwa mereka belum pantas menyandang predikat salah satu kandidat “scudetto”. Pekerjaan besar masih dimiliki Si Nyonya Besar untuk membenahi lini belakang yang rapuh.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
REGGIO EMILIA, MINGGU – Sassuolo memberikan kekalahan pertama bagi Juventus di Liga Italia musim ini. Parade blunder yang dilakukan pemain bertahan “Si Nyonya Besar” mempermudah Sassuolo mengemas keunggulan mutlak, 4-2, di Stadion Mapei, Minggu (24/9/2023) dini hari WIB.
Sassuolo tidak hanya menghasilkan skor terbanyak ke gawang Juve, tetapi juga mengemas kemenangan terbesar mereka ketika duel kontra Juve sejak promosi ke Serie A Italia pada edisi 2013-2014. Itu pun menjadi hasil positif kedua yang diraih tim berjuluk I Neroverdi di Liga Italia musim ini.
Permainan dengan blok pertahanan tinggi yang diperagakan Sassuolo membuat Juve gagal mengembangkan serangan. Sassuolo bahkan membuka keunggulan di menit ke-12 melalui sepakan keras pemain sayap, Armand Lauriente.
Gol pertama Sassuolo itu disebabkan blunder kiper Juve, Wojciech Szczesny, yang keliru menerapkan teknik untuk menepis sepakan keras Lauriente. Alih-alih bola menjauh dari gawang, bola justru jatuh di bawah badan kiper asal Polandia itu. Selanjutnya, bola memantul mengenai kakinya untuk masuk ke dalam gawang.
Selanjutnya, Domenico Berardi dan Andrea Pinamonti mencetak gol masing-masing di menit ke-41 dan ke-82, memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Juve menghadapi serangan Sassuolo dari kedua sisi sayap. Di antara gol kedua dan ketiga itu, I Neroverdi melepaskan tiga tembakan mengarah ke gawang yang belum berbuah gol.
Puncak performa buruk Juve di Stadion Mapei disempurnakan oleh bunuh diri bek tengah, Federico Gatti pada menit 90+5. Gatti tidak kuasa menahan bola di tengah tekanan gelandang Sassuolo, Matheus Henrique, sehingga dalam sekali sentuhan ia memberikan operan ke arah gawang.
Padahal, ia baru saja diberikan operan dari Szczesny yang berada di sudut kiri pertahanan Juve. Kondisi itu membuat Szczesny belum kembali ke area kotak penalti ketika bola dikembalikan oleh Gatti. Alhasil, bola meluncur mulus ke dalam gawang Juve yang sudah tidak dijaga.
Melihat dua insiden buruk itu, bek dan kapten Juve, Danilo, mencoba menyemangati rekan setimnya. Penyerang Juve, Dusan Vlahovic, pun merangkul Gatti ketika meninggalkan lapangan menuju ruang ganti.
Pelatih Juve Massimiliano Allegri menilai, skuadnya telah memulai pertandingan dengan baik untuk tampil agresif dan menyerang. Tetapi, katanya, satu kesalahan membuat Sassuolo unggul.
“Kami kehilangan fokus pada beberapa momen pertandingan. Itu harus kami bayar mahal dengan kekalahan pertama ini,” ujar Allegri kepada DAZN.
Ia menambahkan, “Saya memiliki sensasi bahwa kami panik kapan pun bola berada di kotak penalti sendiri. Itu tidak terjadi di laga-laga sebelumnya, sehingga itu menjadi peringatan bagi kami”.
Pelatih Sassuolo Alessio Dionisi memuji performa para pemainnya yang tampil luar biasa untuk mengalahkan Juve. Ia menilai, kunci kemenangan Sassuolo adalah kemampuan mencetak dua gol di babak pertama.
“Kami memainkan sepak bola yang fantastis di babak pertama. Pemain mampu menjaga bola dengan baik di kotak penalti lawan,” kata Dionisi seperti dikutip Sassuolo News.
Kekalahan beruntun
Bagi Juve, pulang tanpa poin di pekan kelima Liga Italia memperpanjang rekor buruk dari lawatan ke Stadion Mapei. Di musim lalu, Si Nyonya Besar juga tumbang dengan skor tipis, 0-1, April 2023.
Untuk pertama kali, Juve menderita kekalahan beruntun dari Sassuolo. Sebelum bulan April lalu, Juve mencatatkan 10 kemenangan berturut-turut atas I Neroverdi.
Upaya Juve agar tidak mengalami kekalahan beruntun dari Sassuolo telah dilakukan dengan mempertahankan 11 pemain utama yang melibas Lazio, 3-1, pekan lalu. Itu adalah momen pertama Allegri bermain dengan susunan pemain yang sama dalam dua duel beruntun pada periode keduanya menangani Juve.
Tetapi, di Stadion Mapei, trisula bek yang diisi, Gatti, Bremer, dan Danilo tidak mampu tampil padu dan penuh cela. Penampilan dua pemain sayap Juve, yaitu Filip Kostic dan Weston McKennie, juga tidak sesuai harapan.
Keduanya menjadi titik lemah Juve. Sassuolo memfokuskan serangan dari kedua sisi sayap dengan mengandalkan dua pemain yang berposisi bek sayap dan penyerang sayap. Pengganti Kostic dan McKennie, yakni Samuel Iling-Junior dan Timothy Weah, juga tidak berdaya memberikan peningkatan performa tim tamu.
Di tengah performa buruk pemain belakang, lini serang Juve, terutama Federico Chiesa, tampil cukup baik dengan dua kali berkontribusi untuk mencetak gol menyamakan kedudukan. Chiesa melepaskan umpan menyasar McKennie yang menyebabkan bunuh diri bek Sassuolo, Matias Vina, untuk menyetarakan skor, 1-1, di menit ke-21.
Kemudian, di menit ke-78, sepakan keras Chiesa yang menerima operan Nicolo Fagioli sempat menghadirkan asa Juve membawa pulang poin dari Reggio Emilia.
“Kami tidak boleh terlalu meratapi hasil ini. Ada gim-gim penting selanjutnya dan kami harus berbenah untuk mengejar tiga poin,” kata Allegri.
Kekalahan dari Sassuolo menggagalkan kesempatan Si Nyonya Besar merasakan puncak klasemen sementara, setidaknya hingga Inter menjalankan laga melawan Empoli, Minggu pukul 17.30 WIB. Juve justru terancam terlempar dari posisi empat besar.
Setelah kekalahan dari Sassuolo, Allegri memastikan, dirinya akan melakukan pergantian di laga pekan keenam melawan Lecce, Rabu (27/9/2023). Posisi kiper menjadi salah satu sorotan Allegri.