Debut Jonny Evans di periode kedua bersama Manchester United menghasilkan kesan positif. Ketangguhannya di lini belakang dan sebuah asis menunjukkan Evans bisa menjadi andalan baru di jantung pertahanan MU.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BURNLEY, MINGGU — Bruno Fernandes memberikan gol yang menutup, untuk sementara, periode buruk Manchester United berkat kemenangan minimalis 1-0 atas Burnley di Stadion Turf Moor, Minggu (24/9/2023) dini hari WIB. Namun, bukan Fernandes yang memberikan warna baru bagi permainan ”Setan Merah”, melainkan bek veteran Jonny Evans.
Sejak dikontrak kembali oleh MU berdasarkan rekomendasi manajer Erik ten Hag, Evans mendapat kesempatan perdana tampil sebagai pemain inti sejak tahun 2015. Evans, yang berusia 35 tahun, berduet dengan Victor Lindelof untuk mencatatkan penampilan ke-200 berseragam Setan Merah.
Setelah berpetualang membela West Bromwich Albion dan Leicester City selama delapan musim pergi dari Old Trafford, Evans menghadirkan pengalaman dan ketenangan yang menghilang dalam tiga pertandingan terakhir MU. Meskipun diserang pemain Burnley, pemain bertahan MU tampil tidak panik.
Catatan penampilan bertahan Evans impresif. Ia melakukan delapan sapuan, sekali intersep, dan dua kali memenangi duel udara defensif di kotak penalti MU. Ia juga menjadi satu-satunya pemain bertahan MU yang tidak bisa dilewati dribel pemain-pemain Burnley.
Tidak hanya dalam tugas bertahan, Evans menunjukkan dirinya telah bertransformasi sebagai bek modern. Ia menjalankan dengan baik tugas untuk memulai serangan dari lini belakang yang diterapkan Ten Hag. Selama 89 menit di lapangan, Evans adalah pemain MU yang paling banyak melakukan operan sukses dengan 60 operan.
Pemain berpaspor Irlandia Utara itu juga menjadi pemain pertama yang memulai serangan MU. Hal itu ditunjukkan dengan catatan 81 sentuhan. Tidak ada pemain Setan Merah lainnya yang mencatatkan lebih dari 70 sentuhan, selain Evans.
Dia (Evans) membawa ketenangan ke dalam tim. Ia punya karakter dan paket kualitas kemampuan yang baik.
Kemampuan Evans untuk memerankan tugas sebagai ball-playing defender membantu MU membawa pulang tiga poin. Ia melepaskan umpan jauh yang menjadi asis bagi gol spektakuler Fernandes pada menit ke-45. Selain gol itu, Evans melakukan dua operan panjang diagonal sukses lainnya yang menyasar kepada Fernandes, kapten MU.
”Gol itu diawali operan luar biasa dari Jonny (Evans). Saya tahu dia memiliki kualitas operan mengarah ke belakang bek lawan dengan kedua kakinya. Saya menunggu untuk itu,” ucap Fernandes kepada TNT Sports seusai laga.
Evans pun sejatinya punya kans untuk semakin memperindah debut periode keduanya bersama MU. Sayang, gol sundulannya dalam situasi sepak pojok pada menit ke-25 dianulir oleh wasit asisten video (VAR) karena Rasmus Hojlund mengganggu kiper Burnley berada dalam posisi offside.
Evans mengatakan, kesempatan tampil sebagai pemain utama di Turf Moor merupakan salah satu malam terbaik dalam kariernya. Ia pun tidak menyangka bisa tampil sebagai pemain inti karena peran utamanya bergabung kembali dengan MU adalah sekadar menghadirkan kompetisi kepada bek-bek MU.
”Saya mendapat panggilan dan tidak memiliki opsi lain. Saya mengambilnya dan berusaha melakukan penampilan terbaik di latihan dan mengambil kesempatan itu sebaik mungkin,” kata Evans yang telah mempersembahkan tiga gelar Liga Inggris untuk MU.
”MU bermain berbeda dibandingkan dengan klub saya sebelumnya. Saya memerlukan waktu untuk membiasakan diri dan mengadaptasikan cara bermain saya,” ujar Evans kemudian.
Latihan tim muda
Ten Hag mengungkapkan, dirinya meminta Direktur Teknik MU Darren Fletcher untuk mengundang Evans bergabung latihan dengan tim senior untuk persiapan tur pramusim ke Amerika Serikat, Juli lalu. Sejak tidak memperpanjangan kontrak dengan Leicester City, Evans meminta izin kepada Fletcher, sahabatnya, untuk bergabung latihan dengan tim U-23 MU demi menjaga kebugaran.
Tampil cukup baik dalam tur pramusim, Ten Hag pun memutuskan untuk mengontrak Evans pada hari terakhir bursa transfer musim panas lalu. Pengumuman perekrutan kembali Evans nyaris bersamaan dengan transfer gelandang Sofyan Amrabaat dari Fiorentina.
”Kami memutuskan untuk mengontraknya karena saya pikir dia bisa memberikan kontribusi kepada skuad dan hari ini Anda sudah melihat betapa pentingnya dia,” ujar Ten Hag dilansir Sky Sports.
Ten Hag menambahkan, Evans juga memiliki kemampuan dan karakter yang penting untuk membawa MU keluar dari periode buruk.
”Dia membawa ketenangan ke dalam tim. Ia punya karakter dan paket kualitas kemampuan yang baik. Bahkan, ketika dia merasa suasana laga tidak memihaknya, dia bisa bangkit kembali dan Anda bisa melihat karakternya untuk melakukan itu,” kata juru taktik asal Belanda itu.
Kemenangan dari Turf Moor sejenak mengembalikan MU ke posisi sepuluh besar. Mereka berada di peringkat kedelapan dengan koleksi sembilan poin.
Meski begitu, penampilan Evans dan gol Fernandes menjadi sisi positif di luar permainan MU yang belum membaik. Setan Merah gagal mengimbangi permainan penuh inisiatif Burnley.
Pemain MU hanya mencatatkan 38 persen penguasaan bola. Koleksi peluang MU (11 tembakan) juga kalah dari kreasi 12 tembakan dari Burnley.